Berita Viral
Kakek Tunanetra Tidur di Pinggir Jalan Berselimutkan Karung Glangsing, Ngaku Dibuang Keluarganya
Ia tidur di dalam karung beras atau glangsing yang dijadikan sebagai alas sekaligus selimut, di samping tubuhnya juga terdapat tongkat.
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh pilu nasib seorang kakek berusia 80 tahun dengan kondisi tunanetra atau buta.
Ia ditemukan tidur di pinggir jalan dan mengaku diusir oleh keluarganya.
Sontak kisahnya viral di media sosial dan menuai sorotan.
Baca juga: Viral Istri Suci Kirim Papan Bunga Wisuda ke Mahasiswi Diduga Selingkuhan Suaminya: Dokter Gatal
Sosoknya pertama kali dibagikan oleh pemilik Yayasan Griya Lansia Malang, Arief Camra, melalui akun TikTok @ariefcamra pada Selasa (28/10/2025).
Dalam unggahan tersebut, nampak seorang lansia laki-laki tidur di trotoar jalan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Kakek tersebut dalam kondisi tidak bisa melihat.
Ia tidur di dalam karung beras atau glangsing yang ia jadikan sebagai alas sekaligus selimut.
Di samping tubuhnya juga terdapat tongkat.
"Info warga: Ada lansia dibuang anaknya. terlantar, kondisi buta. Tidur di trotoar berselimut karung/glangsing. usia 80 an," tulis Arief Camra.
Dalam video lain, tampak kakek tersebut ditanyai warga alasannya diusir keluarga.
Namun, kakek tersebut menjawab dengan suara yang kurang jelas.
"Hari ini dini hari Selasa, 28 Oktober 2025, saya mensurvei lansia terlantar yang tidur di depan ruko. Depan Ringin Contong," ucap Arief Camra, melansir Tribun Jateng.
"Kondisinya seperti ini, tidur di pinggir jalan, beralaskan sak. Beliau ini konon katanya sesuai yang viral di medsos, ditolak anak-anaknya," lanjut Arief Camra.
Kakek lansia itu pun terlihat tidur di dalam karung.
Arief Camra lalu membawa kakek tersebut ke Malang untuk dirawat bersama dengan lansia lain.
 
Dalam unggahan terbaru, si kakek tampak mengenakan sarung, baju koko, dan peci.
Sang kakek juga dirawat dengan baik oleh perawat di Griya Lansia.
Namun, belum diketahui alasan sang kakek diusir keluarganya dari rumah.
Baca juga: Warung Bakso Babi Puluhan Tahun Jualan Tidak Pasang Tanda Nonhalal, Penjual sempat Keberatan
Kisah lainnya datang dari pasangan suami istri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Mereka harus bertahan hidup di sebuah gubuk reyot berukuran 3x5 meter yang nyaris rubuh, Jumat (10/10/2025).
Keduanya adalah pasangan Saparuddin Daeng Rewa (40) dan Kasmawati Daeng Bollo (35), warga Dusun Sawagi, Desa Pattalassang, Kecamatan Pattalassang.
Mereka tinggal di gubuk reyot bersama tiga anak mereka.
Kondisi ekonomi mereka kian memprihatinkan karena profesi sebagai buruh tani makin tergeser oleh teknologi mesin pertanian.
"Dulu kalau musim tanam dan panen padi pekerjaan lancar, banyak yang panggil," kata Saparuddin Daeng Rewa saat ditemui Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
"Tapi sekarang sudah kurang karena rata-rata yang punya sawah (tuan tanah) sudah pakai mesin tanam dan panen, jadi otomatis pekerjaan kami sebagai buruh tani perlahan hilang," lanjutnya.
Hasil pantauan Kompas.com, gubuk yang mereka huni sangat sederhana: beralas tanah, berdinding papan, dan tidak memiliki kamar layak.
Ruang tamu difungsikan sebagai tempat tidur bagi ketiga anaknya.
Sedangkan ruang tengah menjadi kamar utama bagi pasutri tersebut.
Mereka masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, dan tidak memiliki akses air bersih memadai.
Anak sulung mereka kini duduk di bangku kelas 1 SMP, dan harus berjalan kaki ke sekolah setiap hari.
Anak kedua terpaksa putus sekolah karena sakit-sakitan.
Sedangkan anak bungsu masih berusia empat tahun.
"Anaknya tiga orang laki-laki semua. Yang pertama kelas satu SMP," kata Kepala Dusun Sawagi, Saiful Daeng Bellaz.
"Kalau yang kedua putus sekolah karena sakit-sakitan, dan kalau yang bungsu masih berusia empat tahun," imbuhnya.
Baca juga: Berhasil Kabur dari Scammer Kamboja, Ilham Ternyata Belum Sepenuhnya Aman, Ortu Minta Tolong ke KBRI
Menanggapi kondisi keluarga ini, aparat setempat dan perwakilan pemerintah telah memberikan bantuan sembako dan dukungan moral.
Namun, mereka menilai, solusi jangka panjang perlu dilakukan, terutama dalam bentuk pelatihan keterampilan kerja.
"Kami berharap instansi pemerintah yang terkait untuk memberikan pelatihan keterampilan khusus agar kelak bisa bekerja dan mencari nafkah yang layak untuk membantu kebutuhan rumah tangganya."
"Sebab bantuan seperti ini (sembako) paling untuk menutupi kebutuhan rumah tangga untuk beberapa hari ke depan," ujar AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, saat menyerahkan santunan kepada keluarga ini, Jumat (10/10/2025).
| Melda Safitri Kenang Masa Lalu Suami Kadang Pulang Tanpa Hasil, Baju Korpri Memori sebelum Cerai |   | 
|---|
| Imbas Iri Jatah Tak Sesuai, Asep Cekcok Hingga Serang Temannya saat Pesta Narkoba, Pelaku: Rugi |   | 
|---|
| Pantas Nenek Pencuci Piring Diantar Pakai Mobil Rp 6 Miliar Tiap Hari, Ternyata Kerja karena Bosan |   | 
|---|
| Muhairida Polisikan Penagih Utang yang Ambil Barangnya karena Tak Dapat Uang, Motor Diangkut |   | 
|---|
| Jokowi Tak Mau Pindah dari Solo Meski Rumah Pensiunnya Hampir Jadi, Kades sudah Berharap Kontribusi |   | 
|---|

 
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kakek-tunanetra-80-tahun-dibuang-keluarganya-dan-tidur-di-pinggir-jalan-berselimut-karung-glangsing.jpg)
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.