Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Menkeu Purbaya Heran Pegawai DJP Tagih Tunggakan Pajak Jam 5 Pagi: Mabuk Kali Malamnya Dia

Ulah pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kembali dilaporkan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
BPMI Setpres
GEBRAKAN PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat memberikan keterangan pers usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Rabu (10/9/2025). Baru-baru ini, Purbaya menyoroti perilaku oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menagih tunggakan pajak kepada wajib pajak pada pukul 05.41 pagi. 

Menurut Purbaya, tren pengaduan kini berubah.

Jika sebelumnya banyak laporan tentang layanan DJBC, kini aduan terbanyak datang dari DJP.

Baca juga: Purbaya Ungkap Alasannya Tak Saling Sapa Sama Luhut sampai Dikira Musuhan: Kan Jauh Berapa Kursi

Sebelumnya, Purbaya memastikan orang yang dilaporkan sering nongkrong di Starbucks bukan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Kepastian ini didapat setelah tim Kementerian Keuangan memeriksa langsung ke lokasi dan meninjau rekaman kamera pengawas.

"Kita datangi Starbucks-nya, kita cek seperti apa kondisinya," kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Setelah ditelusuri lewat CCTV, orang yang dilaporkan sering nongkrong di sana ternyata bukan pegawai Bea Cukai.

"Jadi bukan orang Bea Cukai ternyata," tegas Purbaya sambil memperlihatkan rekaman CCTV.

Diberitaka sebelumnnya, Purbaya mengancam akan memecat pegawai Bea Cukai yang kedapatan sering nongkrong bergerombol di Starbucks.

Laporan itu masuk melalui kanal pengaduan Lapor Pak Purbaya yang baru diluncurkan pada Rabu (15/10/2025).

Dalam laporan yang dibacakan Purbaya pekan lalu, disebutkan ada pegawai Bea Cukai berseragam dinas yang kerap rapat di Starbucks bersama aparat berbaju preman. Aktivitas itu disebut berlangsung seharian dan setiap hari, bahkan dengan suara keras yang mengganggu pengunjung lain.

Pelapor menyebut isi pembicaraan mereka berkisar soal bisnis dan penjualan aset.

"Yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset gimana, mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil gimana jualnya," ujar Purbaya saat membacakan laporan tersebut.

Mendengar laporan itu, Purbaya sempat geram. Ia mengaku kecewa karena masih ada oknum yang berperilaku tidak pantas meski peringatan keras sudah berulang kali disampaikan.

"Jadi saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, masih ini di bawah seperti ini. Artinya mereka tidak peduli, dianggapnya saya main-main," kata dia.

Purbaya menegaskan setiap laporan yang masuk ke *Lapor Pak Purbaya* akan diverifikasi. Pelapor diminta mencantumkan nama dan alamat lengkap agar bisa ditindaklanjuti.

"Ini lengkap tempatnya, alamatnya lengkap, jadi pasti bisa kita kejar," ujarnya.

Ia menambahkan, pegawai Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak yang terbukti melakukan pelanggaran akan langsung diberhentikan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved