Makin lama semakin melebar, menandakan rasa puas atas pekerjaan itu.
Sementara bagi prajurit, kehadiran Sang Komandan, seketika menyulut semangat untuk segera menuntaskan pengerjaan jembatan yang telah lama didambakan oleh warga Desa Kepel dan Desa Kare.
Beratnya medan, naik turun bukit dan letaknya jauh di dalam hutan, tidak mampu melunturkan semangat para prajurit.
Namun beratnya medan menjadi perhatian Letkol Meina Helmi menjaga stamina prajurinya, dia berusaha membagi pekerjaan dalam tiga shift, yakni pagi dari pukul 07.00-12.00 WIB, siang dari pukul 13.00-18.00 WIB, dan malam dari pukul 19.00-24.00 WIB.
“Beruntung, masyarakat membantu pekerjaan Satgas. Setiap hari masyarakat Desa Kare dan Kepel bergiliran membantu tanpa kita minta. Alhamdulillah,” pamernya bangga.
Tiga Aspek
Letkol Helmi lantas menyebut, ada tiga aspek yang menjadi dasar terpilih Desa Kare dan Desa Kepel sebagai sasaran TMMD ke-117 Kodim 0803/Madiun, yakni aspek aspiratif, skala prioritas dan strategis.
"Dari aspek aspiratif, pembukaan akses jalan dan pembangunan jembatan tersebut sebenarnya sudah sejak lama diharapkan oleh masyarakat setempat," katanya.
Sedangkan dari aspek prioritas, lanjutnya, sasaran fisik TMMD ini akan membuka akses bagi masyarakat Kepel, yang sebelumnya harus memutar hingga 19 kilometer melalui wilayah kecamatan lain untuk mengakses fasilitas pendidikan dijenjang SMP dan SMA serta layanan kesehatan (puskesmas) yang ada di pusat Kecamatan Kare.
"Pembukaan akses jalan dan pembangunan jembatan ini sangat strategis, dimana selain mempermudah akses warga, juga akan mendorong potensi pariwisata di wilayah Kecamatan Kare, mengingat suasana alam di lereng Wilis yang indah, sejuk, asri dan masih benar-benar alami," terangnya.
Semangat warga membantu prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-117 ini mendapat apresiasi dari Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Sugiono.
“Selain dua jembatan, ada perbaikan jalan yang akan menghubungkan dua wilayah yang kemarin terisolir, sehingga diharapkan akan memberikan akses warga untuk keluar masuk wilayah masing-masing,” tuturnya.
Gerakkan Ekonomi
Dan demi menyatukan dua desa ini, anggaran sebesar hampir Rp2,7 miliar digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun.
Melalui pembangunan akses jalan program TMMD ke-117 ini, diharapkan akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.