Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dua Mahasiswi Mendadak Datangi Damkar untuk Rakit Kipas Angin yang Baru Dibeli

Kedatangan mereka karena persoalan sederhana, yakni merakit kipas angin. Kedua mahasiswi itu diketahui tidak bisa merakit.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
KIPAS ANGIN - Damkarmat Kota Yogyakarta membantu mahasiswi UIN Sunan Klaijaga merakit kipas angin. (Kompas.com/Dokumentasi Damkarmat Kota Yogyakarta) 

"Dalam kasus kipas angin ini, meski tidak terkait langsung dengan api, ada kekhawatiran soal instalasi listrik yang bisa berbahaya jika salah pasang.

Karena itu, kami putuskan untuk tetap membantu,” sambungnya.

Ia menambahkan, pengalaman unik ini justru memberi warna tersendiri dalam tugas sehari-hari.

Petugas merasa senang bisa meringankan kesulitan masyarakat, meskipun situasinya di luar kebiasaan.

“Suasananya jadi cair, ada sedikit humor juga, karena tentu tidak setiap hari kami merakit kipas angin saat bertugas,” tuturnya.

Tetap prioritaskan tugas utama

Meski begitu, Danu menegaskan bahwa Damkarmat Kota Yogyakarta tetap berpegang pada tugas utama, yakni pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan.

Permintaan di luar itu hanya akan dilayani jika bersifat darurat, memiliki potensi membahayakan, dan tidak mengganggu prioritas utama.

Menurutnya, belum ada SOP khusus untuk kasus semacam ini.

Namun, mereka memiliki kebijakan fleksibel dalam merespons laporan masyarakat, selama penilaian di lapangan menunjukkan adanya risiko keselamatan.

Menurutnya, cukup banyak permintaan serupa yang pernah ditangani, mulai dari evakuasi hewan hingga membuka pintu rumah yang terkunci.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada Damkar.

“Slogan kami adalah Damkarmat Jogja, sahabat masyarakat.

Jadi, kami ingin hadir bukan hanya saat bencana, tapi juga sebagai bagian dari kehidupan warga sehari-hari,” ungkap Danu.

Ia meyakini, kepercayaan masyarakat itu menjadi modal penting bagi Damkar.

“Peristiwa ini menunjukkan bahwa hubungan kami dengan warga bukan sekadar petugas dan pelapor, tetapi antarmanusia yang saling membantu.

Ke depan, kami berharap masyarakat semakin tidak ragu melapor jika ada potensi bahaya, dan kami akan terus hadir dengan pendekatan yang responsif dan humanis,” tandasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved