Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kesehatan

Komplikasi Diabetes Mengintai Tanpa Disadari, Cegah dari Sekarang!

Banyak orang menyepelekan diabetes, menganggapnya hanya soal kadar gula darah yang tinggi.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Banyak orang menyepelekan diabetes, menganggapnya hanya soal kadar gula darah yang tinggi. Padahal, jika tidak dikendalikan, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius yang merusak hampir seluruh organ tubuh. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyak orang menyepelekan diabetes, menganggapnya hanya soal kadar gula darah yang tinggi.

Padahal, jika tidak dikendalikan, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius yang merusak hampir seluruh organ tubuh.

Lebih buruk lagi, banyak pasien baru menyadari kondisinya ketika komplikasi sudah terjadi. Itulah sebabnya, mengenali risiko sejak dini sangatlah penting.

dr. Soebagijo Adi Soelistijo, Sp.PD,KEMD,FINASIM,FACP di Mayapada Hospital Surabaya, menjelaskan bahwa diabetes yang tidak terkontrol dapat memicu kerusakan pembuluh darah kecil atau mikroangiopati.

Kondisi ini berisiko menyerang ginjal, mata, dan saraf.

Baca juga: Untuk Kenyamanan Pasien, Pembangunan Gedung Parkir Mayapada Hospital Surabaya Masuki Tahap Akhir

Salah satu dampak yang sering terjadi adalah Nefropati Diabetik atau kerusakan ginjal. Masalah ini kerap tidak bergejala hingga fungsi ginjal turun drastis.

“Gejalanya biasanya berupa kaki bengkak dan kencing berbusa. Jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis hingga memerlukan cuci darah. Karena itu, pemeriksaan rutin urin dan fungsi ginjal sangatlah penting,” kata dr. Soebagijo.

Diabetes juga bisa memengaruhi penglihatan dengan menyebabkan Retinopati Diabetik.

Kondisi ini ditandai dengan pandangan buram dan munculnya bayangan melayang (floaters), yang bila dibiarkan dapat berujung pada kebutaan permanen. Pemeriksaan mata minimal setahun sekali sangat dianjurkan bagi pasien diabetes.

Selain itu, terdapat risiko Neuropati Diabetik, yakni kerusakan saraf yang menimbulkan kesemutan, baal, atau rasa terbakar di kaki.

“Kerusakan saraf berbahaya karena penderita sering kali tidak merasakan luka kecil, yang kemudian bisa terinfeksi dan berakhir dengan amputasi. Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan kaki diabetes,” jelas dr. Soebagijo.

Lebih jauh, diabetes juga dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah besar atau makroangiopati, yang meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, serta penyumbatan darah di kaki.

“Pasien diabetes memiliki risiko 2–4 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke, yang dapat ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, hingga kelemahan mendadak. Kondisi ini bisa berujung pada kematian,” ungkap dr. Soebagijo.

Selain komplikasi kronis, kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan keadaan darurat medis. Pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, dapat terjadi Ketoasidosis Diabetik (DKA) dengan gejala mual, muntah, napas berbau buah, hingga koma.

Pada diabetes tipe 2, juga bisa muncul Hiperosmolar Hiperglikemik, dengan gejala dehidrasi berat dan penurunan kesadaran.

“Kedua kondisi darurat ini tidak bisa diatasi di rumah dan harus segera ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” tegas dr. Soebagijo.

Meski terdengar mengkhawatirkan, dr. Soebagijo menekankan bahwa komplikasi diabetes sebenarnya bisa dicegah.

“Kontrol gula darah secara teratur, menjaga pola makan, dan kepatuhan terhadap pengobatan adalah kunci utama. Sayangnya, banyak pasien datang setelah komplikasi terjadi, misalnya gagal ginjal atau kebutaan. Diabetes bukan sekadar gula tinggi, tapi penyakit sistemik yang dapat merusak banyak organ. Karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen,” jelasnya.

Untuk membantu pencegahan, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic yang menyediakan skrining diabetes berbasis AI, pemeriksaan HbA1c dan kolesterol guna mendeteksi risiko prediabetes sekaligus menjaga kesehatan metabolisme.

Layanan Sugar Clinic tersedia di Mayapada Hospital Jakarta (Kuningan dan Lebak Bulus), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Pasien dapat melakukan konsultasi dengan dokter dan melihat jadwal praktik melalui aplikasi MyCare, serta mengakses layanan darurat melalui fitur Emergency Call atau dengan menghubungi call center 150990.

Selain itu, aplikasi MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips dan Personal Health untuk membantu memantau kebugaran, mulai dari jumlah langkah, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved