Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Sriyadi Purnomo Peternak Kelinci di Bojonegoro, Berawal dari Hobi hingga Mampu Raup Cuan

Siapa sangka hobi sederhana memelihara kelinci bisa menjadi pintu rezeki besar. Begitulah kisah Sriyadi Purnomo, warga Desa Banjarsari

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/MISBAHUL MUNIR
PETERNAKAN - Penampakan peternakan kelinci yang berada di Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang dirintis dan dikembangkan oleh Sriyadi Purnomo. 

Poin Penting:

  • Pengusaha: Sriyadi Purnomo, dari Desa Banjarsari, Bojonegoro.
  • Bisnis: Peternakan kelinci modern yang dimulai dari hobi sejak 2018.
  • Jumlah Kelinci: Lebih dari 3.000 ekor dari berbagai jenis, termasuk Rex dan New Zealand.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Siapa sangka hobi sederhana memelihara kelinci bisa menjadi pintu rezeki besar. Begitulah kisah Sriyadi Purnomo, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro.

Dari sekadar memelihara hewan bertelinga panjang berbulu lembut untuk hiburan pelepas penat pekerjaan, kini usahanya menjelma menjadi peternakan kelinci modern dengan ribuan ekor kelinci hingga memberikan lapangan pekerjaan bagi puluhan tetangga.

Semua berawal pada 2018. Saat itu, Yadi begitu ia akrab disapa, mulai menekuni dengan serius dunia budidaya kelinci yang sebelumnya hanya digelutinya sebagai pengisi waktu luang.

Seiring ketekunan, kesabarannya, dan isting bisnisnya yang kuat hobi itu berkembang pesat. Kini, dikandang peternakan miliknya terdapat ribuan kelinci yang menggemaskan.

Baca juga: Hanya Diikuti 2 Orang, Pendaftaran Lelang Jabatan Sekda Bojonegoro Diperpanjang Sepekan

"Awal kita mulai merintis tahun 2018. Dan alhamdulillah sekarang sudah ada lebih dari 3.000 ekor kelinci yang saat ini kita kembangkan," tutur Yadi, pada Tribunjatim.com, selasa (23/9/2025)

Peternakan milik Yadi memang berbeda. Alih-alih tampak kumuh dengan bau pesing menyengat lazimnya kandang. Peternakan milik Direktur Koperasi Kareb itu tampak bersih, rapi dan terintegrasi. Dikelola dengan seksama dan modern.

Desain kandang dibuat indoor semi terbuka, sehingga udara tetap segar tetapi para kelinci terlindungi dari panas terik maupun hujan deras.

Kandangnya dibuat bertingkat tiga dari rangka besi dan kawat ram, dengan alas miring agar kotoran langsung tersalurkan ke penampungan. Dibersihkan 3x sehari, pagi siang dan petang.

“Kuncinya kenyamanan, dan kebersihan biar kelinci sehat dan cepat berkembang biak,” ujarnya.

Jenis kelinci yang dibudidayakan pun beragam. Mulai dari kelinci Rex yang berbulu halus, hingga kelinci pedaging jenis New Zealand (NZ) yang terkenal subur dan bernilai jual tinggi.

Menurut Yadi, keunggulan beternak kelinci adalah siklus reproduksinya yang singkat. Hanya butuh waktu sekitar tiga bulan bagi seekor indukan untuk mengandung, melahirkan dan siap reproduksi lagi.

Baca juga: Hanya Diikuti 2 Orang, Pendaftaran Lelang Jabatan Sekda Bojonegoro Diperpanjang Sepekan

Sekali melahirkan indukan mampu melahirkan anak antara 2 hingga 12 ekor. Tak heran jika perkembangbiakan yang terus meningkat dan menjadikan bisnis ini kian menjanjikan.

Sekali panen, lanjut Yadi peternakan miliknya mampu produksi 1 kwintal daging atau setara 80 - 100 ekor kelinci. Sementara soal omzet Yadi, enggan menyebutkan secara detail. Namun, sebagai gambaran dia hanya menyebutkan sekilo daging kelinci saat ini dihargai Rp90 ribu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved