Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Minta Masyarakat Masih Naik Kereta Cepat: Agar Tidak Mengganggu

Menurut KPK, penyelidikan korupsi tak boleh mengganggu pelayanan publik dari kereta cepat. Meski banyak isu yang menyelimuti proyek tersebut.

Editor: Torik Aqua
Kompas.com/ Dian Erika
Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/10/2023) sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. 

"KPK membuka pintu kepada masyarakat yang memiliki data, informasi yang kiranya bisa mendukung dalam proses penanganan yang sedang KPK lakukan," tuturnya.

Sementara itu, pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Whoosh, dalam keterangan sebelumnya pada Senin (27/10/2025), menyatakan akan menghormati semua proses hukum yang berjalan di KPK.

Daftar utang dan cicilan Whoosh

Simak daftar utang dan cicilan kereta cepat Whoosh yang harus dibayar ke Cina.

Sejumlah pihak dari awal sudah mengkhawatirkan soal beban berat keuangan BUMN yang terlibat dalam proyek Whoosh ini.

Hingga akhirnya kini kekhawatiran tentang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh akhirnya jadi kenyataan.

Bahkan mantan menteri era Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku Whoosh sudah bermasalah sejak awal.

Baca juga: Alasan Jokowi Bangun Kereta Whoosh Bukan Cari Untung, Kini Dipersoalkan Mahfud MD ada Dugaan Mark Up

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang mayoritas sahamnya dimiliki BUMN Indonesia melalui konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN (PSBI), harus menanggung pembayaran cicilan utang pokok dan bunga ke kreditur China dengan porsi paling besar.

Misalnya saja, dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan melalui situs resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT PSBI mencatat kerugian Rp 4,195 triliun sepanjang 2024.

Rugi berlanjut di tahun 2025. Hanya dalam enam bulan pertama 2025, kerugian PSBI mencapai Rp 1,625 triliun.

Di sisi lain, beban utang Kereta Cepat Jakarta Bandung ini bakal terus ditanggung puluhan tahun ke depan.

Rincian utang Kereta Cepat Whoosh

Merangkum pemberitaan KOMPAS.com, jumlah investasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung menembus sekitar 7,27 miliar dollar AS atau Rp 120,38 triliun (kurs Rp 16.500).

Dari total investasi tersebut, sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB), dengan bunga sebesar 2 persen per tahun.

Utang pembangunan Whoosh dilakukan dengan skema bunga tetap (fixed) selama 40 tahun pertama.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved