Berita Viral
Guru 1 Sekolah Patungan Bayari Kuliah Roihan Siswa yang Nyambi Jadi Kuli Batu, Lolos PTN Jalur Emas
Nyambi jadi kuli batu dan pasir saat sekolah, Roihan berhasil lolos PTN jalur emas dan membuat para gurupun rela patungan demi biaya kuliahnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Roihan anak buruh warung bakso mengangkat derajat ibu dan keluarganya dengan prestasi gemilang.
Ibarat pepatah “rezeki yang sudah tertakar tidak akan tertukar”, Roihan Miftah Hilmiy (18) masuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berkat dorongan dari guru-gurunya di sekolah.
Ternyata, guru satu sekolah sampai rela membiayai kuliah Roihan karena wataknya yang baik di sekolah.
Roihan merupakan alumni SMAN 1 Mojosari, Sidoarjo, yang kini menjadi mahasiswa baru di Unesa melalui jalur golden ticket, atau jalur emas.
Tak mudah bagi Roihan untuk bisa lolos ke Unesa pada jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan melalui jalur golden ticket.
Kalau dipikir-pikir, perjuangan Roihan bisa dapat jalur emas sebenarnya tidak bisa disebut mudah.
Dia harus bersaing dengan ribuan pendaftar yang memiliki deretan prestasi di berbagai bidang.
Tak hanya itu, Roihan sempat terkendala biaya.
Meski diterima lewat jalur golden ticket, Roihan masih memiliki kewajibkan untuk membayar Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Baca juga: Reaksi Terdakwa Pemilik Panti Asuhan di Surabaya usai Divonis 19 Tahun Bui Gegara Cabuli Anak Asuh
Hal ini yang kemudian menjadi penghalang Roihan karena ayahnya sudah lama tiada, tinggal tersisa ibunya yang hanya seorang buruh di warung.
“Alhamdulillah lolos golden ticket. Pas selesai diinfo ada wawancara ternyata lolos. Terus saya bilang ke guru Bimbingan Konseling (BK) ternyata ada bayar SPI dan UKT,” kata Roihan kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Rabu (27/8/2025).
Mengetahui kondisi Roihan yang harus berjuang mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja serabutan di sela-sela waktu sekolah, para guru mengambil tindakan.
Para guru-guru di sekolah dan alumni SMAN 1 Mojosari akhirnya memutuskan patungan untuk membantu Roihan.

Terlebih, ayahnya telah berpulang karena sakit saat dia duduk di bangku kelas 12 SMA.
Sedangkan ibunya kini menjadi buruh di warung bakso.
“Terus guru-guru aku patungan buat bantuin bayar SPI. Terus UKT, aku sama mama ada tabungan hasil gajiku selama kerja,” terangnya.
Pihak kampus pun memutuskan untuk memberikan Roihan beasiswa dan dibebaskan biaya SPI serta UKT selama 8 semester.
Baca juga: Driver Ojol Mendadak Bikin Panik Seisi Warkop, Sempat Pesan Minum Nunggu Orderan
Meski begitu, keputusan guru-guru dan alumni sekolah membuatnya tetap terketuk.
“Sejak sekolah itu memang saya dekat dengan semua guru, alhamdulillah," ucapannya singkat.
Baginya, kuliah bukan hanya sekadar untuk memenuhi ijazah.
Bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi adalah kesempatan emas baginya.
“Penting banget, kasian masih banyak orang yang tidak dapat pendidikan. Ayah dan ibuku hanya lulusan SMP, aku termotivasi harus lebih,” ungkapnya.
Baca juga: Sulasno Babak Belur Dihajar Imbas Ngaku Petugas PKH, Beri Bansos Tapi Warga Harus Bayar Rp 700 Ribu
Selain itu, dia juga merasa bangga sekaligus bersyukur saat orang-orang di sekitarnya dapat termotivasi untuk terus mengejar dan mengutamakan pendidikan.
“Kita enggak berpendidikan itu kayak orang aneh. Banyak teman saya tidak bisa membaca. Ada yang tidak kuliah, masih SMP ikut bapaknya kerja,” jelasnya.
Tak ada harapan yang lebih tinggi selain melihat orangtuanya bangga melihatnya memakai baju toga saat dia berhasil meraih gelar sarjana.
“Orangtuaku bangga punya anak kayak aku, aku harus lebih bangga punya bapak dan ibu seperti mereka. Sebisa mungkin saya akan membuat mereka bahagia, dan untuk adik saya masih SD,” pungkasnya.
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Mojosari, Lailatul Nurul Khasanah, mengatakan, Roihan terus berusaha keras untuk melanjutkan pendidikan meski terkendala biaya.
“Saya berpikir, anak seperti ini sayang kalau tidak kuliah hanya karena ekonomi. Dia punya potensi besar, semangatnya luar biasa. Dia santun, humble, rendah hati. Jadi kami guru-guru dan beberapa alumni patungan supaya dia bisa daftar,” kata Nurul.
Baca juga: Cara Unik Warga Bertahan dari Kekeringan Musim Kemarau, Ampuh Meski Hanya Jangka Pendek
Sebenarnya di negeri ini banyak anak-anak Indonesia yang berprestasi dan memiliki kemampuan cemerlang.
Nur Rahmah misalnya, anak seorang buruh tani akhirnya bisa bersekolah kuliah di perguruan tinggi di Makassar.
Nur Rahmah memiliki seorang ayah dan ibu yang merelakan semuanya demi kesuksesan sang anak.
Termasuk biaya untuk membeli obat penyakit tetapi dipakai untuk biaya bersekolah anaknya.
Nur Rahmah, mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, berbagi kisah perjuangannya menempuh pendidikan tinggi.
Lahir di sebuah desa kecil di Kabupaten Bantaeng, perjalanan hidup Nur Rahmah menjadi potret nyata perjuangan dalam keterbatasan.
Dibesarkan dari keluarga petani dengan kondisi ekonomi serba sulit, Nur Rahmah harus membantu ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga.
Ayahnya telah divonis diabetes dan komplikasi ginjal, tidak bisa bekerja, sehingga Nur Rahmah harus ikut memanen padi, jagung, hingga bekerja sebagai buruh bangunan untuk membantu menopang keluarga.
Namun, di tengah keterbatasan itu, mimpi besar untuk melanjutkan pendidikan tinggi tak pernah padam.
“Bapak selalu bermimpi agar saya bisa kuliah,” ungkap Nur.
Demi mewujudkan harapan tersebut, ayahnya rela menggunakan uang yang seharusnya dipakai membeli obat, agar dapat digunakan sebagai biaya pendaftaran kuliah sang anak.
Baca juga: Videonya Viral Curi Dua Motor di Sidoarjo, 2 Maling Ditangkap, Bisa Buat Kunci dan Punya Safe House
Nur Rahmah mendaftar di Unismuh Makassar dan mengajukan diri sebagai penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah (beasiswa KIP-K).
Alhasil ia dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa itu.
Keberhasilannya mendapatkan KIP Kuliah membawa secercah harapan bagi keluarga, namun kabar baik itu juga diiringi kesedihan.
Saat pulang untuk menyampaikan kabar bahagia itu, Nur mendapati ayahnya telah berpulang.
Meski berat, ia bertekad melanjutkan pendidikan demi memenuhi harapan sang ayah.

Kisah Nur Rahmah menjadi salah satu dari 1.325 mahasiswa Unismuh Makassar yang menerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada tahun 2024.
Penyerahan buku rekening bagi penerima KIP Kuliah ini berlangsung di Balai Sidang Muktamar Kampus Unismuh, Kamis, 26 Desember 2024.
Acara tersebut dirangkaikan dengan penyerahan SK pembukaan Program Studi Magister Akuntansi oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman.
Dalam sambutannya, Andi Lukman mengapresiasi kesigapan Unismuh dalam memfasilitasi ribuan mahasiswa penerima beasiswa.
“Unismuh adalah penerima KIP Kuliah terbesar di wilayah Sultanbatara, berkat data yang rapi dan terorganisasi,” ujarnya.
Baca juga: Awal Mula Wanita Tajir Kepincut Anak Petani, Beri Mahar Nikah Rp46 M, Keluarga sempat Tak Merestui
Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Unismuh, Dr Nenny, dalam laporannya menyampaikan bahwa beasiswa KIP Kuliah di Unismuh Makassar mencatat peningkatan signifikan setiap tahunnya.
"Pada tahun 2021, penerima beasiswa tercatat sebanyak 306 mahasiswa. Jumlah ini meningkat menjadi 357 mahasiswa pada tahun 2022. Pada tahun 2023, jumlah penerima melonjak drastis menjadi 1.087 mahasiswa, dan pada tahun 2024 mencapai angka tertinggi sebanyak 1.325 mahasiswa," ungkap Nenny.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Saling Bantah Alasan soal Patung Tikus Berdasi Batal Tampil di Karnaval HUT Kemerdekaan |
![]() |
---|
Patung Tikus Berdasi Buatan Warga Dilarang Ikut Karnaval, Dianggap Provokasi hingga Didatangi Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.