Ditemui di kediamannya yang sederhana, Kaswiyah hanya tinggal seorang diri setelah ditinggal suaminya 10 tahun silam.
Tubuhnya yang renta, hanya bisa bolak balik duduk dan terbaring.
Tidak ada kasur maupun tempat mandi cuci kakus (MCK).
Baca juga: Nasib Mantan Karyawan Pinjol Hidup Tak Tenang Meski Gaji Rp27 Juta, Kini Justru Sukses Jualan Bantal
"Ora ngerti (tidak tahu)," kata Kasmiyah saat diajak berkomunikasi wartawan yang berkunjung ke kediamannya, Senin (8/1/2024).
Untuk makan sehari-hari, Kaswiyah mengandalkan uluran tetangga sekitar.
Adiknya yang juga lansia, Kasmad (75) tinggal di rumah terpisah hanya bisa membantu seadanya.
Kasmad bersama istri dan anaknya juga tergolong warga miskin.
Rumahnya sama-sama gubuk reyot dan nyaris ambruk.
Baca juga: Pengantin Pria Geleng-geleng Kepala Istri Tetap Kerja di Hari Pernikahan, Sibuk HP-an, Menghantui
Ketua RT 05, RW 04, Karangmalang, Cahya mengatakan, nenek Kaswiyah tinggal seorang diri di rumah itu.
Kondisinya yang tak lagi produktif dan mulai linglung membuat Kaswiyah hanya bolak balik di dalam dan teras rumah.
"Memang karena tidak memiliki KTP, tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. Pernah hanya sekali dapat bantuan Rp 900.000 saat Covid-19. Sekali itu saja," kata Cahya.
Cahya mengatakan, kondisi rumah Kaswiyah sempat hampir ambruk.
Belum lama ini, bersama warga sekitar bergotong royong memperbaiki secara swadaya.
"Untuk makan sehari-hari dapat kiriman dari tetangga kanan kiri yang sangat peduli memberi makan. Insya Allah, alhamdulillah setiap hari makan," ujar Cahya.
Menurut Cahya, tak jarang ketika malam atau dini hari, Kaswiyah kerap memukul-mukul kayu agar menimbulkan bunyi-bunyian agar ada warga yang datang.