Saat ini, tim pemeriksa dari Inspektorat, BKPSDM, dan Disdikbud masih bekerja untuk menilai kondisi dan perilaku guru bersangkutan.
H diketahui merupakan ASN dengan status CPNS K2 sejak 2014.
Ia sudah lama mengabdi sebagai guru di Pesawaran.
“Walaupun dia sudah lama mengabdi dan akan pensiun, prosesnya tetap berjalan sesuai aturan,” tegas Pradana.
Baca juga: Daftar Kontroversi Bu Guru Harmini selama Mengajar, Merokok di Kelas sampai Ancam Cekik Siswa SD
Hilang Kendali
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran sudah menonaktifkan oknum guru yang diduga melakukan intimidasi saat upacara di SDN 9 Kedondong.
Sekretaris Disdikbud Pesawaran Pradana Utama menjelaskan, wanita berinisial H itu bukan tenaga pengajar di sekolah tersebut, melainkan di SDN 5 Kedondong.
Pradana menuturkan, H datang ke SDN 9 Kedondong untuk mencari seorang guru honorer bernama Amin.
Namun, kedatangannya justru menimbulkan keributan hingga membuat jalannya upacara terganggu dan akhirnya viral di media sosial.
“Peristiwa itu memang benar terjadi. Guru bersangkutan datang ke SD 9, padahal dia guru SD 5 Kedondong, untuk mencari salah satu guru honorer.
Situasi itu membuat ketidaknyamanan dalam proses upacara,” ujar Pradana kepada Tribun Lampung, Senin (25/8/2025).
Menurut Pradana, guru tersebut sebenarnya pernah dilaporkan pada Februari lalu oleh dewan guru, kepala sekolah, dan korwilcam terkait perilakunya.
Namun, karena ia dinilai sudah menyadari kesalahannya dan berjanji untuk berubah, pihak sekolah memperbolehkannya kembali mengajar.
Sayangnya, H ternyata belum sepenuhnya berubah.
Dalam insiden yang menjadi viral itu, H kembali kehilangan kendali.