"Jadi ini punya kamu juga, jadi dipindahin ke sana, dua dinding tidak muat," kata Imam Santoso.
Baca juga: Penyebab Putri Hadiri Wisuda Sambil Berbaring, Orangtua Nangis Tak Percaya: Gak Perlu Gengsi
Ayah Ayi yang merupakan penjual pulsa mengatakan selain sekolah putranya juga mengajar les renang.
Uang dari hasil mengajar, lalu dipakai Ayi untuk membayar biaya bimbingan belajar dan bekal kuliah di ITB kelak.
"Jadi guru les renang untuk cari duit biaya bimbel dan bekal kuliah," ujar ayah Ayi.
Berasal dari keluarga yang sederhana, Ayi sempat dilarang ibunya untuk kuliah di ITB.
"Saya bilang kuliah di sini saja, karena biayanya gak sanggup," kata ibunda Ayi sambil menangis.
Namun Ayi tak mau menyerah dengan keadaan, ia belajar dengan sangat keras.
Ayi akhirnya diterima di ITB dan mendapatkan beasiswa dari Paragon Corp.
Tak cuma itu Ayi juga mendapatkan laptop canggih.
"Tapi dia keras tekatnya, belajar sampai jam 2 malam, pulang latihan dia belajar," ucap ibunda Ayi.
Baca juga: Ayahnya Petani dan Tinggal di Gubuk Sawah, Sahida Nangis Dijemput Wakil Rektor usai Lolos Masuk UGM
Mendengar ucapan sang ibunda, Ayi langsung mengusap-usap berusaha menenangkan.
"Alhamdulillah keterima ITB dangan skor UTBK tinggi," imbuh ibu Ayi.
Di akhir video, Imam Santoso berpesan untuk tidak pernah bermimpi untuk bersekolah tinggi tak peduli bagaimanapun kondisi ekonomi keluargamu.
"Siapun kamu, bisa kuliah tinggi," kata Imam Santoso.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com