Berita Viral
Melda Safitri Kenang Masa Lalu Suami Kadang Pulang Tanpa Hasil, Baju Korpri Memori sebelum Cerai
Sebelum menjadi Satpol PP, Melda Safitri mengungkapkan jika suaminya menjalani banyak pekerjaan. Suami menjalani kerja serabutan demi kebutuhan.
TRIBUNJATIM.COM - Melda Safitri kenang masa-masa sulitnya bersama JS, hingga akhirnya sang suami lolos sebagai PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
Baju korpri jadi kenangan terakhirnya dengan sang suami yang menceraikannya.
Baju Korpri adalah seragam batik biru resmi yang dipakai PNS dan PPPK saat upacara atau pelantikan sebagai tanda anggota Korps Pegawai Republik Indonesia.
JS merupakan anggota Satpol PP yang lolos PPPK.
Baca juga: Suami Bongkar Tabiat Melda Safitri Pemicu Perceraian, Istri sampai Kesusahan Beli Bedak
Sebelum menjadi Satpol PP, Melda Safitri mengungkapkan jika suaminya menjalani banyak pekerjaan.
Suami menjalani kerja serabutan demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Selain bekerja sebagai nelayan, JS juga pernah menjadi kuli bangunan demi menafkahi istri dan anak-anaknya.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Melda Safitri dalam podcast Denny Sumargo, ketika dirinya menceritakan perjuangan hidup dan kondisi anaknya yang sering menanyakan keberadaan sang ayah.
Menurut pengakuannya, sang anak kerap mencari ayahnya, dan Melda hanya bisa menjawab bahwa ayahnya sedang bekerja melaut.
“Dia nelayan cari ikan, kalau ada kerjaan bangunan dia kerja bangunan, apa saja dilakukannya,” ungkap Safitri.
Melda menegaskan, suaminya bukan tidak berusaha, karena JS selalu berupaya mencari nafkah, meski kadang pulang tanpa membawa hasil.
Seiring waktu, JS kemudian diterima sebagai tenaga honorer Satpol PP di Aceh Singkil, hingga akhirnya dinyatakan lulus menjadi PPPK.
Namun, sebelum dilantik sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, JS disebut-sebut menceraikan istrinya.
Melda Safitri mengaku diceraikan suaminya pada 15 Agustus 2025, sementara JS dilantik sebagai PPPK Satpol PP Aceh Singkil pada 17 Agustus 2025.
Padahal, Safitri mengaku telah rela membelikan atribut Korpri untuk suaminya menjelang pelantikan dari hasil jualannya.
Baju Korpri adalah seragam batik biru resmi yang dipakai PNS dan PPPK saat upacara atau pelantikan sebagai tanda anggota Korps Pegawai Republik Indonesia.
Namun tak disangka justru berakhir dengan perceraian.
Bantahan dari JS
Sementara itu, JS membantah kabar yang menyebut dirinya menceraikan istri tiga hari sebelum pelantikan PPPK.
Ia mengklaim bahwa rumah tangganya sudah lama tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran hingga akhirnya mereka resmi berpisah.
Pernyataan itu disampaikan JS kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil, saat memberikan klarifikasi pada Rabu (23/10/2025).
Dalam klarifikasi tersebut, JS mengatakan bahwa perceraian dilakukan pada 14 September 2025 dan dihadiri oleh kepala desa serta keluarga kedua belah pihak.
Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman, menjelaskan bahwa hasil klarifikasi membuktikan perceraian itu tidak terjadi mendadak menjelang pelantikan PPPK, seperti yang ramai diberitakan.
Namun demikian, proses perceraian yang dilakukan JS dinilai tetap tidak sesuai dengan regulasi ASN.
“Jadi ini perceraian biasa, tidak mengikuti mekanisme perceraian ASN. Kalau ASN cerai, kan harus ada izin atasan, proses mediasi, baru kemudian sidang di pengadilan,” kata Azman, saat dihubungi Jumat (23/10/2025).
Menurut Azman, Melda Safitri juga hadir dalam pertemuan keluarga di Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, dan menandatangani surat pernyataan bersama.
Kendati demikian, Azman menegaskan bahwa perceraian tersebut tidak dilakukan dua atau tiga hari sebelum pelantikan PPPK.
“Jadi tidak benar kalau disebut dua hari jelang pelantikan dia menceraikan istrinya,” tegas Azman.
Lebih lanjut, pihak BKPSDM Aceh Singkil melalui tim penegakan disiplin masih memproses klarifikasi dan mediasi untuk memastikan kasus tersebut sesuai dengan aturan ASN.
“Tim penegakan disiplin masih melakukan klarifikasi dan mediasi, memetakan masalah secara utuh. Kami ingin memastikan semuanya sesuai regulasi ASN,” pungkasnya.
Curahan Hati Melda Safitri
Sebelumnya, Melda Safitri mengaku bahwa JS bersikeras ingin bercerai karena dirinya dianggap keras kepala dan susah diatur.
“Saya tanya, apa alasan kamu ceraikan saya, dia bilang saya keras kepala, tidak bisa diatur,” kata Melda Safitri dalam podcast Curhat Bang Denny Sumargo, Minggu (26/10/2025).
Melda mengakui dirinya mungkin tidak sempurna, namun ia merasa kecewa karena diceraikan justru ketika suaminya akan dilantik sebagai PPPK.
“Memang saya banyak salah, tapi saya kecewa setelah menemani dari nol, saat dia sudah sukses justru saya ditinggalkan,” ucapnya.
Ia mengatakan, kini rumah tangganya benar-benar berada di ujung tanduk karena JS tetap bersikeras ingin berpisah.
“Akan bercerai karena kami sudah buat surat pernyataan, waktu dia mengembalikan saya ke orang tua, keluarga sudah datang dan kami diskusi, tapi dia tetap ingin cerai,” ujarnya.
Melda menuturkan, faktor ekonomi menjadi salah satu masalah besar dalam rumah tangganya bersama JS.
Bahkan untuk membeli bedak pun ia kesulitan karena keuangan yang terbatas.
“Faktor ekonomi sangat berat. Perceraian yang dia lontarkan pada 15 Agustus itu sangat menyakitkan, semua impian dengan anak-anak kandas,” katanya menahan tangis.
Ia menambahkan, setelah bertengkar, sang suami pergi dari rumah dan memilih tinggal di rumah orang tuanya.
“Dia tidak mau pulang lagi, tetap kekeuh ingin cerai. Mungkin karena saya kurang sempurna, saya ikhlas menerimanya,” lanjutnya.
Menurut Melda, kemungkinan lain suaminya menceraikan dirinya karena penampilan fisiknya yang berubah dan dinilai kurang menarik.
“Mungkin penampilan saya tidak lagi menyenangkan hatinya. Siapa sih perempuan yang tidak mau cantik? Tapi karena ekonomi, beli bedak saja harus mikir kebutuhan anak,” jelasnya.
Meski begitu, Melda mengakui sang suami tetap berusaha mencari nafkah, walau hasilnya tidak selalu ada.
“Dia berusaha juga, tapi kadang hasilnya tidak ada. Saya tahu dia sudah mencoba,” ucapnya.
Kini, Melda mengaku mentalnya hancur akibat perceraian itu.
“Mental saya hancur, meski fisik dia tidak pernah kasar, tapi batin saya sudah cukup tersakiti,” ujarnya lirih.
Melda mengatakan, dirinya sempat membayangkan bisa menghadiri pelantikan suaminya dan berfoto bersama keluarga seperti pasangan lain.
Namun harapan itu pupus ketika dua hari sebelum pelantikan, sang suami justru menceraikannya.
“Saya kecewa, impian yang saya harapkan hancur. Dua hari lagi dia mau terima SK, malah menceraikan saya,” kata Melda.
Awal Mula Retaknya Rumah Tangga
Melda Safitri juga mengungkapkan awal mula pertengkaran rumah tangganya yang berujung perceraian.
Ia menyebut konflik bermula dari hal sepele, ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan, tepat tiga hari sebelum menerima SK PPPK.
“Waktu itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja marah-marah karena tidak ada lauk. Saya juga bingung, mau masak apa, bahan pun tidak ada,” ungkapnya.
Pertengkaran semakin memanas, hingga malam hari suaminya pergi bersama teman dan pulang larut malam.
Keesokan harinya, emosi kembali memuncak dan mereka terlibat pertengkaran besar.
“Saya balas ucapan dia karena sudah kesal. Saya bilang, ‘kamu tidak kasih nafkah, jadi saya mau masak apa?’ Akhirnya dia makin marah,” ucap Melda.
Saat Melda mencuci piring, suaminya tiba-tiba mengemasi baju dan pergi meminjam motor tetangga. Tak lama kemudian, ia kembali dan langsung mengucapkan kata cerai.
“Dia bilang, ‘Fitri, saya ceraikan kamu satu, dua, tiga,’ lalu pergi membawa baju,” kenangnya.
Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat 18 Agustus, suaminya resmi dilantik menjadi PPPK.
Menurut Melda, perceraian itu bukan karena masalah rumah tangga semata, tapi karena suaminya ingin fokus pada karier.
“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Kami berjuang bersama, tapi begitu berhasil, saya ditinggalkan,” ujarnya.
Melda menegaskan, jika suaminya memang ingin cerai, seharusnya dilakukan sejak lama, bukan setelah sukses.
“Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu. Begitu dikasih rezeki malah ditinggalin,” katanya kecewa.
Ia juga menyebut semua atribut pelantikan Korpri dibeli dari hasil jualannya di pasar.
“Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jual gorengan. Saya bantu dia dari nol, tapi sebelum terima SK, saya ditinggalkan,” ucapnya lirih.
Melda juga mengungkap bahwa sejak awal pernikahan tahun 2020, rumah tangganya sering diganggu campur tangan mertua.
“Mertua sering ikut campur, bahkan bilang ke tetangga kalau anaknya dibudak-budak sama saya,” ujarnya.
Viral di Media Sosial
Kisah Melda Safitri pertama kali viral lewat unggahan akun Facebook Rita Sugiarti Ricentil Panggabean, yang memperlihatkan momen haru saat Melda diantar tetangga naik mobil L300 membawa barang-barang ke kampung halamannya di Aceh Selatan.
Dalam akun Facebook-nya @Safitri Alshop Aceh, Melda membenarkan dirinya benar-benar diceraikan pada 15 Agustus 2025, dua hari sebelum suaminya dilantik menjadi PPPK Satpol PP Aceh Singkil.
Dalam kolom komentar, ia menulis curahan hati yang membuat warganet terenyuh.
Ia juga mengaku membelikan baju pelantikan suami dari hasil berjualan sayur dan cabai.
“Saya sudah lapor ke sana-sini tapi tidak ada hasil. Baju Korpri yang dipakai pelantikan itu hasil jualan saya. Tapi saya tidak menyangka dibalas seperti ini,” tulisnya.
Melda menegaskan, video yang viral itu diunggah dengan sepengetahuannya.
“Jangan salahkan siapa pun. Viral-nya video ini atas izin Allah lewat orang-orang baik,” tulisnya.
Ia pun menyampaikan pesan menyentuh yang banyak dikutip netizen:
“Tidak ada harta, pangkat, atau jabatan yang dibawa mati. Hargailah wanita yang menemanimu dari nol sampai kamu sukses, meski dibalas dengan perceraian,” tulis Melda.
Kini, ia memilih fokus membesarkan anak-anaknya dan bangkit dari keterpurukan.
“Tak pernah malu kembali ke orang tua, karena saya sudah berjuang sekuat tenaga,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com
| Imbas Iri Jatah Tak Sesuai, Asep Cekcok Hingga Serang Temannya saat Pesta Narkoba, Pelaku: Rugi |
|
|---|
| Pantas Nenek Pencuci Piring Diantar Pakai Mobil Rp 6 Miliar Tiap Hari, Ternyata Kerja karena Bosan |
|
|---|
| Muhairida Polisikan Penagih Utang yang Ambil Barangnya karena Tak Dapat Uang, Motor Diangkut |
|
|---|
| Jokowi Tak Mau Pindah dari Solo Meski Rumah Pensiunnya Hampir Jadi, Kades sudah Berharap Kontribusi |
|
|---|
| Sosok Penjual Bakso Babi yang Tak Pasang Label Non Halal Sejak Tahun 2016, Dulu Dagang Keliling |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.