Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Sudarmaji Puluhan Tahun Hidup di Goa Anggas Wesi di Lereng Gunung Anjasmoro Jombang

Sudarmaji (60) hidup di Gua Anggas Wesi, kaki Gunung Anjasmoro memilih ketenangan hidup, menolak keluar

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo
HIDUP DI GUA - Gua Anggas Wesi yang berada di kaki Gunung Anjasmoro, tepatnya di Dusun Sidolegi, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tempat Sudarmaji hidup selama puluhan tahun pada, Senin (10/11/2025). Pribadi tertutup dan kerap tolak ajakan warga untuk pindah lokasi.  

Sudarmaji juga diketahui belum pernah menikah, dan tidak memiliki anak. Hidupnya tak hanya di Gua, terkadang satu minggu sekali ia ke Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur untuk menemui temannya yang sudah dianggap keluarga. 

Upaya Warga Ajak Pindah Ditolak

Menurut Abdul Sholeh Sobirin, Kepala Dusun Sidolegi, masyarakat sekitar sebenarnya sudah beberapa kali berupaya mengajak Sudarmaji pindah ke tempat yang lebih layak. Namun, pria paruh baya itu selalu menolak.

"Kita dan pihak Perhutani sudah berusaha memberi tempat di luar gua supaya lokasi bisa steril dari pengunjung, tapi orangnya tidak mau pindah," ucap Sholeh saat dikonfirmasi TRIBUNJATIM.COM, pada Senin (10/11/2025). 

Ia juga mengatakan jika sejatinya warga tidak merasa terganggu. Hanya saja, pengunjung gua yang datang kerap terganggu dengan bau menyengat yang datang dari arah gua tempat Sudarmaji bermukim. 

"Warga di sini tidak merasa terganggu, hanya pengunjung saja yang kadang kurang nyaman," ujarnya melanjutkan. 

Bagi sebagian orang, tinggal di gua mungkin terdengar aneh, bahkan menakutkan. Tapi bagi Sudarmaji, gua yang sudah ia tempat 10 tahun itu adalah rumah dan dunia yang memberi ketenangan. 

Sebelum tinggal di gua tengah hutan, Sudarmaji juga tidak bercerita banyak soal kehidupannya semasa itu. Ia hanya bercerita apa yang diperlukan, selebihnya ia kembali diam dan kerap mengalihkan pembicaraan dengan bercanda atau 'Guyon'.

Setiap hari ia bangun bersama kabut pagi, menyaksikan cahaya matahari menembus celah pepohonan, dan menutup malam dengan suara aliran air dari atas bukit.

Jika malam tiba, ia hanya mengandalkan lampu minyak gantung dengan binar warna kuning dan dupa yang digunakan untuk mengusir nyamuk. 

Gua Anggas Wesi sendiri memiliki jejak sejarah panjang. Menurut warga, gua ini pernah digunakan sebagai tempat pertapaan pada masa Kerajaan Majapahit, dan dipercaya memiliki lorong gaib yang menghubungkannya dengan gua lain di sekitar lereng Anjasmoro. Meski belum banyak bukti arkeologis ditemukan, mitos itu tetap hidup di kalangan masyarakat.

Gua Anggas Wesi sendiri lokasinya berada di Desa Sumberjo. Letaknya di petak 37F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberjo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jabung, KPH Jombang dan luasnya 0,1 ha, digolongkan kelas hutan kawasan penggunaan khusus (KPKh).

Kini, Gua Anggas Wesi bukan sekadar tempat tinggal seorang kakek misterius. Ia menjadi potret kontras antara kehidupan modern dan pilihan hidup yang sederhana. Di sana, di tengah hutan yang sunyi, Sudarmaji terus menjaga kesendirian yang dianggapnya sebagai kebahagiaan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved