Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Kondisi 91 Santri Ponpes Al Khoziny yang Terjebak Reruntuhan, Makan Minum Lewat Celah Bangunan

Sebanyak 91 santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo diduga masih terjebak material bangunan yang ambruk. Makan minum lewat celah bangunan.

Dok. SAR Surabaya
MUSALA AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). Sebanyak 91 santri diduga masih tertimbun material bangunan musala. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebanyak 91 santri diduga masih tertimbun material bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Upaya penyelamatan korban hingga Selasa (30/9/2025) malam masih terus dilakukan.

Jumlah korban yang terjebak tersebut diketahui berdasarkan data absensi santri.

“Tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban insiden reruntuhan. Berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga tertimbun material bangunan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers, Rabu (1/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Struktur Bangunan Musala Ponpes Al-Khoziny Diduga Tak Kuat, Ketua RT: Santri Minta Izin Ngecor

Petugas Beri Makan dan Minum 6 Korban di Bawah Reruntuhan

Hingga Selasa malam, tim SAR gabungan mendeteksi enam orang korban yang masih bertahan hidup di salah satu segmen reruntuhan.

Petugas berhasil menyalurkan makanan dan minuman melalui celah bangunan agar kondisi para korban tetap terjaga.

“Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban,” jelas Abdul.

Proses evakuasi masih dilakukan secara manual dengan menggali celah demi celah.

Peralatan berat memang sudah disiagakan, namun penggunaannya ditunda karena khawatir getarannya dapat memperparah kondisi bangunan yang masih tidak stabil.

“Upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup,” imbuh Abdul.

Kondisi Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo usai ambruk, Selasa (30/9/2025).
Kondisi Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo usai ambruk, Selasa (30/9/2025). (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

332 Personel SAR Diterjunkan

Sebanyak 332 personel gabungan dikerahkan untuk operasi penyelamatan.

Mereka terdiri dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD kabupaten sekitar (Jombang, Mojokerto, Nganjuk), Dinas PU SDA Jawa Timur, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI, serta Polri.

Tahapan evakuasi dengan alat berat baru akan dilakukan setelah asesmen menyatakan tidak ada lagi korban selamat di bawah reruntuhan.

Data Korban Terdampak

Sejak kejadian pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, proses evakuasi sudah mengevakuasi lebih dari seratus korban. Data BNPB mencatat, hingga Selasa (30/9/2025):

  • 100 orang terdampak dalam insiden robohnya bangunan.
  • 26 orang masih dirawat inap di rumah sakit.
  • 70 orang sudah diperbolehkan pulang.
  • 3 orang meninggal dunia.
  • 1 pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Salah satu korban meninggal dunia adalah Ahmad Maulana Alfian Ibrahim (13), santri asal Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.

Baca juga: Sanksi untuk Bangunan yang Tak Memiliki Izin Mendirikan Seperti Musala Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

Latar Belakang Musibah

Bangunan mushala tiga lantai Ponpes Al-Khoziny diketahui masih dalam tahap pembangunan ketika roboh.

Sejak pagi hingga siang hari sebelum kejadian, dilakukan pengecoran lantai atas.

Pengasuh Ponpes Al-Khoziny, KH R Abdus Salam Mujib, menyampaikan bahwa bangunan tersebut baru difungsikan sebagian.

Lantai bawah dipakai untuk mushala, sementara lantai atas direncanakan sebagai hall atau pusat kegiatan santri.

“Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas,” kata Kiai Salam.

Baca juga: Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Santri Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Gelar Salat Gaib

Respons Pemerintah Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahkan mempercepat kepulangannya dari agenda kerja di Palembang setelah mendengar musibah ini.

Ia menyatakan rasa duka dan prihatin, serta memastikan penanganan darurat terus dilakukan.

“Saudaraku, kita semua sangat berduka dan prihatin atas musibah ambruknya mushala di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo. Sejak sore saya terus memantau dan berkoordinasi dengan Wakil Gubernur, Sekda, BPBD, serta Dinsos Provinsi untuk memastikan langkah cepat penanganan,” ujar Khofifah.

Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan, hingga tenaga medis telah dikerahkan, lengkap dengan dukungan logistik berupa oksigen, dapur umum, penerangan malam, hingga ambulans.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved