“Tidak ada konfirmasi sebelumnya, mana yang namanya politik tidak kanibal, dan mana politik happy. Semangat berjuang untuk teman caleg,” tutupnya.
Sebelumnya, Rita diusulkan DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan mengisi nomor urut 1. Namun, DPP menghendaki Rita di nomor urut 4.
Sehingga dalam pencermatan rancangan DCT, Rita menjadi nomor urut 4 di Dapil Bangil, Beji, dan Gempol.
Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu 2024 Akan Mulai Dilakukan Pekan Depan, Terdapat Dua Tahap
Sedangkan nomor urut 1 diisi Nik Sugiarti yang sebelumnya di nomor urut 4.
Nik Sugiarti adalah salah satu politisi senior di Golkar. Dia merupakan kader golkar yang sudah tiga periode menjadi anggota legislatif. Dia termasuk incumbent.
Itulah yang membuat gejolak di internal Partai Golkar.
Bahkan, di hari terakhir pengajuan perubahan bakal calon di masa pencermatan masa rancangan DCT sempat tegang.
Pendukung Nik Sugiarti dan Rita sempat terlibat ketegangan. Namun, semuanya selesai dan akhirnya DPD Partai Golkar mendaftarkan caleg-calegnya di KPU.
Baca juga: Sejumlah Parpol Ajukan Perubahan Pencermatan Rancangan DCT, KPU Kota Blitar Lakukan Verifikasi
Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan, Udik Djanuantoro menanggapi santai kekecewaan salah satu caleg tersebut.
Menurutnya, hal itu adalah bagian dari dinamika politik.
"Wajar, itu dinamika politik yang biasa terjadi menjelang penetapan," ujarnya.
Dia menyadari pasti ada kadernya yang kecewa.
Ia akan meminta pengurus DPD Partai Golkar mendalami persoalan ini, agar bisa diselesaikan dengan baik dan sebijak mungkin untuk menjaga soliditas kader.