Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Warga Berpenyakit Aneh yang Bikin Gubernur Turun Tangan, Baru Diurus Setelah 40 Tahun Berlalu

Ada seorang warga Sukabumi yang diketahui berpenyakit sudah 40 tahun lamanya, ternyata identitaspun tak punya, Gubernur soroti peran bawahannya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar.ID
PENYAKIT ANEH - Ruang perawatan Maman Abdurahman pengidap penyakit aneh bintik-bintik besar di kulit di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Selasa (26/8/2025). Gubernur Jawa Barat akhirnya turun tangan. 

Dedi Mulyadi soroti Sukabumi

Maman menjadi potret lain warga di pedalaman Jawa Barat yang luput dari pengawasan pemerintah.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai Kabupaten Sukabumi masih menjadi daerah dengan problematika infrastruktur terbanyak di Jawa Barat.

Namun, ia mengaku kesulitan berkomunikasi dengan Bupati Sukabumi, Asep Japar, yang disebutnya sulit dihubungi.

"Pokoknya Sukabumi ini paling banyak sekali problematikanya, tetapi bupati-nya sulit dihubungi," kata Dedi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (27/8/2025).

Salah satu persoalan yang mendesak adalah pembangunan jembatan di Desa Tanjung, Kecamatan Jampang Kulon, Sukabumi.

RUMAH RAYA - Kediaman Raya di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (kiri). Raya (kanan), bocah berusia 3 tahun meninggal karena tubuh penuh cacing, Kamis (21/8/2025).
RUMAH RAYA - Kediaman Raya di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (kiri). Raya (kanan), bocah berusia 3 tahun meninggal karena tubuh penuh cacing, Kamis (21/8/2025). (KOLASE KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH dan Instagram/rumah_teduh_sahabat_iin)

Jembatan ini dipersiapkan agar anak-anak sekolah tidak lagi mempertaruhkan keselamatannya dengan menyeberangi sungai.

Dedi menyebut kebutuhan anggaran untuk membangun jembatan tersebut sekitar Rp 3 miliar.

"Oh iya, itu sudah dihitung, itu sudah lama saya hitung. Jadi gini, itu sudah dihitung biayanya, itu biayanya adalah Rp 3 miliar untuk bangun jembatan. Saya pengen bangun hari Senin. Tetapi itu harus ada, kan kita ngeluarin dana nih, dana kan harus dana darurat," ujarnya.

Namun, rencana itu terkendala karena anggaran dinas terkait sudah habis untuk pembangunan jembatan di berbagai daerah.

Dedi menilai pembangunan bisa segera terealisasi apabila ada surat pernyataan tanggap darurat dari Bupati Sukabumi, sehingga dana darurat atau Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa dicairkan.

SISWA SEBERANGI SUNGAI - Puluhan anak-anak di Kampung/Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk pergi ke sekolah, Jumat (22/8/2025).
SISWA SEBERANGI SUNGAI - Puluhan anak-anak di Kampung/Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk pergi ke sekolah, Jumat (22/8/2025). (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Baca juga: Bagaimana Cacing Hidup di Tubuh Manusia? Askariasis Penyebab Raya Bocah Sukabumi Meninggal

"Caranya bupatinya harus hari ini juga kirim pernyataan tanggap darurat bencana," kata Dedi.

Ia menyayangkan komunikasi dengan Bupati Sukabumi yang hingga kini tak berjalan.

Pesan singkat yang ia kirim melalui WhatsApp (WA) bahkan belum pernah dibalas.

"Sekarang bupati-nya di WA, checklist terus. Gimana? Jadi kami ingin cepat karena yang lain sudah dibangunkan. Sukabumi ini banyak banget kalau saya bangun," tuturnya.

Dedi menambahkan, sebelumnya Pemprov Jawa Barat sudah membangun sejumlah jembatan gantung di Kabupaten Sukabumi, termasuk empat jembatan di satu desa yang rusak parah.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved