Motif Kakek di Surabaya Berbuat Asusila pada Bocah Perempuan, Berulang Kali Diperingatkan Warga

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAKU PELECEHAN SEKSUAL ANAK -Tangkapan layar video amatir warga menginterogasi Pelaku DI (60) di permukiman tempat tinggal kawasan Kecamatan Wonokromo, Surabaya

Kendati terdengar masuk akal, tetap saja tak membuat SH percaya. Sesampainya di rumah, ia kembali menginterogasi sang adik. Hingga akhirnya muncul jawaban yang membuat orang seisi rumah mengelus-elus dada. 

"Saya enggak terima, karena saya sudah tahu skandalnya terdahulu. Akhirnya saya masuk ke rumah, lalu saya tanyai lagi adik saya. Adik ngaku: kemaluanku dipegang mbak," terangnya. 

Kesaksian adiknya itu, langsung dilaporkan kepada sang ayahandanya. Tentu saja, mendengar kabar tersebut, membuat sang ayahanda langsung naik pitam.

Mengingat, rumah tersangka cuma berjarak tak sampai 20 langkah kaki, karena berada tepat di depan lorong rumahnya. Sang ayahanda langsung meminta tersangka keluar rumah untuk diinterogasi warga.

Selama diinterogasi, Tersangka DI ternyata mengakui dihadapan para tetangga dan orangtua korban, bahwa tuduhan tersebut bukan isapan jempol semata. 

"Jam 20.08 saya telpon ayah saya. Si pelaku diseret ke depan rumah. Ternyata pelaku mengaku, kalau dirinya melakukan pelecehan seksual," jelasnya. 

Pihak keluarga besar yang makin khawatir dengan kondisi sang anak, langsung membawanya ke rumah sakit (RS) terdekat. 

Mungkin, kondisi anak sudah terlanjur trauma, setibanya di RS bukannya makin tenang, malah makin merengek sejadi-jadinya.

Bahkan, petugas medis menyerah, karena sang anak terus menerus menolak diberikan penanganan medis.

Tak pelak, SH membawa adiknya itu untuk berkonsultasi kepada pihak kepolisian di Mapolsek Wonokromo, lalu didampingi menuju ke Ruang Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, untuk mendapatkan pendampingan hukum serta intervensi psikologis guna pemulihan traumatis sang adik. 

"Udah enggak (trauma) sekarang, karena sudah lama. Kalau awal-awal trauma. Karena sudah diberikan pendampingan oleh Polrestabes Surabaya 3 hari. Lalu dilanjutkan ke RSUD dr Soewandi Surabaya," jelasnya. 

Ternyata, kejadian memilukan yang menimpa adiknya itu, benar-benar menggegerkan perkampungan tempat tinggalnya, beberapa hari kemudian. 

Semua warga atau para tetangganya, terutama yang memiliki anak perempuan berusia sepantaran dengan adiknya, mulai memastikan apakah pernah disentuh atau dilecehkan oleh si tersangka.

Ternyata, korban kebejatan Tersangka DI, juga menimpa tiga orang bocah perempuan yang tinggal di permukiman tersebut. Modusnya juga beragam. 

Ada yang dibujuk rayu agar mau diajak jalan-jalan boncengan motor berkeliling permukiman, lalu membeli es campur dan diberi uang saku lima ribu rupiah. Seperti, korban urutan dua. 

Halaman
1234

Berita Terkini