Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Santri Akui Ikut Ngecor Bangunan Ponpes Al Khoziny yang Kini Ambruk, Ketua RT Ungkap Tak Ada Molen

Beberapa santri memang diminta membantu mengecor atau membangun fasilitas pesantren sebagai bentuk hukuman.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
TERLUKA - Rizki Ramadhan (19) terlihat sulit bicara akibat luka robek di bagian dagu ketika ditemui TribunJatim.com di Rumah Sakit Siti Hajar, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Dokter menyatakan, santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo tersebut harus istirahat di rumah usai menjadi korban ambruknya bangunan musala. 

Petugas berhasil menyalurkan makanan dan minuman melalui celah bangunan agar kondisi para korban tetap terjaga.

"Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban,” jelas Abdul.

Proses evakuasi masih dilakukan secara manual dengan menggali celah demi celah.

Peralatan berat memang sudah disiagakan.

Namun, penggunaannya ditunda karena khawatir getarannya dapat memperparah kondisi bangunan yang masih tidak stabil.

"Upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup,” imbuh Abdul.

Baca juga: Anak Penjual Ikan Keliling Masuk Sekolah Rakyat, Ingin Jadi Pelayar: Supaya Ibu Tidak Kerja Lagi

Sebanyak 332 personel gabungan dikerahkan untuk operasi penyelamatan.

Mereka terdiri dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD kabupaten sekitar (Jombang, Mojokerto, Nganjuk), Dinas PU SDA Jawa Timur, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI, serta Polri.

Tahapan evakuasi dengan alat berat baru akan dilakukan setelah asesmen menyatakan tidak ada lagi korban selamat di bawah reruntuhan.

Sejak kejadian pada Senin (29/9/2025), sekitar pukul 15.00 WIB, proses evakuasi sudah mengevakuasi lebih dari seratus korban.

Data BNPB mencatat, hingga Selasa (30/9/2025):

100 orang terdampak dalam insiden robohnya bangunan.

26 orang masih dirawat inap di rumah sakit.

70 orang sudah diperbolehkan pulang.

3 orang meninggal dunia.

1 pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Sementara itu, korban yang dinyatakan meninggal dunia berjumlah tiga orang.

Pertama, Maulana Ibrahim (15), warga Bangkalan yang berdomisili di Surabaya pada Senin (29/9/2025).

Kedua, Mashudul Haq (14) asal Surabaya.

Ketiga, Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung yang meninggal di Rumah Sakit Notopuro Sidoarjo pada Selasa (30/9/2025).

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved