Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Desa Dikerubungi Lalat Bersumber dari Kandang Ayam 1 Warga, Pemiliknya Dicari Camat hingga Pemkab

Tiga desa yang berada di wilayah Bojonegoro diserang kawanan lalat yang ternyata sarangnya bersumber dari satu kandang milik seorang warga.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/AHMAD
KAWANAN LALAT - Sejumlah warga mendatangi kandang ayam yang diduga menjadi sarang lalat yang menjijikkan dan mengganggu aktivitas warga di tiga desa yaitu Desa Pasinan, Karangdayu, dan Kauman, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (10/9/2025). Kawanan lalat tersebut berasal dari kandang ayam pemilik yang kini ditinggal ke Tanah Suci. 

"Sebagian besar kandang ayam sudah kosong, tetapi belum dibersihkan kotorannya usai panen, sehingga jadi sarang lalat," jelas Soleh.

Dicari camat hingga pemkab Bojonegoro

Pihak pengelola kandang ayam telah diminta segera membersihkan kotoran ayam tersebut agar tidak menimbulkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas warga lainnya.

Camat Baureno, Dery Aprilianto, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi.

Namun, saat tiba di lokasi, pihaknya tidak dapat bertemu dengan pemilik kandang ayam, yang sedang melakukan perjalanan umrah.

"Rencana nanti akan kami panggil untuk klarifikasi bersama warga terdampak," kata Dery Aprilianto.

Baca juga: Tangis Hakim Bacakan Vonis 20 Tahun Penjara untuk Pembunuh Bayi, Terdakwa Campur Racun ke Susu

Kawanan lalat juga ditemukan di menu MBG yang dibagikan kepada para siswa.

Permasalahan program makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Yogyakarta membuat pihak sekolah lelah.

Contohnya, SMKN 4 Yogyakarta yang melaporkan bahwa menu MBG yang diterima dilaporkan dalam keadaan basi dan terkontaminasi ulat.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Yogyakarta, Widiatmoko Herbimo, mengungkapkan, sejumlah kendala telah ditemukan sejak pelaksanaannya.

"Baru aja ada kok itu (makanan basi), ulat itu 2 hari yang lalu," katanya pada Senin (5/5/2025), melansir dari Kompas.com.

Meskipun jumlah makanan yang tidak layak konsumsi tidak banyak, terdapat juga masalah terkait ketidaklengkapan menu.

"Terus ada yang tidak lengkap misalnya ada tempe, tapi ada porsi lainnya tempenya ga ada," ujarnya.

"Hanya satu dua (makanan basi) tapi beda-beda ada nasinya, yang satu buahnya (busuk)," ujarnya menambahkan.

Ulat yang ditemukan tidak hanya ada di sayuran, tetapi juga di nasi, dan kasus serupa telah terjadi lebih dari sekali.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved