Sikap nrima ing pandum dapat berwujud mensyukuri dan merasa berkecukupan dengan kekayaan yang dimiliki.
Ajaran ini kadang dihubungkan dengan alasan rendahnya etos kerja masyarakat Jawa, yang membuat masyarakat tidak memiliki motivasi untuk bekerja dengan giat dan menerima segalanya dengan apa adanya tanpa usaha yang maksimal.
Oleh karena itu, sikap nrima ing pandum seharusnya ditempatkan pada konteks setelah mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapai suatu tujuan hidup dan menyerahkan hasilnya kepada kehendak Tuhan.
Dalam masyarakat Tengger, sikap nrimo ing pandum memiliki konotasi yang lebih positif.
Sikap ini berwujud ajaran untuk tidak tamak atau berlebihan, tidak menginginkan apa yang dimiliki oleh orang lain, dan selalu bersyukur atas pemberian Tuhan.
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya