Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih

Apa itu pisang Cavendish? Bisa dipakai untuk bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Jawa Timur. Kades Barno: sebuah solusi.

Editor: Hefty Suud
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
PISANG CAVENDISH - Warga memanen pisang Cavendish di kebun pisang cavendish di Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Minggu (1/12/2024). Jenis pisang ini bisa dipakai buat bayar PBB di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. 

TRIBUNJATIM.COM - Barno Kepala Desa (Kades) di Ponorogo, Jawa Timur viral di media sosial

Kades Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo tersebut banjir pujian karena izinkan warganya bayar PBB pakai pisang

PBB adalah Pajak Bumi dan Bangunan yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya. 

Hanya pisang Cavendish yang boleh dipakai untuk bayar PBB.

Kebijakan Barno Kades Bringinan ini jadi sorotan, karena berani beda. 

Saat beberapa daerah dinilai mencekik warga dengan kenaikan PBB, Barno Kades Bringinan malah memberikan keringanan dengan memperbolehkan PBB dibayar pisang

Diketahui, di Kabupaten Ponorogo pun tidak ada kenaikan pajak BBM. 

Lantas apa itu pisang Cavendish? 

Pemerintah Desa (Pemdes) Bringinan memperbolehkan membayar PBB dengan pisang Cavendish ini baru tahun 2023 ini. 

Itu lantaran 2023 dan 2024 lalu, Pemdes Bringinan memberikan bibit pohon pisang jenis Cavendish yang nantinya ketika berbuah bisa digunakan untuk membayar pajak.

Kepala Desa Bringinan, Barno, menuturkan bahwa dirinya berusaha untuk memberikan sebuah solusi kepada masyarakat untuk membayar PBB.

Sehingga, kata dia, tidak hanya menuntut membayar pajak. Namun Pemdes Bringinan juga memberikan solusi.

Tahun 2023 lalu mempunyai ide membagikan bibit pisang Cavendish.

“Jadi kita berpikir, walau kita seorang pemimpin atau pemerintah, kita itu tidak hanya nagih saja,” ucap Barno.

Baca juga: Tak Naikkan PBB P2, Pemkab Ponorogo Malah Beri Hadiah bagi Warga yang Wajib Pajak

Tetap, memberikan solusi kepada warga. Sehingga menurut Barno biar terjadi check dan balance.

“Ada tuntutan ada sebuah solusi, sehingga tidak ada yang dirugikan,” tuturnya

Saat memberikan solusi, Barno tidak hanya asal dengan memilih buah pisang. Dia melakukan riset terlebih dahulu.

Pohon pisang jenis apa dalam satu tahun bisa terus tumbuh, dan dari anakan pohon pisang, dalam satu bonggol bahkan bisa berbuah dua hingga tiga buah.

“Bahwa satu pohon pisang, kalau memang dipelihara, itu cukup bahkan sisa, untuk membayar satu pekarangan,” jelas Barno.

Total telah ada 4000 lebih bibit pisang Cavendish yang dibagikan oleh pemerintah desa kepada warganya.

Baca juga: Tak Diajak Musyawarah Bupati Sudewo soal Kenaikan PBB, Kades Sakit Hati Dibenturkan dengan Warga

“Ini merupakan tujuan desa untuk melakukan percepatan pembayaran PBB oleh masyarakat,” ucap Barno

Dia mengatakan bahwa semua tidak berjalan mulus. 

Warga sempat menolak, tapi akhirnya mau.

Penolakan itu belum familiar dengan jenis pisang Cavendish, warga terkadang enggan untuk menanam pisang karena dinilai tidak terlalu memiliki nilai jual tinggi. 

“Awal pembagian 2024 lalu ada sedikit memaksa warga, akhirnya saya buat ada petugas khusus yang menanam pisang,” tambahnya.

Barno mengaku bahwa memilih Pisang Cavendish karena sudah mempunyai pasar tersendiri.

BAYAR PAJAK - Kisah unik datang dari warga di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jawa Timur, yang membayar pajak menggunakan pisang.
BAYAR PAJAK - Kisah unik datang dari warga di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jawa Timur, yang membayar pajak menggunakan pisang. (Tangkap layar Kompas TV)

Kades yang sudah terpilih dua periode ini menjelaskan bahwa bibit pisang Cavendish ini akan dibeli oleh pihak desa melalui petugas pemungut pajak. 

“Setiap kilo pisang Cavendish yang sudah mulai masak akan dihargai oleh pihak desa senilai Rp5000 perkilogramnya.

Sudah banyak yang menjual pisang untuk bayar pajak, bahkan yang sudah menjual untuk sekedar menambah penghasilan juga sudah banyak,” pungkasnya.

Respon warga

Senin (8/9/2025), di Kantor Desa Bringinan, terlihat warga bayar PBB dengan pisang. 

Salah satunya Katimin terlihat bawa pisang Cavendish di tangan kanan kirinya. 

Kemudian mereka menimbangnya. Setiap kilogram, pisang cavendish dihargai Rp 5.000. Hasil dari menjual itu, mereka bisa membayar PBB.

“Saya mau bayar PBB pakai pisang hasil kebun saya,” ungkap Warga Desa Bringinan, Katimin, Senin (8/9/2025). 

Baca juga: Gajinya Rp 120 Ribu, Yayat Tukang Las Kaget PBB Rp 389 Ribu Naik Jadi Rp 2,3 Juta, Pilih Nunggak

Katimin mengaku  sangat terbantu dengan solusi yang ditawarkan oleh Pemdes Bringinan. Selama dua tahun terakhir Katimin membayar pajak dengan pisang jenis Cavendish yang dia tanam.

“Saat ini saya bayar PBB sebesar Rp 37 ribu. Sedangkan pisang saya laku Rp 35 ribu. Jadi saya hanya tambah Rp 2 ribu saja,” kata Katimin.

Katimin bukan satu-satunya warga yang membayar PBB dengan pisang. Warga lain Sumarni juga membayar pajak dengan buah pisang Cavendish. 

“Hari ini pisang saya panen dua tandan untuk bayar pajak. Ini memang progam dari desa, sudah sejak 2024 lalu,” kata Sumarni.

Dia menyatakan bahwa awalnya mendapatkan bantuan bibit pisang secara cuma-cuma pada 2024 lalu. Karena mendapatkan bibit secara cuma-cuma.

“Kemudian pisang hasil panen saya sudah lebih dari cukup jika hanya digunakan untuk membayar pajak PBB,” tambahnya

Dia mengaku bahwa panen kali ini, pisangnya berbobot 17 kilogram. Hasil panen itu, untuk bayar PBB sisa Rp 100 ribu.

Apa itu pisang Cavendish?

INOVASI BAYAR PAJAK - Katimin, petani di Desa Bringinan saat menanen Pisang Cavendish hasil di kebunnya untuk membayar PBB di Kantor Desa Bringinan, Kecamatan Bringinan, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (8/9/2025). Ini sosok kepala desa yang buat programnya.
INOVASI BAYAR PAJAK - Katimin, petani di Desa Bringinan saat menanen Pisang Cavendish hasil di kebunnya untuk membayar PBB di Kantor Desa Bringinan, Kecamatan Bringinan, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (8/9/2025). Ini sosok kepala desa yang buat programnya. (Dok Pemdes Bringinan)

Melansir dari Kompas.com, Kamis (11/9/2025) pisang Cavendish adalah salah satu jenis pisang yang populer di Indonesia.

Selain itu, Cavendish merupakan jenis pisang yang paling banyak diperdagangkan secara internasional. 

Permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri sangat tinggi, menjadikannya peluang bisnis yang menguntungkan. 

Pisang Cavendish acap dikenal dengan nama pisang ambon putih.

Penemu pisang Cavendish adalah seorang bangsawan Inggris.

Namanya, William Cavendish.

William Cavendish memiliki minat pada tanaman dan buah-buahan.

Pria kelahiran 21 Mei 1790 ini awalnya mendapat kiriman buah pisang dari Mauritius di Afrika pada 1834.

Bersama karibnya, Joseph Paxton, Cavendish kemudian mengembangkan dan membudidayakan pisang asal Mauritius itu.

Nama Cavendish kemudian diabadikan untuk temuan buah pisang tersebut.

Pisang Cavendish sukses dibudidayakan di berbagai tempat di dunia, termasuk Indonesia.

Kehandalan pisang Cavendish salah satunya adalah tahan terhadap jamur.

Daging buahnya lembut, manis dengan sedikit rasa asam, dan berwarna putih kekuningan. 

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved