Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

PKB Jatim Kawal Rencana Pembangunan Ulang Gedung Ponpes Al Khoziny Pasca Ambruk

PKB) Jatim menyatakan akan mengawal rencana pembangunan ulang gedung Pondok Pesantren Al Khoziny pasca musibah September lalu

Tribunjatim.com/Yusron Naufal Putra
SIAP KAWAL - Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar saat ditemui di Surabaya, Selasa (11/11/2025) malam. Dalam pernyataan terbaru, Halim mengatakan PKB Jatim siap mengawal revitalisasi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo. 

Sehingga, pihaknya belum dapat menyampaikan perkembangan terbaru hasil pemeriksaan terhadap saksi itu. 

"Ya, ini masih pemeriksaan awal. Ada beberapa saksi yang sedang kami panggil, sehingga nanti setelah itu baru mungkin akan memberikan laporan progresnya ke saya dari para penyidik. Jadi, nunggu nanti kami akan update mengenai kelanjutannya," ujarnya saat kunjungan kerja di wilayah Sidoarjo, pada Rabu (15/10/2025). 

Baca juga: Butuh 286 Truk dan 6 Hari untuk Angkut 1.259 Ton Runtuhan Ponpes Al Khoziny, Kini Jadi Barang Bukti

KORBAN - Satu korban meninggal dunia ditemukan pada hari ke-8 pencarian korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur. Totalnya, sampai Senin (6/10/2025) siang sudah ada 54 korban meninggal dunia dalam tragedi itu. 
KORBAN - Satu korban meninggal dunia ditemukan pada hari ke-8 pencarian korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur. Totalnya, sampai Senin (6/10/2025) siang sudah ada 54 korban meninggal dunia dalam tragedi itu.  (Istimewa/TribunJatim.com)

Seiring bergulirnya proses penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut, Nanang juga telah merekomendasikan agar bangunan lain yang tidak terdampak di area komplek ponpes tersebut untuk tidak difungsikan sementara waktu. 

Karena, berdasarkan hasil asesmen sementara pascapembongkaran reruntuhan selesai, kondisi beberapa bangunan di kompleks pesantren dinilai membahayakan jika masih tetap difungsikan.

"Kami melihat bahwa gedung-gedung itu juga sementara ini membahayakan kalau dipakai. Kami tidak ingin terjadi ada korban-korban berikutnya," katanya. 

Oleh karena itu, Nanang menerangkan, pihaknya menetapkan status quo terhadap bangunan-bangunan yang terdampak, sembari menunggu hasil penyidikan dan rekomendasi teknis dari pihak berwenang.

"Sementara ini status quo, dan kita juga kerja sama dengan pemda setempat untuk mengalokasikan ke mana adik-adik santri ini bisa melanjutkan aktivitas," ungkapnya. 

Kedati demikian, Nanang tetap mendorong pihak pengurus ponpes dan pemda setempat untuk memprioritaskan keberlanjutan, aktivitas pendidikan para santri. 

Pemda setempat berperan penting dalam memfasilitasi kelanjutan kegiatan belajar mengajar, agar kurikulum dan perencanaan pendidikan di pesantren tidak terhenti.

"Bagaimanapun juga dengan kejadian ini jangan sampai aktivitas terhenti, harus tetap dilanjutkan. Karena ini kan ada progres dari perencanaan dan kurikulum pesantren tersebut. Dan ini juga akan difasilitasi oleh pemda," pungkasnya.

Gandeng Tim Ahli

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, saat ini tim gabungan penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) maupun Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim tengah memeriksa sejumlah saksi.

Pemeriksaan tersebut guna mendalami adanya dugaan unsur pidana dalam kejadian tersebut.

Penyidikan kasus ini juga dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan para ahli dari berbagai bidang, termasuk ahli pidana, ahli konstruksi, dan ahli forensik.

"Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyelidikan berjalan komprehensif dan berbasis keilmuan," ujarnya saat Konferensi Pers di Lobby Ruang Immunoterapi RS Bhayangkara Surabaya, pada Selasa (14/10/2025). 

 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved