Dia dikabarkan menderita kanker paru-paru stadium akhir.
Tran Van Tuan mengatakan Lien tinggal di sana selama sekitar tiga bulan sebelum kembali ke Amerika Serikat, dan pada Mei 2007, Lian meninggal.
Baca juga: Intip Rumah Mewah Tompi, Ada Museum di Dalamnya, Atta Halilintar Kena Semprot Sebut Harga Rp150 M
Menurut wasiat Lien, setelah kematiannya, keluarga memutuskan untuk membawa jenazahnya dari Amerika Serikat kembali ke Vietnam untuk dimakamkan.
Kakak ipar Lien menjelaskan bahwa karena rumah tersebut dibangun menggunakan uang Lien, maka Lien minta dimakamkan di rumah tersebut.
"Keluarga kami kemudian mengikuti keinginannya sehingga dia bisa memiliki kehidupan setelah kematian yang bahagia," tuturnya.
Namun, butuh waktu lebih dari 3 minggu dari kematiannya hingga jenazahnya dibawa kembali ke Vietnam.
Semua orang khawatir karena tiba-tiba ada kuburan di rumah, tetapi begitu dia dimakamkan. kekhawatiran itu menghilang.
Kemudian, seseorang bertanya apakah pihak keluar takut dengan adanya keburuan tersebut.
Sang kakak ipar menegaskan dia tidak takut.
"Saya bilang saya tidak takut, tetapi merasa dekat seperti dia sedang tidur," ujarnya.
"Saat itu, rumah kami memiliki banyak tamu.
Awalnya, keluarga kami menyambut mereka dengan baik, tetapi kemudian beberapa orang mengatakan hal-hal buruk tentang makam saudara perempuan saya.
Oleh karena itu, keluarga kami tidak mau membiarkan orang asing berkunjung lagi." imbuhnya.
Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Tan Tae, mengatakan tentang masalah ini.
"Makam Nyonya Lien dimakamkan di rumah, tetapi pemerintah kota tidak dapat ikut campur karena itu adalah kehendak rakyat, dan kami belum menerima keluhan bahwa kuburan di rumah itu mencemari atau mempengaruhi kesehatan masyarakat setempat, jadi tidak ada alasan untuk mengambil tindakan apa pun." tandasnya.
Warga sekitar tidak ada yang komplain dengan adanya kuburan tersebut.
Di lain sisi mereka bahagia karena desa mereka menjadi viral karena adanya kuburan tersebut.
Berita Viral lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id