Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

ASN Anak Wali Kota yang Kepergok Maling Sepatu di Masjid, Sosok Ayahnya jadi Tersangka Korupsi

ASN merupakan warga Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Dalam aksinya, ASN memilih dulu target sepatu yang akan ia curi.

Editor: Torik Aqua
eki yulianto/tribun jabar
ANAK EKS WALI KOTA - (kanan) Aksi pencurian sepatu jemaah terekam CCTV yang terjadi di kawasan Masjid Raya At-Taqwa, Jalan RA Kartini, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (6/10/2025) siang. Pelaku ternyata anak eks Wali Kota Cirebon yang dipenjara karena kasus korupsi. (kiri) Mantan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, digiring memasuki ruang konferensi pers dengan mengenakan baju tahanan merah bertuliskan “Tahanan 28 Kejari Kota Cirebon” di punggungnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Kelakuan pria berinisial ASN yang ditangkap setelah mencuri sepatu jemaah di masjid.

ASN merupakan warga Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Dalam aksinya, ASN memilih dulu target sepatu yang akan ia curi.

Namun CCTV merekam aksinya di kawasan Masjid Raya At-Taqwa, Jalan RA Kartini, Kota Cirebon, Senin (6/10/2025) siang.

Baca juga: Sebut Korupsi Bukan Kejahatan Kemanusiaan, Hasto Kristiyanto Kini Takut Rumahnya Di-Sahroni-Kan

Ironisnya, ASN merupakan anak dari mantan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, yang kini tengah menjalani masa tahanan di Rutan Kelas I Cirebon terkait kasus korupsi pembangunan Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon, pada Senin (8/9/2025).

Kasus tersebut merugikan keuangan negara sebesar Rp26 miliar.

Kini, sang anak diamankan ketika beraksi mengincar sepatu milik jemaah yang sedang salat.

Saat tertangkap, ia langsung digiring ke pos keamanan masjid guna menjalani pemeriksaan awal.

Rohman, petugas Satpam Masjid At-Taqwa mengatakan aksi pencurian tersebut dilakukan ASN pada Minggu (5/10.2025).

"Nah, hari ini dia datang lagi ke masjid ini. Saya bersama teman-teman sekuriti lainnya langsung menangkap dia,” ujar Rohman.

Menurut Rohman, aksi ASN sudah lama menjadi perhatian petugas keamanan masjid.

Beberapa kali ia terpantau di rekaman CCTV dengan gerak-gerik mencurigakan.

“Dia sudah beberapa kali terpantau CCTV, tapi rekaman yang kemarin itu yang paling jelas saat mencuri sepatu."

"Yang dicurinya sepatu bermerek dan harganya mahal semua,” ucapnya.

Jual Sepatu Curian

Saat diinterogasi, lanjut Rohman, ASN mengaku sudah menjual sebagian sepatu hasil curiannya, sementara sisanya masih disimpan di rumahnya.

“Tadi waktu ditanya, dia ngaku kalau sepatu curiannya sebagian sudah dijual, sisanya masih ada di rumah,” jelas dia.

Usai pemeriksaan di pos satpam, ASN yang sudah diborgol kemudian dijemput oleh petugas Polsek Utara Barat (Utbar) untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik aksi pencurian yang dilakukan oleh anak mantan wali kota tersebut.

Sementara itu, suasana di sekitar Masjid Raya At-Taqwa sempat menjadi perhatian warga.

Sejumlah jemaah terlihat ikut menyaksikan saat ASN digiring keluar dari kompleks masjid menuju mobil patroli polisi.

Ayahnya Baru Ditetapkan Tersangka Korupsi

Mantan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis (NA), yang merupakan ayah ASN, saat ini sedang ditahan karena kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Gedung Setda Kota Cirebon. 

Kasus tersebut merugikan keuangan negara sebesar Rp26 miliar.
 
Kepala Kejaksaan Negeri Kota Cirebon, Muhamad Hamdan, mengungkapkan bahwa NA ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (8/9/2025) setelah penyidik mengumpulkan dua alat bukti kuat berupa keterangan saksi, dokumen, dan petunjuk lainnya.

“Tim penyidik menetapkan tersangka NA, selaku Wali Kota Cirebon periode tahun 2014-2023,” ujar Hamdan.

NA diduga melanggar Pasal 2 Ayat (1) junto Pasal 18 dan Pasal 3 junto Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Ia dituduh memerintahkan tim teknis menandatangani dokumen serah terima proyek pembangunan Gedung Setda pada 19 November 2018, meskipun proyek tersebut belum rampung.

Akibat perintah tersebut, proyek tidak sesuai perencanaan dan menyebabkan kerugian negara mencapai Rp26 miliar dari total pagu Rp86 miliar.
 
Artikel ini telah tayang di TribunJabar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved