Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Honorer Butuh 28 Tahun Mengajar Tanpa Libur Agar Gaji Samai Tunjangan Bulanan Anggota DPR

Tunjangan anggota DPR RI berbanding jauh dengan kondisi guru honorer di pelosok Indonesia yang gajinya jauh dari layak.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Shutterstock/Airdone
ILUSTRASI - Ilustrasi berita gaji guru honorer berbanding jauh dengan tunjangan anggota DPR RI. 

Prilly Latuconsina menambahkan bahwa perbandingan ini sangat masuk akal untuk membuat rakyat marah. 

"Jadi ya, wajar saja sebenarnya kalau rakyat marah karena adanya ketidakadilan ini. Dan kita bayar pajak, itu adalah uang kita, uang kita yang dipakai," terusnya.

"Ya wajar aja kalau misalnya terjadi demo besar-besaran yang terjadi di tanggal 25 Agustus sampai hingga hari ini," kata Prilly.

Sebelumnya, kenaikan gaji dan tunjangan DPR yang diumumkan beberapa waktu lalu, memicu gelombang unjuk rasa di berbagai daerah, termasuk di Jakarta.

Tuntutan massa demonstrasi beragam.

Mulai dari gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR, batalkan kebijakan tunjangan rumah anggota DPR, tolak upah mudah dan hapus outsourcing, menaikkan upah minimum, menaikkan pendapatan tak kena pajak, hapus pajak atas THR dan pesangon, pembatasan karyawan kontrak, pembatasan tenaga kerja asing, hingga menghapus omibuslaw dan UU Ketenagakerjaan yang baru.

Massa turun ke jalan hingga bentrok dengan aparat tak terhindarkan.

Driver ojol yang sedang mengantar pesanan makanan, Affan Kurniawan, terjebak dala kericuhan.

Saat menyeberang jalan, ia tak sempat menghindari rantis Brimob yang melaju kencang.

Ia ditabrak dan terlindas, nyawanya tak terselamatkan meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

Kabar kematian Affan langsung memantik kemarahan publik di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Ahmad Sahroni Diduga Kabur ke Singapura saat Demo, Ferry Irwandi: Pengecut Bermental Culun

Sementara itu, Ahmad Sahroni tengah jadi sasaran empuk lantaran ucapannya ke publik yang menyebut demonstran tolol hingga kata brengsek.

Ahmad Sahroni yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI, memberikan pernyataan pada 22 Agustus 2025, saat kunjungan kerja (kunker) di Polda Sumatera Utara.

"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Pada 26 Agustus 2025, Sahroni langsung memberi klarifikasi terkait kata tolol yang dia lontarkan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved