Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Proyek Kereta Whoosh Disebut Jokowi Bukan Buat Cari Untung, Menkeu Purbaya: Ada Betulnya Sedikit

Pandangan Jokowi juga dibenarkan dan disetujui Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
TRIBUN JATENG/WORO SETO - Kompas.com - Tribunnews.com/Taufik Ismail
WHOOSH - Respons mantan Presiden Jokowi ketika ditanya mengenai utang proyek Whoosh yang dulu dibangunnya. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa setuju pernyataan Jokowi. 

Menurut Jokowi, pembangunan transportasi umum harus berlandaskan prinsip layanan publik, bukan laba komersial.

"Jadi, transportasi umum tidak diukur dari keuntungan finansial, tetapi dari keuntungan sosial," tegasnya.

Ia menambahkan, keuntungan sosial yang dimaksud meliputi penurunan emisi karbon, peningkatan produktivitas, pengurangan polusi, serta efisiensi waktu tempuh.

"Di situlah keuntungan sosial dari pembangunan transportasi massal."

"Jadi, kalau ada subsidi, itu adalah investasi, bukan kerugian seperti MRT," pungkas Jokowi.

Baca juga: Dulu Ngotot Bikin Whoosh, Jokowi Cuma Senyum Ditanya Utang Rp116 T, Luhut: Proyek Awal Sudah Busuk

Diketahui, polemik Whoosh ramai perihal cicilan utang yang masih harus dibayarkan.

Setelah proyek beroperasi selama dua tahun, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) harus mencicil utang pokok dan bunga ke pihak China.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengakui secara terbuka, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah bermasalah sejak awal perencanaan.

Di era Presiden Jokowi, Luhut ikut mengurusi KCJB saat itu karena menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Ia mengaku ikut berunding dengan China terkait negosiasi proyek tersebut.

"Saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang."

"Kemudian kita coba perbaikin, kita audit, BPKP, kemudian kita berunding dengan China," beber Luhut dalam acara '1 Tahun Prabowo-Gibran' di Jakarta, dikutip pada Sabtu (18/10/2025), via Kompas.com.

WHOOSH - Respons mantan Presiden Jokowi ketika ditanya mengenai utang proyek Whoosh yang dulu dibangunnya. Luhut sebut proyek kereta cepat tersebut dari awal sudah busuk.
Respons mantan Presiden Jokowi ketika ditanya mengenai utang proyek Whoosh yang dulu dibangunnya. Luhut sebut proyek kereta cepat tersebut dari awal sudah busuk. (TRIBUN JATENG/WORO SETO - Kompas.com - Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz)

Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com, jumlah investasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung menembus sekitar 7,27 miliar dollar AS atau Rp120,38 triliun (kurs Rp16.500).

Dari total investasi tersebut, sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB), dengan bunga sebesar 2 persen per tahun.

Utang pembangunan Whoosh dilakukan dengan skema bunga tetap (fixed) selama 40 tahun pertama.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved