Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Demo Sendirian ke Kantor Perumda, 2 Kali Komplain Air Macet 3 Minggu Tak Digubris Petugas

Seorang pria di Maluku Tengah demo ke kantor Perumda setelah dua kali komplain air macet namun tetap tak digubris.

Istimewa via Tribun Ambon
DEMONSTRASI - Tangkapan layar aksi demonstrasi seorang diri oleh warga Kota Masohi bernama Nazarudin, Senin (6/10/2025). Menurut Nazarudin, selama tiga minggu terakhir air tidak mengalir sama sekali. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria bernama Nazarudin di Kota Masohi, Maluku Tengah melakukan demonstrasi seorang diri di kantor PT Perumda Tirta Nusa Ina Masohi pada Senin (6/10/2025) siang.

Perumda Air Minum Tirta Nusa adalah perusahaan umum daerah milik Pemerintah yang bergerak di bidang penyediaan dan pengelolaan air bersih bagi masyarakat.

Perusahaan ini bertugas memastikan distribusi air minum yang layak, merata, dan terjangkau, serta menjalankan pelayanan publik di sektor air sesuai dengan kebijakan daerah.

Tirta Nusa juga berperan dalam mendukung akses air bersih di wilayah terpencil melalui program inovatif seperti meteran gratis dan kemitraan pembayaran digital.

Nazarudin protes aduannya terkait pelayanan air bersih tidak digubris oleh petugas.

Nazarudin sudah mengadu sebanyak dua kali namun tetap tidak mendapat tindakan solusi.

‎‎Aduan pertama pada 1 Oktober dan aduan kedua, pada 3 Oktober 2025. 

Dirinya bahkan mengajak seorang petugas tuk meninjau TKP saat mengadukan kedua kalinya di perusahaan plat merah itu. 

‎“Saya sudah dua kali melapor. Pertama, saya telah mendapat tanggapan balik harusnya di lapor sebelum dua hari setelah ada kendala, setelah laporan pertama tetap saja air tidak jalan. Lalu saya lapor lagi, bahkan sempat mengajak salah satu pegawai untuk melihat langsung kondisi air rumah, tapi setelah itu tidak ada tindakan,” ujarnya, dikutip dari Tribun Ambon.

Baca juga: Ari Tutup Lagi Akses Jalan Umum sampai Warga Protes, Padahal sempat Dibuka Satpol PP: Terlalu Arogan

Tiga minggu tidak dapat air bersih, demo sendirian

Menurut Nazarudin, selama tiga minggu terakhir air tidak mengalir sama sekali.

Ia terpaksa mengambil langkah tegas dengan melakukan demonstrasi seorang diri di depan kantor perusahaan daerah tersebut.

‎‎Nazarudin berharap agar pihak perusahaan lebih sigap dalam menanggapi setiap keluhan masyarakat.

‎“Jangan tunggu masyarakat datang demo baru ditindaklanjuti. Harus ada respons cepat agar pelayanan lebih baik,” tegasnya.

‎Aksi itu akhirnya mendapat perhatian dari pihak manajemen.

DEMONSTRASI - Tangkapan layar aksi demonstrasi seorang diri oleh warga Kota Masohi bernama Nazarudin, Senin (6/10/2025).
DEMONSTRASI - Tangkapan layar aksi demonstrasi seorang diri oleh warga Kota Masohi bernama Nazarudin, Senin (6/10/2025). Menurut Nazarudin, selama tiga minggu terakhir air tidak mengalir sama sekali. (Istimewa via Tribun Ambon)

Direktur minta maaf

Direktur PT Perumda Tirta Nusa Ina Masohi menerima langsung aspirasi pelanggan tersebut.

Pihaknya juga egera memerintahkan pegawainya untuk menindaklanjuti keluhan yang disampaikan.

‎“Atas nama perusahaan, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan dan ketidakpuasan pelanggan. Kami akan segera mengambil langkah perbaikan,” ujar Direktur PT Perumda Tirta Nusa Ina Masohi.

Baca juga: Warga Protes Menu MBG Hanya Nasi Lauk Keripik Tempe dan Sayur, Pengurus: Suplai Daging Bermasalah

Kasus bukan pertama kali

Kasus serupa terkait pelanggan tak mendapat pelayanan air yang baik dari Perumda juga pernah terjadi di Kalimantan Timur.

Alimudin, seorang warga Tanjung Redeb, Kalimantan Timur mengaku sangat syok.

Pasalnya, tarif aliran air di rumahnya yang semula seharga Rp 300 ribu berubah fantastis dalam sekejap.

Alimudin harus membayar sebesar Rp 9 juta untuk melunasi biaya airnya.

Laporan Alimudin ini lantas mencuri perhatian warga lain hingga kondisi itu tak jauh berbeda dirasakan warga lainnya.

Warga Berau akhirnya dihebohkan dengan kenaikan tarif air bersih Perumda Batiwakkal yang diterapkan sejak akhir 2024.

Penyesuaian tarif itu memicu gelombang protes setelah banyak pelanggan menerima tagihan air yang melonjak tajam.

Sejumlah warga mengaku kaget karena tagihan air naik tiga hingga empat kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.

Alimudin, Warga Tanjung Redeb, yang menyebut tagihan airnya pada Desember 2024 melonjak hingga 9 juta rupiah.

Padahal pada bulan sebelumnya hanya berkisar Rp300.000.

“Kami masyarakat belum mendapatkan informasi mengenai sosialisasi. Kami butuh penjelasan resmi terkait kenaikan ini,” kata Ali.

Baca juga: Kepsek SD Bantah Ancam Wali Murid karena Protes soal Beli LKS Rp 140 Ribu: Guru Tidak Boleh Dendam

Penyesuaian tarif

Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman, membenarkan adanya penyesuaian tarif.

Ia menjelaskan, langkah tersebut diambil untuk menghindari kerugian operasional yang sebelumnya ditutup dari pendapatan pemasangan sambungan baru.

“Berdasarkan evaluasi, PDAM Batiwakkal berpotensi mengalami kerugian jika tidak dilakukan penyesuaian tarif,” kata Saipul.

Ia menambahkan, kenaikan tarif sebesar 16 persen hanya dikenakan bagi pelanggan yang pemakaian airnya melebihi 20 meter kubik.

Mandeknya penyelidikan dugaan pemalsuan SK di tengah gejolak protes tarif air membuat KPMKB menilai kepercayaan publik terhadap aparat dan pemerintah daerah kian tergerus.

Mahasiswa mendesak agar proses hukum dilakukan secara terbuka dan tuntas, mengingat kebijakan tarif air yang menjadi dasar keresahan warga diduga lahir dari dokumen yang keabsahannya dipertanyakan.

Pertemuan yang dijadwalkan pada 29 September 2025 disebut menjadi momentum penting untuk menjawab keraguan publik sekaligus mengakhiri kebuntuan kasus yang telah berlarut hampir satu tahun.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved