Melihat Sentra Tembakau di Desa Purworejo Ponorogo, Dijaga hingga Turun-temurun
Langkah kakinya tegap menuju area persawahan, mata dimanjakan dengan tanaman tembakau jenis virgin terlihat menghijau
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
“Mulai dari tembakau yang kecil-kecil itu sampai tembakau virgin,” ucapnya.
Sehingga, kata dia, sentra tanaman tembakau itu masih dipegang oleh Desa Purworejo sampai sekarang. Ada anak hingga cucu yang meneruskan.
“Dalam satu tahun itu, kami ada 2 tanaman. Padi dan tembakau. Nanti kalau musim penghujan sekitar bulan Desember kami menanam padi,” terangnya.
Kemudian pada bulan Maret atau April, jelas dia, warga mulai menanam tembakau. Bukan rahasia umum lagi, lantaran di Desa Purworejo adalah salah satu daerah yang susah dengan air.
Menurutnya, warga Desa Purworejo pun tidak susah untuk menjual hasil tanaman tembakau. Dimana, mulai 2009 lalu sudah kerjasama dengan pihak ketiga.
“Perihal harga tergantung pihak ketiga. Tahun ini sudah 3 kali petik harganya per kilogram Rp 35 ribu. Harga itu bisa naik, semakin daun atas semakin harganya bagus,” ucapnya.
Bahkan, jelas dia, 2024 lalu harganya cukup fantastis. Pihak ketiga berani membeli tembakau seharga Rp 45 ribu per kilogram.
Ketika ditanya, berarti setiap masa panen, warga Desa Purworejo mendadak jadi jutawan? “Warga Desa Purworejo mendadak jutawan, iya mungkin,” tambahnya sambil tersenyum.
Dia berharap seluruh warga yang menggantungkan hidup terhadap tembakau bisa lancar. Terlebih saat ini, BMKG menyebutnya kemarau basah.
Dimana kemarau yang sesekali terjadi hujan.
“Semoga panen lancar. Petani sukses lulus sampai selesai panen . Setelah panen beli macam-macam, bisa motor, mobil maupun umroh,” tambahnya.
Walaupun terlihat hasil fantastis, namun bukan berarti petani tembakau di Desa Purworejo tidak pernah gagal panen. 7 tahun lalu, pernah banjir.
“7 tahun lalu pernah banjir. 2017-2018 sempat banjir dan gagal panen. Sempat panen beberapa kali. Ditengah perjalanan terkena banjir,” paparnya.
Pihak ketiga, tetap membeli yang telah dipanen. Namun harganya tidak sebagus biasanya. “Ya rugi, menutupi modal saja ndak bisa saat itu,” urainya
Dia menjelaskan satu kali panen, dalam satu kotak mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Kemudian dipotong untuk modal awal, pembelian bibit, perairan dan lain-lain mencapai Rp 5 juta dalam satu kotak
tembakau
petani tembakau
eksklusif
berita eksklusif Tribun Jatim
Desa Purworejo
Kecamatan Balong
Berita Ponorogo hari ini
TribunJatim.com
Tribun Jatim
tembakau virgin
Ngaku Polisi Berpangkat AKP, Widadi Raup Rp 86 Juta Modal Janjikan Warga Lolos CPNS |
![]() |
---|
Mau Main Sepak Bola, Pengunjung Warkop di Surabaya Kaget Motor di Parkiran Hilang |
![]() |
---|
Pemkab Jombang Terbitkan SE Kewaspadaan Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Bencana Alam |
![]() |
---|
Polisi Gresik Gulung 20 Pengedar Narkoba dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025 |
![]() |
---|
Penyebab Gumpalan Cacing Bersarang di Tubuh Kakak-Adik Bengkulu, Pihak RSUD: Kuku Tangannya Kotor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.