Bahkan, ada modus yang menghasut korban dengan dijanjikan dibelikan ponsel. Seperti, korban urutan ketiga.
Sedangkan, adik dari SH yang merupakan korban urutan pertama dan korban urutan keempat, modusnya dipaksa dengan cara menarik bagian kain pakaian sisi belakang korban oleh tersangka, saat berjalan sendirian di area sepi kawasan gang permukiman tersebut.
"Kalau yang 2 korban lain (korban urutan ke-2 dan ke-3, mereka (ibunya) merasa sudah terlalu berteman dekat dengan istri pelaku, makanya agak sungkan kalau lapor. Sedangkan, saya enggak mau damai," pungkasnya.
Di lain sisi, Ibunda Kandung Korban FT mengaku sempat berkomunikasi dengan pihak istri dan anak-anak tersangka yang notabene juga merupakan tetangga depan rumahnya.
Ternyata, bukan permohonan maaf sebagai wujud itikad baik atas kelakuan durjana sang suami, yang didapatkannya. Malah, sikap dan perilaku congkak yang ditunjukkan kepadanya.
"Saya enggak mau minta diselesaikan secara kekeluargaan. Karena pelaku kurang ajar. Dia tetangga. Saya enggak mau diajak damai," ujar FT, saat ditemui di rumahnya.