Baca juga: Kisah Nenek 78 Tahun di Jombang Digugat Menantu Diduga Perkara Warisan, Kini Divonis 3 Bulan Penjara
Hal itu dilakukan Kaswiyah ketika merasa lapar dan berharap ada yang mengantarkan makanan.
"Kadang kalau lapar malam-malam sering ketok-ketok kayu agar terdengar warga sekitar. Miris memang," kata Cahya.
Cahya berujar, saat ini dirinya berusaha untuk mengurus administrasi kependudukan Kaswiyah.
Salah satunya dengan akan mengajak melakukan perekaman data agar memiliki KTP.
"Harapannya nanti kalau sudah dapat KTP bisa dapat bantuan dari pemerintah. Karena kita lihat kondisinya memang memprihatinkan," pungkas Cahya.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Sosok Kakek Tuduh Jokowi Curi Cincin - Pengantin Pria Nikahi 2 Wanita Sekaligus
Tak hanya di Brebes, di Semarang kota besar pun ada potret kemiskinan serupa.
Mbah Sukarti tinggal di kolong jembatan di Semarang selama 40 tahun.
Mbah Sukarti kini berusia 60 tahun.
Ia mengungkap bagaimana dirinya bertahan hidup selama ini.
Suatu hari Mbah Sukarti tertidur pulas di atas dipan kayu yang terletak di pinggir Jalan Barito, Semarang Timur.
Tepatnya di kolong jembatan Jalan Soekarno-Hatta.
Di sampingya, terdapat satu lemari kayu dengan baju dan celana yang menggantung, beberapa drum berisi air, dua kasur, peralatan dapur, gerobak angkringan dan satu tangga untuk naik ke kolong jembatan.
Tidak hanya itu, terdapat tiga anjing kecil yang tampak berlarian menjaga sekeliling angkringan
Wanita asal Kudus itu mengaku, sudah 40 tahun lamanya hidup di kolong jembatan Jalan Soekarno-Hatta.