Berita Viral
Tangis Nanda Guru SMAN Gagal Ujian Profesi karena Listrik Padam, 30 Menit Terakhir Jaringan Putus
Seorang guru gagal ujian PPG karena pemadaman listrik. PPG adalah program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru gagal ujian PPG karena pemadaman listrik.
PPG adalah program Pendidikan Profesi Guru.
Pelaksanaan ujian dalam PPG dan Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) merupakan tahapan krusial yang menentukan kelulusan dan sertifikasi profesional seorang calon guru.
Nanda Roshita, seorang guru di SMAN 4 Tanah Jambo Aye, Aceh Utara sedih karena gagal mengikuti ujian PPG secara daring pada 30 September 2025.
Kegagalan tersebut disebabkan pemadaman listrik yang terjadi selama tiga hari di daerah tersebut.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Nanda tampak menangis dan mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya saat mengikuti ujian di Kecamatan Seunuddon.
“Awalnya saya ikut ujian di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Listrik padam dan sinyal tidak ada,” ujarnya saat dihubungi pada Jumat (10/10/2025), melansir dari Kompas.com.
Nanda menjelaskan, pemadaman listrik disertai hilangnya sinyal Wi-Fi dan ponsel memaksanya untuk berpindah-pindah tempat demi mencari sinyal yang stabil agar bisa membuka laptop.
Namun, hingga waktu ujian berakhir, ia tidak dapat menyelesaikan seluruh soal yang diberikan.
“Ujian selama 150 menit. Sisa 30 menit terakhir, jaringan putus total,” kenangnya dengan penuh kesedihan.
Baca juga: Imbas Aksi Robek Bendera Merah Putih, Siswa MAN 1 Padang Gagal Ujian, Kemenag Minta Maaf
Kegagalan Nanda tidak hanya dialaminya sendiri.
Sebanyak 758 peserta ujian PPG di seluruh Indonesia juga mengalami kendala serupa dan diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang pada Minggu, 12 Oktober 2025.
“Ternyata bukan saya saja yang terkendala,” tambahnya.
Nanda berharap agar PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dapat memastikan pasokan listrik yang stabil di Kecamatan Seunuddon saat ujian berlangsung.
“Semoga ujian nanti listriknya aman dan saya lulus PPG,” pungkasnya.
Baca juga: 26 Tahun Nadia Mengurung Diri karena Gagal Ujian SMA, Rambut Kini Beruban hingga Rumah Penuh Sampah
Memang, dalam proses evaluasi pelaksanaan PPG dan UKPPPG, berbagai kendala masih dirasakan oleh peserta, penyelenggara, maupun pihak LPTK.
Salah satu kendala utama adalah aspek teknis, terutama pada pelaksanaan ujian berbasis komputer (CBT) yang sering kali mengalami gangguan jaringan, perangkat yang tidak memadai, atau sistem yang lambat saat login dan pengiriman jawaban.
Hal ini menyebabkan peserta merasa tertekan dan tidak fokus, bahkan dalam beberapa kasus harus mengulang ujian karena sistem gagal merekam hasil.
Selain itu, kendala administratif juga menjadi sorotan, seperti keterlambatan informasi jadwal ujian, perubahan lokasi mendadak, atau ketidaksesuaian data peserta yang belum sinkron antara sistem PPG dan UKPPPG.
Situasi ini menimbulkan kebingungan dan kecemasan, terutama bagi peserta yang berasal dari daerah terpencil dengan akses informasi terbatas.
Dari sisi psikologis, tekanan mental dan beban persiapan yang tinggi turut menjadi tantangan tersendiri., seperti dilansir dari Tribunnews.
Banyak peserta yang merasa belum cukup waktu untuk memahami materi pedagogik dan profesional secara mendalam, apalagi jika mereka masih aktif mengajar di sekolah sambil mengikuti PPG.
Kelelahan fisik dan mental menjelang ujian sering kali berdampak pada performa mereka saat mengerjakan soal.
Selain itu, kualitas soal ujian yang dianggap terlalu kompleks atau tidak sesuai dengan konteks pembelajaran di lapangan juga menjadi bahan evaluasi.
Beberapa peserta mengeluhkan soal yang terlalu teoritis dan kurang mencerminkan praktik nyata di kelas, sehingga mereka kesulitan menjawab meskipun memiliki pengalaman mengajar yang cukup.
Di sisi lain, keterbatasan pendampingan akademik dari LPTK, seperti minimnya simulasi ujian atau bimbingan teknis menjelang UKPPPG, membuat peserta merasa kurang siap secara menyeluruh.
Kendala lain yang tak kalah penting adalah aspek inklusivitas dan aksesibilitas.
Baca juga: Siswa SMK Dituduh Guru Pakai Narkoba dan Dipaksa Keluar dari Sekolah, Ortu Murka Lihat Hasil Tesnya
Peserta dengan kebutuhan khusus atau yang berasal dari wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) sering kali menghadapi hambatan dalam mengikuti ujian secara daring.
Koneksi internet yang tidak stabil, minimnya fasilitas komputer, serta kurangnya dukungan teknis menjadi penghalang serius dalam mewujudkan pemerataan kualitas pelaksanaan ujian.
Oleh karena itu, evaluasi pelaksanaan PPG dan UKPPPG perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan peserta.
Perbaikan sistem, peningkatan layanan informasi, serta penguatan dukungan akademik dan psikologis menjadi langkah penting agar ujian tidak hanya menjadi alat seleksi, tetapi juga sarana pembinaan profesionalisme guru secara berkelanjutan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
guru gagal ujian PPG karena pemadaman listrik
Pendidikan Profesi Guru
Aceh Utara
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tangis Ibu Dina, Putrinya Dihabisi Heryanto dan Jasadnya Dibuang ke Sungai Citarum: Ganti Nyawa Dia |
![]() |
---|
Bendahara Santai Tilap Dana Desa Rp 1 Miliar, Kades Kaget Saldo Kas Terkuras Habis |
![]() |
---|
Mulyo Rugi Rp 350 Juta karena Galemelan Miliknya Digadaikan Seniman, Disewa Rp 3,5 Juta Per Bulan |
![]() |
---|
Hasil Autopsi Siswa SMP Grobogan yang Tewas Dianiaya Teman Sekelas Gambarkan Kekejaman Bullying |
![]() |
---|
Sosok Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Sebut Keracunan MBG karena Kaget: Biasa Indomie Dikasih Spageti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.