Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah perwakilan organisasi ekstra kampus mahasiswa se-Jawa Timur yang tergabung dalam Rumah Kebangsaan Jatim bersilaturahmi dengan Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Selasa (20/2/2024).
Mereka berkomunikasi terkait situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Jatim, dengan Irjen Pol Imam Sugianto.
Termasuk merespons dinamika kondisi masyarakat dan kalangan mahasiswa pascapemungutan suara pada Rabu (14/2/2024) kemarin.
Sekjend Rumah Kebangsaan Jatim, M Miftahul Firdaus Su'udi mengatakan, pihaknya berkomunikasi terkait perkembangan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Jatim, saat bertemu dengan Kapolda Jatim.
Termasuk mengenai kontribusi kalangan pemuda elemen mahasiswa dalam mendukung terciptanya situasi Kamtibmas, sehingga kehidupan perekonomian masyarakat Jatim tetap produktif.
"Kami meminta arahan dan nasihat, kita berkoordinasi tentang keamanan dan ketertiban, terutama di wilayah Jatim," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (20/2/2024).
Bahkan, mengenai dinamika pascapencoblosan yang fluktuatif seiring dengan beredarnya narasi terkait hasil survei dan perhitungan cepat (quick count), pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jatim itu, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh narasi bermuatan kepentingan negatif, sehingga menguntungkan pihak tertentu.
Namun, ia menganjurkan agar masyarakat tetap objektif untuk menyerahkan segala bentuk hasil Pemilu 2024 kepada lembaga atau instansi yang telah ditunjuk secara resmi dan kredibel untuk memberikan informasi narasi terkait pemilihan umum.
"Tadi disampaikan, apapun yang terjadi hasil pemilu dan sebagainya, kita harus hargai bersama, dan kita serahkan kepada pihak yang berwenang untuk itu. Perhitungan atau quick count dan lainnya, biar KPU. Jadi kita serahkan ke sana semua. Apapun hasilnya tentu harus dihormati," jelasnya.
Jikalau memang di dunia maya atau media sosial begitu mudah berkelebatan informasi dan narasi terkait hasil Pemilu 2024 yang cenderung bermuatan informasi palsu atau hoaks, Firdaus mengajak masyarakat untuk tetap berpikir secara logis dan rasional untuk menyikapinya, yakni tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Baca juga: Alasan PKS Trenggalek Tolak Pemungutan Suara Ulang, Meski Ada Kesalahan saat Pencoblosan
Namun, pada saat yang bersamaan pula, ia menambahkan, masyarakat dapat bersikap proaktif melakukan klarifikasi, konfirmasi dan kroscek fakta terhadap informasi tersebut ke berbagai platform kanal informasi dari instansi yang kredibel menangani perkara tersebut.
"Kita tanggapi dengan kepala dingin. Tentunya tidak juga tersulut emosi. Saling kroscek, saling menghargai satu dan lain. Ibaratnya, saling memberikan informasi yang valid. Tidak termakan isu hoaks, dan isu yang tidak benar. Harus kroscek satu sama lain," terangnya.
"Hargai, hormati, dan kembalikan ke hukum yang berlaku. Kalau memang ada kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja, kembalikan kepada penyelenggara yang akan mengumumkan atau tahu pasti hasil," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pihaknya menerima silaturahmi dari perwakilan mahasiswa ekstra parlementer kampus yang tergabung dalam Rumah Kebangsaan Jatim.