Berita Viral
Nasib Polisi yang Disiram Miras oleh Kapolsek Imbas Terlambat Apel, Atasan Dikenal Aktif di Lapangan
Beginilah nasib terbaru polisi yang belakangan viral karena disiram minuman keras oleh atasannya, Kapolsek
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Poin penting:
- Kapolsek menyiram anggota atau bawahannya sendiri dengan air keras karena terlambat apel.
- Setelah disiram dengan minuman keras, korban dirawat di rumah sakit.
- Saat ini korban memilih menempuh jalur hukum dengan seorang pengacara.
TRIBUNJATIM.COM - Kekerasan terjadi antar anggota polisi dengan polisi dan insiden tersebut belakangan tengah ramai dibicarakan.
Seorang atasan menyiramkan minuman keras kepada bawahannya yang terlambat apel.
Sosok polisi tersebut adalah Brigadir M Nurul Solihin, kondisinya kini telah diketahui dirawat medis.
Brigadir M Nurul Solihin berakhir menyoal kasus ini ke pengadilan dan melaporkannya.
Hingga berita diturunkan, nasib korban mulai diketahui.
Nasib terkini polisi yang disiram minuman keras
Brigadir M Nurul Solihin alias MNS menjadi korban.
Iptu Pulung mendapat ganjaran.
Ia telah dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) atas dugaan tindak penganiayaan dan penyiraman minuman keras (miras) terhadap anak buahnya sendiri.
Brigadir MNS merupakan anggota Satreskrim Polres Lombok Barat.
Beredar foto Brigadir MNS terbaring lemah di rawat di rumah sakit Bhayangkara, seperti dibagikan akun Instagram Kompascom.
Ia mengalami luka pada bagian dada dan perut akibat pukulan yang dilayangkan oleh Kapolsek Kediri Iptu PASP.
Brigadir MNS diduga dianiaya akibat terlambat datang apel untuk pengamanan ajang balap internasional MotoGP Mandalika pada Jumat, 3 Oktober 2025 pagi.
Baca juga: Dua Tahun Kades Aek Nabara Melawan Hukum hingga Negara Rugi Rp 486 Juta, Rakyat Jadi Tumbal Ruginya
Profil Kapolsek yang terlibat
Nama Pulung Anggara Surya Putra, S.Tr.K dikenal luas di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Sumbawa Barat sebagai salah satu perwira muda yang aktif turun langsung ke lapangan.
Ia merupakan putra dari Normayana dan Menur Suprihatin, serta telah menikah dengan Avinni Maula Fardha.
Lulusan Sarjana Terapan Kepolisian ini tercatat telah memegang berbagai jabatan strategis di satuan lalu lintas maupun reserse.
Sebelumnya, Pulung pernah menjabat sebagai Kanit II Tipidter Sat Reskrim Polres Sumbawa Barat dan Kepala Bagian Operasi (KBO) Lantas Polres Sumbawa Barat.
Dalam tugasnya, ia terlibat dalam sejumlah operasi penting seperti Operasi Keselamatan Rinjani, pengamanan arus balik dan pelaksanaan swab antigen selama pandemi, hingga koordinasi lintas instansi dalam penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Sumbawa Barat.

Selain dikenal disiplin dalam menjalankan tugas, Pulung juga aktif mendorong peningkatan pelayanan publik melalui penerapan Zona Integritas di lingkungan Polres Sumbawa Barat.
Di luar kedinasan, Pulung dikenal sebagai sosok yang ramah dan dekat dengan masyarakat.
Kiprahnya yang konsisten di bidang penegakan hukum dan pelayanan publik membuat Pulung Anggara Surya Putra menjadi salah satu sosok muda inspiratif di jajaran kepolisian daerah Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Imbas Timnas Indonesia Kalah dari Arab Saudi, Kluivert Kini Dibandingkan dengan Shin Tae Yong
Polda NTB Benarkan Laporan
Laporan dugaan penganiayaan ini telah masuk ke meja penyidik di Polda NTB.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, pada Senin, 6 Oktober 2025, telah membenarkan dan mengonfirmasi laporan tersebut.
Pihaknya telah menerima laporan mengenai dugaan tindak kekerasan yang melibatkan Kapolsek Kediri ini.
Kasus ini kini menjadi sorotan tajam, mengingat pentingnya soliditas internal Polri dalam mengawal suksesnya pengamanan event besar sekelas MotoGP.
Pihak Polda NTB diharapkan segera menindaklanjuti laporan ini untuk memastikan keadilan bagi korban dan menegakkan disiplin di tubuh kepolisian.
Baca juga: Ulah 4 WN Bangladesh Ngotot Tak Mau Bayar Kamar Hotel, Imigrasi Bongkar Tujuan: Bodong
Kronologi kejadian
Menurut keterangan kuasa hukum korban, Dr Asmuni, insiden ini dipicu oleh keterlambatan Brigadir MNS menghadiri apel pengamanan MotoGP pada hari Jumat pagi, 3 Oktober 2025.
Brigadir MNS diketahui mendapat tugas bantuan pengamanan di wilayah hukum Kecamatan Kediri.
Karena terlambat, ia lantas berinisiatif mendatangi langsung Polsek Kediri untuk meminta maaf kepada atasannya.
Namun, permintaan maaf ini justru berujung tragis.
Setibanya di sana, Brigadir MNS diduga langsung disiram dengan tuak kemudian dihantam oleh Iptu PASP.
Tuak adalah minuman tradisional yang berasal dari fermentasi bahan alami seperti nira, beras atau buah-buahan tertentu.
Minuman ini dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia dan Asia Tenggara terutama dalam konteks budaya dan upacara adat.
Kadar alkohol tuak bervariasi tergantung proses fermentasi biasanya antara 2-10 persen. Semakin lama difermentasi kadar alkohol makin meningkat.
"Ulu hati dan jantungnya, dan kepalanya sakit karena dihantam pakai tangan dan kaki," ungkap Asmuni dilansir dari unggahan Kompas.com di Instagram pada Rabu (8/20/2025).
Kini Iptu PASP dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) atas dugaan tindak penganiayaan dan penyiraman minuman keras terhadap anggotanya sendiri.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Brigadir M Nurul Solihin
Iptu Pulung
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB)
anggota Satreskrim Polres Lombok Barat
Multiangle
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
Dua Tahun Kades Aek Nabara Melawan Hukum hingga Negara Rugi Rp 486 Juta, Rakyat Jadi Tumbal Ruginya |
![]() |
---|
Siasat Tukang Cukur Culik Siswi SD, Ngaku Mahasiswa yang Bikin Tugas Iming-iming Es Teh Jumbo |
![]() |
---|
Sosok 26 Pegawai Pajak yang Dipecat oleh Menkeu Purbaya Tanpa Ampun: Uang Negara Tak Dibuat Main |
![]() |
---|
Ulah 4 WN Bangladesh Ngotot Tak Mau Bayar Kamar Hotel, Imigrasi Bongkar Tujuan: Bodong |
![]() |
---|
Siswa dan Orang Tua Geruduk Kantor DPRD usai Sekolah Ditutup Diminta Gabung SD Lain: Kami Gak Terima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.