Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Nenek Pencuci Piring Diantar Pakai Mobil Rp 6 Miliar Tiap Hari, Ternyata Kerja karena Bosan

Inilah kisah nenek pencuci piring di China diantar kerja pakai mobil mewah senilai Rp 6 miliar tiap hari.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Freepik
KISAH NENEK VIRAL - Foto ilustrasi cuci piring. Belakangan seorang nenek tukang cuci piring asal China viral di media sosial karena kedapatan selalu berangkat kerja diantar pakai mobil mewah Bentley. Diketahui, wanita yang berusia sekitar 60-an tahun itu berasal dari Chengdu, Provinsi Sichuan. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah nenek pencuci piring diantar kerja pakai mobil mewah tiap hari.

Nenek di China itu selalu berangkat kerja diantar pakai mobil mewah Bentley.

Bentley adalah produsen mobil mewah asal Inggris yang memproduksi SUV dan mobil mewah lainnya.

Merek ini terkenal dengan kemewahan, performa, dan kualitas pengerjaan tangan yang tinggi, dengan beberapa model populer di antaranya adalah Continental GT, Flying Spur, dan Bentayga

Wanita yang berusia sekitar 60-an tahun itu berasal dari Chengdu, Provinsi Sichuan, dikutip dari The Straits Times via Kompas.com.

Dalam rekaman viral di media sosial yang masih dibagikan hingga sekarang, ia terlihat memakai celemek dan sepatu bot karet.

Nenek tersebut diantar ke hotel tempat bekerja oleh anaknya dengan mobil mewah Bentley senilai 400.000 dollar AS (sekitar Rp 6,6 miliar).

Video tersebut diunggah oleh platform mikroblog Weibo dengan judul "Ia tidak kekurangan uang, tetapi hal-hal yang bisa mengisi waktunya".

Dalam keterangan unggahan yang telah ditonton lebih dari 8,4 juta kali, putri nenek tersebut mengantar dan menjemputnya pulang kerja setiap hari.

Baca juga: Pantas 3 Hari Buka Kasino Raup Omzet Rp 2,7 Miliar, Banyak Mobil Mewah yang Mampir Modus Futsal

Meskipun berkecukupan, nenek yang dalam video mengenakan kemeja merah muda bergaris, celana hitam panjang, dan rambut yang disanggul itu memilih menghabiskan waktu dengan mencuci piring di restoran hotel.

Nenek itu mengaku pada jurnalis TV lokal bahwa ia bekerja tidak untuk mendapatkan uang, melainkan agar tetap sibuk dan bergaul di masa tua.

“Saya merasa sangat bosan di rumah dan tubuh saya terasa tidak nyaman jika saya tidak mencuci piring selama sehari," ujar nenek itu, dikutip dari News 18, Jumat (24/10/2025).

Anak perempuannya turut angkat bicara.

Ia mengatakan tidak bisa menghentikan ibunya pergi bekerja.

Karena itu, ia membantu mengantarkannya setiap hari.

Baca juga: Biaya Servis Rp250 Juta per Unit, Parto Santai 6 Mobil Mewah Terendam Banjir, Andre Taulany: Belajar

Banyak warganet memuji wanita tua yang tetap aktif dan menghabiskan waktu dengan bermakna.

"Bagus!! Bersosial sangat penting untuk umur panjang!!!" ujar sebuah komentar.

Sementara itu, beberapa pengguna media sosial merasa iri dan mengatakan, "Kalau uangnya tidak terbatas, apa pun yang dilakukan pasti bahagia."

“Kalau saya punya cara lain untuk menyembuhkan kebosanan jika ada di posisi itu," tulis yang lain.

Seorang lagi mengatakan bahwa tidak melakukan apapun akan membiat hidup sangat membosankan.

"Dia seperti saya! Saya bekerja hanya karena kalau tidak, saya akan bosan," kata seorang warganet.

Di sisi lain, pengakuan nenek yang mengatakan tubuhnya tak nyaman jika tak cuci piring dalam sehari, bisa jadi termasuk salah satu bentuk coping mechanism.

Beberapa orang mengalami hal yang sama, menyibukkan diri dengan mencuci piring sekadar untuk menghalau stres.

Salah satunya dialami mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip), Olivia (bukan nama asli), yang membuka jasa cuci piring untuk meredakan stres.

Penawaran jasa cuci piring yang dilakukan Olivia bukan semata-mata untuk menghilangkan kebosanan, tapi juga meredakan stres dan gelisah yang dialaminya.

"Coping mechanism itu seperti sebuah tips atau cara yang diterapkan seseorang ketika dia mengalami stres," terang dosen psikologi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, dikutip dari Kompas.com (17/8/2025).

Baca juga: Ditinggal Ayah Sejak SMP, Ichbal Jadi Tukang Cuci Piring Nyambi Kuliah, Kini Wisudawan Terbaik

Ia mengatakan, ada dua jenis strategi coping untuk meredakan stres, yaitu secara aktif dan pasif.

"Bentuk pasif yaitu ketika seseorang menghindar dari rasa stres yang dihadapi," ujar Ratna.

"Sedangkan coping mechanism aktif adalah sesuatu yang kita lakukan untuk menurunkan stres atau menghilangkan stres, dengan berbagai cara," sambung dia.

Dia menilai bahwa tiap orang memiliki bentuk coping mechanism yang berbeda-beda bergantung pada pengalaman masing-masing, termasuk melalui mencuci piring.

"Pengalaman itu maksudnya, apakah dia pernah melihat orang lain atau diri sendiri melakukannya dan merasa bahwa itu bisa membantunya menurunkan stresnya," pungkasnya.

Manfaat Cuci Piring

Banyak orang menganggap mencuci piring adalah aktivitas biasa yang umum dilakukan di dapur.

Padahal, kegiatan ini memiliki sejumlah manfaat, baik untuk kesehatan fisik hingga mental. Berikut adalah berbagai manfaat cuci piring yang bisa Anda dapatkan, melansir dari laman doktersehat:

1. Meminimalisir kontak dengan kuman dan mengurangi alergi

Sebuah penelitian mengungkapkan, kebiasaan cuci piring ternyata dapat mengurangi masalah terkait dengan eksim, asma, alergi, hingga penyakit akibat virus. Penelitian membuktikan peran sabun cuci piring yang mengandung antibakteri berperan terhadap hal ini. Aktivitas cuci piring membuat tangan bersih dari bakteri dan kuman. Manfaat ini juga terlihat pada anak yang mencuci piring sendiri. Pada umumnya, anak-anak lupa mencuci tangan saat mengambil makan.

2. Membantu Anda lebih tenang

Sebuah studi mengungkapkan, mencuci piring dengan tangan dapat menjadi saat-saat yang menenangkan. Kegiatan ini bersifat terapetik, meningkatkan perasaan nyaman, dan mengurangi kecemasan. Partisipan dari penelitian ini melaporkan tingkat kepuasan dan optimismenya mengalami peningkatan. Selain itu, aktivitas cuci piring juga membantu mengurangi kegugupan dan dapat menjadi latihan bagi Anda yang ingin menjalankan mindful living 

3. Meningkatkan kemampuan sensorik

Salah satu kemampuan sensori terutama pada anak berkebutuhan khusus adalah menyentuh benda-benda yang lembut, berlendir, licin, atau lembek. Misalnya sabun, busa sabun, atau spons. Latihan menguatkan kemampuan sensorik dapat dilakukan dengan mencuci piring secara manual. Sensori yang baik pada telapak tangan akan memperbaiki persepsi  dan meningkatkan kognisi.

Baca juga: Anak Artis Buka Warung Sate Pinggir Jalan, Layani Pembeli hingga Cuci Piring, Ibu Bangga: Bujangku

4. Melatih fokus

Walaupun terlihat sederhana, mencuci piring sebenarnya adalah kegiatan yang kompleks. Urutan pengerjaannya tidak boleh terbalik agar hasil pekerjaan benar-benar bersih. Mencuci piring juga melatih pemecahan masalah. Misalnya, apa yang lebih dulu dicuci agar sabun tidak boros, hasil cuci tidak berminyak, bagaimana agar pekerjaan selesai dengan cepat, dll.

5. Melatih kerja sama

Pernahkah mencoba mencuci piring berdua atau bahkan bertiga? Pembagian kerja, posisi tubuh, serta kerja sama sangat diperlukan dalam hal ini. Bagi anak-anak, hal ini dapat melatih koordinasi dan kemampuan bekerja di dalam tim. Mencuci piring juga dapat menjadi sarana melatih kemandirian dan tanggung jawab anak. Apalagi anak-anak sangat menyenangi pekerjaan yang berhubungan dengan air. Untuk tahap awal, minta anak mencuci sendiri piring makannya. Gunakan piring plastik untuk menghindari piring pecah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved