Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cegah Saldo m-Banking Terkuras Tiba-tiba, Modus Baru Kini Hacker Gunakan WhatsApp

Catat cara terbaru hacker menggunakan WhatsApp untuk membobol sistem keuangan di ponsel anda.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
pixabay
Beginilah dampak menggunakan Chat GPT dalam kehidupan pribadi Anda atau untuk meningkatkan produktivitas kerja. 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ini, tak sedikit warga mengeluh mendapati saldo pada M-Banking alias rekening online tiba-tiba terkuras.

Bukan tanpa sebab, hal itu bisa terjadi adanya modus penipuan yang dilakukan hacker, yaitu dengan cara membajak ponsel korban.

Adapun media membajak ponsel tersebut hingga menguras saldo dalam M-Banking itu bisa lewat WhatsApp.

Salah satu aksi terbesar hacker dalam membobol M-Banking itu adalah sniffing.

Modus Sniffing adalah tindakan hacker mencuri data pengguna ponsel yang bisa membuat saldo rekening di M-Banking terkuras.

Adapun data yang dicuri Hacker adalah username dan password M-Banking serta informasi berupa kartu kredit, password email, dan data penting lainnya.

Ada beberapa modus yang dipakai oleh Hacker saat melakukan sniffing.

Berikut adalah modusnya:

  • Pelaku biasanya pura-pura jadi kurir paket
  • Memberikan informasi palsu lewat WhatsApp
  • Pelaku biasanya mengirimkan aplikasi dalam bentuk file dengan memanipulasi dengan cara memberikan nama foto agar dibuka.
  • File tersebut berisi format APK yang merupakan aplikasi berbahaya
  • Setelah melakukan tiga hal di atas, pelaku biasanya akan langsung mengambil data para korban yakni berupa informasi dan data ponsel.

Baca juga: Suami Ngamuk Bawa Istri Mau Melahirkan Tengah Malam Tapi Tak Ada Petugas Puskesmas: Makan Gaji Buta!

Selanjutnya, pelaku akan mengambil alih rekening korban hingga isinya dikuras.

Guna mencegah Anda terkena sniffing, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

Berikut adalah tips mencegah M-Banking Anda disadap hacker:

1.Aktifkan notifikasi transaksi rekening

2. Cek keaslian telepon atau sms atau email atau chat WhatsApp dari seseorang tak dikenal dengan mengecel di get contact atau menghubungi call center

3. Jangan langsung klik tautan yang dikirimkan orang tak dikenal via WhatsApp atau email

4. Cek berkala histori rekening

5. Ganti password semua rekening M-Banking dan media sosial secara berkala

6. Jangan pakai WiFi umum untuk transaksi keuangan

7. Download aplikasi WhatsApp atau M-Banking atau aplikasi apapun dari sumber resmi seperti play store maupun app store

PENIPUAN WA - Ilustrasi aplikasi WhatsApp. WhatsApp baru-baru ini jadi sorotan karena viral dugaan penipuan bermodus minta pembaharuan.
PENIPUAN WA - Ilustrasi aplikasi WhatsApp. WhatsApp baru-baru ini jadi sorotan karena viral dugaan penipuan bermodus minta pembaharuan. (Tribunnews.com)

Anda juga perlu memperhatikan isu yang tengah viral menyebutkan bahwa ada modus penipuan baru menggunakan WhatsApp.

Faktanya menunjukkan hal yang berbeda.

Media sosial belakangan diramaikan dengan peringatan soal modus penipuan baru yang berkedok pembaruan atau update aplikasi WhatsApp.

Pengunggah, yaitu akun TikTok @bim.* membagikan video edukasi pada Selasa (28/10/2025), mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap notifikasi mencurigakan.

“Sekarang ada modus baru, bentuknya seperti notifikasi resmi WhatsApp,” ujar pria dalam video tersebut.

Pengunggah video mengungkapkan bahwa masyarakat harus hati-hati terhadap peringatan tersebut.

Penipu disebut mengirim pesan palsu yang menyamar sebagai peringatan pembaruan aplikasi, misalnya bertuliskan “This version of WhatsApp has expired. Please go to the App Store to update”.

Sekilas tampilannya terlihat meyakinkan, namun tautan dalam notifikasi tersebut justru mengarahkan pengguna ke situs palsu yang bertujuan mencuri data pribadi.

“Tampilannya dibuat sangat mirip aslinya, jadi orang awam bisa gampang terkecoh,” lanjutnya.

Baca juga: Respon Menteri Bahlil Tanggapi Banyak Motor Brebet usai Diisi Pertalite, Kini Menunggu Laporan

Dalam unggahan tersebut, ia juga menekankan pentingnya tidak sembarangan mengeklik tautan dari pihak yang tidak dikenal.

Oleh karena itu menurut video yang beredar, korban akan disebut bisa membuka akses penipu ke sistem ponsel korban.

Video ini menuai beragam respons.

Ada yang mengaku pernah mengalami hal serupa, ada pula yang masih mempertanyakan kebenarannya.

Pengguna WhatsApp kini bisa memindahkan chat dari satu ponsel ke ponsel lain tanpa back up Google Drive.
Pengguna WhatsApp kini bisa memindahkan chat dari satu ponsel ke ponsel lain tanpa back up Google Drive. (Slashgear via Kompas.com)

“Saya sempat dapet, langsung saya hapus,” tulis @king_master***.

"Benar nggak sih bang?” tanya @rand*** meragukan.

Lantas, benarkah ada penipuan bermodus update aplikasi WhatsApp? 

Pakar siber ragukan klaim modus penipuan update WhatsApp

Menurut pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, narasi tersebut perlu dicermati ulang karena minim bukti pendukung yang jelas.

Ia menjelaskan, unggahan viral tersebut hanya memperlihatkan tangkapan layar tanpa informasi lanjutan mengenai tautan, situs phishing, atau bentuk penipuan yang dilakukan.

“Dari kontennya hanya ada screenshot tanpa bukti pendukung tindak lanjut penipuan. Ini lebih mirip konten click-worthy atau peringatan viral untuk mengejar engagement,” kata Alfons saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/10/2025), seperti dilansir TribunJatim.com.

Alfons menegaskan, apabila benar ada kasus penipuan yang memanfaatkan notifikasi palsu pembaruan WhatsApp, sistem keamanan perangkat modern seharusnya mampu menangkalnya.

Ia mencontohkan iPhone yang memiliki proteksi ketat terhadap instalasi aplikasi di luar App Store.

“Kalau penipu mengarahkan korban ke aplikasi palsu, perangkat iPhone akan otomatis memblokir. Android 11 ke atas juga secara default melarang instal dari luar Play Store,” jelasnya.

Baca juga: 3 Bulan Ditelantarkan Suami, Safitri Jual Blender sampai Kulkas Demi Lunasi Utang, Tetangga Menangis

Minimnya verifikasi teknis menjadi alasan kuat untuk meragukan keaslian ancaman tersebut.

Alfons menyebut, konten yang tersebar kemungkinan besar bukan kejadian nyata, melainkan sekadar peringatan yang dibesar-besarkan.

“Faktor tidak adanya bukti pendukung dan hanya screenshot update WhatsApp membuat dugaan kuat bahwa ini bukan kasus nyata,” ujarnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tetapi tidak mudah panik ketika menemukan konten viral bertema keamanan digital tanpa dasar yang jelas.

"Jadi faktor konten ini tidak menyertakan bukti pendukung dan hanya capture screen update WhatsApp, kemungkinan besar ini bukan kejadian nyata melainkan click worthy," tandasnya.

Baca juga: Fitur Unggulan Aplikasi WhatsApp di iPad, Hadir Seusai 15 Tahun Dinanti, Bisa Diunduh Akhir Mei 2025

Tips terhindar dari penipuan

Agar tidak mudah tertipu dengan modus klik update di aplikasi WhatsApp, pastikan selalu melakukan pembaruan aplikasi hanya melalui toko resmi.

Toko resmi yang biasa diakses seperti Google Play Store atau Apple App Store, bukan lewat tautan yang dikirim melalui chat, email, atau situs web tidak dikenal.

Waspadai pesan yang mengaku dari pihak resmi WhatsApp yang meminta Anda mengklik tautan untuk mendapatkan fitur baru, memperbarui aplikasi, atau memverifikasi akun.

Baca juga: Gara-gara Status WhatsApp Ambil Konten TikTok, Emak-emak Ribut, Polisi Turun Tangan

Hal itu disebabkan karena WhatsApp tidak pernah mengirimkan permintaan semacam itu.

Periksa juga alamat situs sebelum mengklik; situs palsu sering memiliki ejaan yang mirip dengan situs asli.

Selain itu, aktifkan verifikasi dua langkah di akun WhatsApp Anda untuk menambah lapisan keamanan, dan jangan pernah membagikan kode verifikasi enam digit kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku sebagai petugas WhatsApp.

Tetap waspada dan biasakan memeriksa informasi di sumber resmi sebelum melakukan tindakan apa pun.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved