TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Peserta BPJS Kesehatan di Sidoarjo sepertinya banyak yang keberatan dengan penyesuaian iuran oleh pemerintah.
Buktinya banyak sekali peserta yang memutuskan untuk turun kelas.
Menurut Kepala BPJS Kesehatan Sidoarjo Sri Mugirahayu, setiap hari ada sekitar 40 - 50 orang peserta BPJS Kesehatan datang ke kantor untuk mengajukan turun kelas.
• Bingung Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan? Berikut yang Harus Dilakukan Peserta, Simak Selengkapnya!
BPJS Kesehatan (TRIBUNNEWS.COM/LUCKY PRANSISKA)
• Pria di Surabaya Janji Gugat Perpres Kenaikan Iuran BPJS Besok, Bubarkan Saja Mestinya
Belum lagi yang mendatangi mobil layanan keliling, juga ada sekitar 30-40 orang setiap hari mengajukan turun kelas.
"Kalau dirata-rata, setiap hari ada sekitar 80 orang mengajukan turun kelas. Itu terjadi sejak banyaknya berita dan kabar tentang rencana penyesuaian iuran," ungkap Sri, Selasa (3/12/2019).
Peserta yang memutuskan turun kelas itu, disebutnya mayoritas merupakan peserta mandiri.
• Cara Pindah Kelas BJPS Kesehatan dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi, Iuran BPJS Naik Tahun 2020
Sehingga jumlahnya tidak terlalu banyak karena peserta BPJS Kesehatan Sidoarjo Mayoritas adalah PPU (pekerja penerima upah).
Dari sekitar 1,6 juta peserta BPJS Kesehatan Sidoarjo atau 83 persen dari jumlah penduduk, peserta kategori PPU badan usahanya mendominasi.
Jumlahnya lebih dari 500.000 orang peserta.
• Utang BPJS Kesehatan Jatim ke Rumah Sakit Capai Rp 2,7 T, Pemerintah Diminta Cairkan Dana Talangan
"Ini juga PR bagi kami. Karena mulai tahun depan peserta kategori ini akan naik kelas 1 semua, lantaran UMK sudah Rp 4,2 juta," papar dia.
Pada kesempatan yang sama, Sri Mugirahayu juga menyampaikan, setelah ada penyesuaian iuran, pihaknya telah menyelesaikan semua tanggungan ke rumah sakit.
Tunggakan sekitar Rp 150 miliar yang merupakan angka terbesar selama ini, telah dilunasi pada November kemarin.
• 4 Cara Turun Kelas Perawatan BPJS saat Iuran Naik Per 1 Januari 2020 selain ke Kantor Terdekat
Sekarang, BPJS punya tanggungan sekitar Rp 100 M dan angka yang lumrah itu juga bakal terselesaikan sebagaimana jadwal.
"Jika dihitung rata-rata, tanggungan kami di Sidoarjo sekitar Rp 60 M sampai Rp 70 M setiap bulan," urai dia.
Dengan adanya penyesuaian iuran sebagaimana Perpres nomor 75 tahun 2019, diyakini masalah tunggakan tidak akan terjadi lagi.
• Iuran BPJS Kesehatan Semua Kelas Naik Mulai 2020, Berikut Rincian Lengkap Biaya Kenaikannya!
Dan efek positifnya, BPJS akan mendesak semua rumah sakit yang bermitra untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.
Di Sidoarjo ada 17 rumah sakit, 104 klinik pratama, 31 dokter praktik, 12 dokter gigi, 26 puskesmas, 17 apotik rujuk balik, dan 9 optik yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. (Surya/M Taufik)
• Ribuan Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Bayar Premi, RS Disarankan Pinjam Uang Bank untuk Bayar Klaim