Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

1 Permainan Tradisional Indonesia yang Bikin Antrean Panjang di Festival Negara di Islandia

Ada sebuah permainan tradisional Indonesia yang ternyata jadi viral dan menarik di kancah dunia, apa itu?

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Kompas.com
MAINAN TRADISIONAL - Melinda diaspora menceritakan bagaimana dirinya dan rekan-rekan diaspora tak menyangka dalam Festival kenegaraan di Islandia. Ternyata permainan itu adalah congklak. 

Pasalnya, Festival of Nations 2025 diadakan di Akranes. Sementara Melinda dan lainnya tinggal di Reykjavik, ibu kota Islandia.

“Membutuhkan waktu lumayan, 45 menit perjalanan. Soalnya kami kan berada di Reykjavik,” tutur Melinda.

Dia menerangkan bahwa acara tersebut digelar mulai pukul 13.30 sampai sekitar 17.00 waktu setempat.

Sehingga, Melinda dan teman-temannya berangkat menuju lokasi dengan membawa keperluan lainnya, menggunakan mobil beberapa jam sebelum acara dimulai.

Dalam acara itu, mereka juga mengenalkan berbagai kuliner Indonesia, seperti nasi goreng, mi goreng, sate ayam, bakwan sayur, kembang goyang, serta emping.

Dia juga mengenalkan alat musik gambang yang merupakan alat musik tradisional Jawa dalam acara itu.

“Kalau tarinya, kami menampilkan Gemu Fa Mi Re dari Nusa Tenggara Timur,” tutur Melinda.

“Makanannya dalam bentuk tester, jadi tamu bisa mencicipi makanan asli Indonesia,” sambungnya.

Antrean congklak mengular

Makanan khas Indonesia, congklak, dan properti lain berhasil disiapkan sebelum acara Festival of Nations 2025 dimulai.

Melinda mengaku banyak hadirin atau tamu yang antusias terhadap makanan dan permainan khas Indonesia pada saat itu.

Hal tersebut dibuktikan banyak orang yang ingin mencoba permainan congklak. Karena jalannya permainan itu membutuhkan waktu, sempat ada antrean panjang dari para tamu.

“Lumayan antre sih. Karena kan cuma satu congklak. Jadi sekalian antre, mencoba makanan yang disediakan di meja,” ucap Melinda.

Congklak
Congklak ()

Selain itu, dia menyebutkan bahwa orang-orang di sana tidak bisa memegang biji congklak dalam satu kepalan tangan.

Sementara orang Indonesia bisa langsung memegang biji congklak dalam satu genggaman, sehingga memperlancar permainan.

“Kalau mereka memeganginya harus dua tangan gitu. Anak-anak juga sempat mencoba main,” ujar Melinda.

Meja Indonesia sudah ramai sejak pukul 13.30 waktu setempat, sehingga tidak banyak memberikan waktu bersantai kepada para diaspora dalam acara tersebut.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved