Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sekolah Urus Utang Rp 4 Juta Siswa SMP yang Terjerat Pinjol untuk Judol, Keluarga Dapat Modal Usaha

Terungkap nasib siswa SMP kurang mampu terjerat pinjol karena kecanduan judol atau judi online. Utang diurus sekolah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA
SISWA TERJERAT PINJOL - Foto ilustrasi terkait berita siswa SMP kurang mampu di Kulon Progo terjerat pinjol karena kecanduan judol atau judi online. Keluarga diberi modal usaha. 

Saat ini, bisnis BNPL semakin diterima dan diintegrasikan ke dalam layanan perbankan konvensional.

Adapun tingkat gagal bayar atau kredit macet yang tecermin dari rasio non-performing financing tercatat sebesar 2,92 persen.

Angka kredit macet tersebut menunjukkan tren peningkatan dibandingkan dua bulan terakhir, yakni September 2024 sebesar 2,6 persen dan Oktober 2024 sebesar 2,76 persen.

Di sisi lain, baki debet kredit BNPL perbankan pada November 2024 mencapai Rp 21,77 triliun atau tumbuh 42,68 persen secara tahunan.

Pembiayaan tersebut disalurkan kepada 24,51 juta rekening, meningkat dibandingkan Oktober 2024 sebanyak 23,27 juta.

Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) Tan Glant Saputrahadi mengatakan, pengguna BNPL didominasi oleh generasi muda atau generasi Z dan milenial. Mereka menggunakan BNPL untuk berbagai kebutuhan, seperti belanja di e-commerce, membeli tiket, dan transaksi pembayaran QRIS.

Selain itu, penetrasi BNPL masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dengan pangsa pasar mencapai 31,71 persen. Kendati demikian, masih terbuka potensi pertumbuhan yang besar di wilayah lain.

”Saat ini, bisnis BNPL semakin diterima dan diintegrasikan ke dalam layanan perbankan konvensional,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (16/1/2025).

Baca juga: Khawatirkan Dampak Sosial, DPRD Jatim Serius Godok Regulasi Soal Judol dan Pinjol Ilegal

Berdasarkan data yang dihimpun oleh IdScore hingga November 2024, pertumbuhan BNPL tercatat sebesar 24,53 persen secara tahunan menjadi Rp 35,14 triliun.

Angka ini mengindikasikan masih tingginya perilaku konsumtif masyarakat.

Kendati demikian, tren kredit macet (nonperforming loan/NPL) BNPL terus menunjukkan penurunan, dari 6,66 persen pada September 2023 menjadi 3,21 persen pada November 2024.

Penurunan ini didorong oleh perbaikan kualitas portofolio kredit dan akuisisi kredit, terutama di sektor fintech, dan seiring dengan semakin banyaknya Bank Buku IV yang terjun ke BNPL.

”Dengan pengelolaan yang baik terhadap faktor-faktor tersebut, pertumbuhan industri BNPL diharapkan dapat terus berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” ujar Tan.

BNPL diproyeksikan tumbuh 30 persen pada Desember 2025, sejalan dengan prediksi pertumbuhan portofolio kredit nasional yang juga diperkirakan mencapai dua digit.

Hal ini seiring dengan semakin agresifnya bank umum yang memasuki lini bisnis BNPL, dengan pertumbuhan mencapai 68,24 persen secara tahunan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved