Perampokan di Nganjuk
Motif Perampok Sadis di Nganjuk hingga Tewaskan Penghuni Rumah, Punya Utang Rp60 Juta ke Korban
Tersangka MA (35) nekat merampok dan menganiaya korban, Enik Mulya Ningsih (55), karena memiliki utang besar kepada korban
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
Kala itu, Enik sedang berada di dalam rumah sendirian.
Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa. Dia berangkat pukul 18.00 WIB. Pintu rumah dia tutup tanpa dikunci. Sebagai informasi, pekerjaan sehari-hari Jumaji memang sebagai tukang pijat.
Baca juga: Kronologi Perampokan Sadis di Nganjuk, Pintu Rumah Enik Tak Terkunci saat Kondisi Sepi
Sementara, anak bungsunya, kerja sif malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua anak lainnya merantau.
Pukul 20.00 WIB, ia tuntas memijat dan bergegas kembali ke rumah.
Setibanya di halaman rumah, Jumaji melihat pintu rumah sudah dalam posisi terbuka lebar.
Baca juga: Pulang Memijat, Suami Panik Lihat Istri Kepalanya Ditutupi Kain, Uang Rp150 Juta Ludes
Awalnya tak ada kecurigaan di benak Jumaji. Ia lantas meneruskan langkah kaki masuk ke rumah.
Selanjutnya, ia langsung berjalan mengarah ke kamar.
Di situ, Jumaji terkejut mendapati istri tidur telungkup di lantai sembari mengluarkan suara mendengkur cukup keras. Kepalanya tertutup kain.
Ia pun berusaha membangunkan dan memintanya tidur di kasur.
Namun, sang istri tak merespons tatkala Jumaji membangunkannya.
Jumaji kemudian menyibak kain yang menutup kepala istri.
Ternyata kepala belakang Enik terluka. Termasuk pipi kiri. Area dahi dan kelopak matanya bengkak. Ada darah juga mengucur.
Jumaji dirundung panik. Dia sontak berteriak meminta tolong warga. Mendengar teriakan Jumaji, sejumlah warga keluar rumah.
Mereka mendatangi rumah Jumaji memastikan apa yang terjadi.
Bersamaan, Jumaji mengecek barang-barang di rumah. Tas milik istri yang biasa diletakkan di samping kasur raib. Tas itu berisi uang Rp 150 juta.
Tak lama, Jumaji melarikan istri ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono guna mendapat pertolongan medis.
Sabtu (16/8/2025) pukul 15.00 WIB, tim medis memutuskan merujuk Enik ke RSUD Jombang. Totalnya, Enik dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. Hingga akhirnya, Enik meninggal dunia tatkala dirawat intensif di RSUD Jombang, Selasa (19/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.