Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kopi Excelsa Wonosalam Jombang: Dari Lereng Pegunungan Sampai ke Lidah Pecinta Kopi di Eropa

Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Jawa Timur dikenal hingga Eropa, kopi varietas langka ini diangkat oleh seorang petani muda, Agus Abdullah

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
KOPI EXCELSA WONOSALAM - Agus Abdulla petani kopi asal Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur saat meracik kopi excelsa produksinya pada Kamis (9/10/2025). Mulai dari tahun 2021 hingga secara bertahap mampu menembus pasar Eropa. 

Poin penting : 

  • Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Jawa Timur dikenal hingga Eropa
  • Kopi varietas langka ini diangkat oleh seorang petani muda, Agus Abdullah
  • Ia bereksperimen dengan berbagai metode fermentasi untuk menemukan cita rasa khas dengan dua teknik, fermentasi anaerob dan fermentasi mosto

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Hamparan kebun kopi di Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur tersaji di ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut, 

Dalam hamparan itu menyimpan kisah menarik tentang kebangkitan kopi lokal Indonesia.

Bukan Arabika atau Robusta yang mendunia, melainkan Excelsa varietas langka yang kini mulai dikenal hingga Eropa berkat sentuhan inovasi dari seorang petani muda, Agus Abdullah.

Sejak 2021, Agus memutuskan menekuni pengolahan kopi Excelsa secara serius. Ia bereksperimen dengan berbagai metode fermentasi untuk menemukan cita rasa khas yang mampu bersaing di pasar global.

Dari proses panjang itu, lahirlah dua teknik andalannya, fermentasi anaerob dan fermentasi mosto.

Baca juga: Berawal dari Motor Mogok, Pasutri Pengamen Bertato di Lamongan ini Kini Sukses Buka Warung Kopi

“Saya ingin menunjukkan bahwa kopi lokal Wonosalam bisa punya karakter unik tanpa perlu campuran apapun. Fermentasi itu kuncinya,” ucap Agus Abdullah, pemilik Kopi Excelsa Wonosalam saat dikonfirmasi pada Kamis (9/10/2025).

Prosesnya dimulai dengan pemilihan biji kopi terbaik yang dipetik saat benar-benar matang. Setelah dicuci bersih, biji tersebut dimasukkan ke wadah tertutup tanpa udara selama beberapa hari metode yang dikenal dengan fermentasi anaerob.

Dalam kondisi tanpa oksigen ini, mikroba alami bekerja menghasilkan aroma kompleks yang menyerupai apel hijau dan blueberry.

Sementara untuk fermentasi mosto, Agus menggunakan cairan hasil fermentasi batch sebelumnya untuk merendam biji kopi baru. Teknik ini menciptakan cita rasa stroberi segar dengan sensasi manis seperti madu.

Baca juga: Cicipi Kopi Tebu Megaluh Jombang Ditemani Angin dan Suara Burung yang Ciptakan Pengalaman Unik

Usai tahap fermentasi, biji kopi dijemur selama dua hingga tiga minggu di bawah sinar matahari alami. Setiap tahapan dikerjakan secara manual, memastikan setiap butir kopi tetap terjaga kualitasnya.

Hasilnya, secangkir kopi Excelsa Wonosalam menyuguhkan pengalaman rasa yang berbeda. Tidak sepekat Robusta, tidak seasam Arabika, melainkan memiliki keseimbangan rasa manis, fruity, dan bersih di akhir tegukan.

“Saya pertama kali coba langsung bisa bedakan. Rasanya ringan tapi kompleks, ada apel, stroberi, dan madu alami,” tutur Chandra Fiqi, salah satu kopi Excelsa.

Ketekunan Agus tak sia-sia. Pada tahun 2023, produknya dinobatkan sebagai juara nasional kopi Excelsa, dan setahun kemudian berhasil menembus pasar ekspor ke Eropa, khususnya ke Belarusia. 
 
Sebelumnya, ia sempat mengirimkan sampel ke Ukraina dan mendapat tanggapan positif dari para penikmat kopi di sana.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved