Berita Viral
Kebahagiaan Nailla Tak Lagi Hidup di Kos-kosan 4x4 Meter Tanpa Ibu, Usia 11 Tahun Baru Bisa Sekolah
Seorang gadis cilik bernama Nailla tampak begitu senang dan bahagia setelah terbebas dari kehidupan ngekos tanpa ibu yang mendampinginya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Sehari-hari, Nailla diasuh oleh pamannya dan tinggal di sebuah kos-kosan tak lebih dari 4x4 meter.
“Pada saat verifikasi cuma ada anaknya. Saya datangi sore hari, ketemu sama pakdhenya. Memang benar tidak diurus oleh ibunya,” jelas Ana Wahyu.
Menurutnya, ibu kandung Nailla tak mau mengurus karena sudah tinggal bersama suami barunya.
“Karena dia sudah punya suami yang baru. Ibunya sendiri yang nggak mau ngurus anak-anaknya,” ungkapnya.
Anak seusianya mungkin telah duduk di bangku SD kelas 4.
Baca juga: Belum Bisa Digunakan, Gedung Baru Pengadilan Agama Tuban Senilai Rp34,6 M Masih Tunggu Restu MA
Namun, karena sejak lahir ia tak pernah mengenyam pendidikan, ia akan diikutkan kelas sesuai kemampuannya.
“Sekarang kelahiran tahun 2014, sudah 11 tahun, seharusnya kelas 3–4 SD. Kemungkinan kalau bisa ikut jenjang, akan ikut jenjang. Kayaknya Nailla belum bisa perkalian, pembagian. Mungkin dimulai dari awal lagi,” tutur Ana Wahyu.
Nailla diketahui memiliki empat saudara.
Namun, kedua kakaknya telah berkeluarga dan tidak bisa dihubungi lagi.
Sementara satu kakaknya yang lain juga belum mau bersekolah.
Baca juga: Terjerat Kasus Hukum, Dua Anggota DPRD Jatim ini dari PDI Perjuangan Resmi Mengundurkan Diri
“Empat bersaudara, tidak diketahui ayahnya karena berbeda ayah. Dua kakaknya sudah berkeluarga, saya juga tidak tahu di mana. Yang nomor tiga tinggal bersama-sama Nailla, tapi tidak mau sekolah lagi,” jelas Ana Wahyu.
Dengan pendidikan berasrama, kini Nailla tidak perlu khawatir lagi akan kebutuhan hidupnya.
Pendidikan berasrama, atau boarding school, adalah sistem pendidikan di mana siswa tidak hanya belajar di kelas tetapi juga tinggal di asrama yang berada di kompleks sekolah, sehingga mendapatkan pengalaman belajar yang terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari
Semua telah ditanggung dan dijamin oleh sekolah.
“Semua diurusi dari bangun sampai tidur lagi. Karena tidak ada orang tua, saya sendiri yang jadi walinya,” tutur Ana Wahyu.

Nailla Marsha Nabila
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta
Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)
Multiangle
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
Tangis Kushayatun Pertahankan Tanah Leluhur Sejak 1887, Heran Tahun 2004 Muncul Sertifikat |
![]() |
---|
Kuli Bangunan Dibutakan Utang, Kurniadi Nekat Bobol Bangunan Panti Asuhan, Gondol Komputer Rp 8 Juta |
![]() |
---|
Akhir Nasib Sukar usai Habisi Nyawa Ayah dan Ibunya, Ngaku Bunuh Ular, Ditentukan Hasil Tes |
![]() |
---|
Mobil Box Logo SPPG Dipakai Jualan Sembako, Terlihat di Pinggir Jalan, Koordinator Tak Membantah |
![]() |
---|
HP Pinjam dan Punya Utang, Asnawi Malah Ngamuk saat Pacarnya Menagih Mengembalikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.