Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Tak Bisa Tidur Kebun Pisang Habis Diacak-acak 'Mbah Gede', Tanyakan Tanggung Jawab Pemda

Warga begitu sedih mendapati kebun pisangnya diacak-acak gajah liar, kini pertannyakan tanggung jawab Pemerintah Daerah.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Tribun Timur
GAJAH TERANCAM - Tangkap layar video di akun Instagram @mithaapriyanti_ yang dilihat, Kamis (29/10/2025). Terlihat kondisi kebun warga di Desa Sinar Danau, Kecamatan Buana Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan rusak diduga akibat gajah liar. 

Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan perbatasan hutan di wilayah itu memang kerap menjadi lintasan kawanan gajah dari habitat alaminya.

Warga berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat segera melakukan langkah konkret agar serangan satwa dilindungi itu tidak terus menimbulkan kerugian dan keresahan.

Habitat gajah liar sendiri sebenarnya juga sudah mulai habis karena perkebunan sawit yang berdiri.

Persoalan itu baru-baru ini menjadi sorotan organisasi masyarakat pecinta lingkungan.

Kurang lebih 1.585 hektar rumah habitat untuk gajah Sumatera justru makin tergeser.

Ribuan hektar habitat gajah itu kini berganti dengan perkebunan sawit.

Koalisi Selamatkan Bentang Seblat di Bengkulu mencatat dalam rentang Januari 2024-Oktober 2025, 1.585 hektare hutan habitat gajah Sumatera di Provinsi Bengkulu beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.

Pembukaan hutan secara masif itu terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.

Selain beralih menjadi perkebunan sawit, sebagian kawasan juga masuk dalam konsesi sejumlah perusahaan kehutanan.

Anggota Koalisi Selamatkan Bentang Seblat, Supintri Yohar dari Yayasan Auriga, mengatakan, lokasi perambahan yang diduga menggunakan alat berat ini merupakan habitat utama gajah Sumatera yang berada dalam areal Hutan Produksi (HP) Air Rami dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis, yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

“Ada perubahan tutupan hutan secara masif di habitat kunci gajah Sumatera dalam dua tahun terakhir ini dengan luas mencapai 1.585 hektar,” katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com di Bengkulu, Selasa (28/10/2025), seperti dilansir TribunJatim.com

Ia mengatakan bahwa analisis citra sentinel hingga awal Oktober 2025 menunjukkan bahwa tutupan hutan alam menjadi lahan terbuka seluas 1.585 hektare, antara lain pembukaan dalam kawasan HP Air Rami tahun 2024 seluas 270 ha dan tahun 2025 seluas 560 ha.

Pembukaan HPT Lebong Kandis tahun 2024 seluas 397 ha dan pembukaan tahun 2025 seluas 358 ha.

Baca juga: Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Hancurkan Rumah Warga Ngebel Ponorogo, 2 KK Mengungsi

Lokasi pembabatan hutan alam di kawasan HPT Lebong Kandis secara lebih detail ditunjukkan lewat titik koordinat nomor TK.1 2°54'17.26"S - 101°44’7.35”T, TK.2 2°54'43.73"S - 101°46’9.71”T, dan TK.3 2°54'28.59"S - 101°45’45.59"T serta TK.4 2°54'41.84"S - 101°47’7.65”T

“Bahkan dari pantauan kami, perambahan sudah masuk ke kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada titik koordinat TK.5 2°53'54.72"S - 101°46'50.30"T seluas 3 hingga 4 ha,” ucapnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved