Jaringan selalu mengalami masalah hingga kurangnya pengetahuan teknologi dari orang tua maupun wali murid.
Baca juga: Orang Tua Protes Uang Tabungan Siswa SD Mencapai Rp 516 Juta Tak Kunjung Cair, Ancam Jalur Hukum
"Terpaksa calon peserta didik yang berminat mendaftar di SMPN Satu Atap, harus datang sekolah minta bantuan buat didaftarkan."
"Apalagi, jalur zonasi kami kesulitan karena tidak punya zona penyangga," jelas Bambang kepada TribunJatim.com.
Bambang mengungkapkan, pada tahun lalu hanya mendapatkan empat murid.
Namun seiring berjalannya waktu, ada tambahan murid melalui mutasi dari sekolah lain.
"Kami tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan SMPN Satu Atap."
"Dengan tetap menerapkan mutu belajar sesuai standar pendidikan, meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas," tegas Bambang.
Dirinya berharap, semoga ada siswa yang mendaftar bisa meningkatkan prestasi dan mengangkat popularitas SMP Negeri Satu Atap Gemarang.
"Kami punya nama baik, bukan hanya untuk sekolah, tapi juga warga sekitar," ucap Bambang.
Bambang mengakui, sepinya pendaftar siswa baru tidak hanya terjadi kali ini saja.
Setahun yang lalu, SMPN Satu Atap Gemarang juga hanya mendapatkan empat siswa baru.
Sementara total siswa yang bersekolah di SMPN Satu Atap Gemarang hanya ada 20 orang saja.
Hanya setelah tahun berjalan, terdapat tambahan enam hingga delapan siswa pindahan dari sekolah lain.
"Dibandingkan tahun lalu, kemarin juga empat orang."
"Setelah ganti tahun ada tambahan menjadi enam hingga delapan siswa," tutur Bambang.