Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Minta Masyarakat Masih Naik Kereta Cepat: Agar Tidak Mengganggu

Menurut KPK, penyelidikan korupsi tak boleh mengganggu pelayanan publik dari kereta cepat. Meski banyak isu yang menyelimuti proyek tersebut.

Editor: Torik Aqua
Kompas.com/ Dian Erika
Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/10/2023) sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. 

Modal Pemerintah (APBN) – penyertaan modal negara.

Ekuitas Konsorsium KCIC: gabungan BUMN Indonesia dan perusahaan China, sesuai porsi saham masing-masing. 

-Perbandingan Proposal Jepang (2015)

Jepang dulu menawarkan bunga 0,1 persen per tahun, jauh lebih rendah dari China (2 % ).
 
-Cost Overrun (Pembengkakan Biaya)

Tambahan biaya: US$ 1,2 miliar.

60 % ditutup dari utang baru (bunga >3 % ).

40 % ditutup dari tambahan modal konsorsium.
 
-Pembagian Beban Cost Overrun

60 % : ditanggung konsorsium Indonesia.

40 % : ditanggung konsorsium China.
 
-Restrukturisasi Utang

PT KCIC kesulitan membayar pokok + bunga.

Danantara (lembaga pengelola investasi Indonesia) dan CDB sedang negosiasi ulang agar cicilan bisa lebih ringan.

Luhut sebut Whoosh bermasalah sejak awal

Setelah tak lagi menjabat menteri kabinet, Luhut yang kini menempati posisi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengakui secara terbuka bahwa proyek kereta cepat sudah bermasalah sejak awal perencanaan.

"Saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang. Kemudian kita coba perbaikin, kita audit, BPKP, kemudian kita berunding dengan China," beber Luhut dalam acara "1 Tahun Prabowo-Gibran" di Jakarta, belum lama ini.

Soal beratnya beban utang dan bunga yang harus ditanggung BUMN Indonesia yang terlibat di proyek KCJB, menurut Luhut, hal itu sudah masuk dalam negosiasi dengan pihak China dan saat ini tinggal menunggu keputusan presiden.

"Dan China mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat. Sehingga sekarang perlu nunggu Keppres (Keputusan Presiden) supaya timnya segera berunding, dan sementara China-nya sudah bersedia kok, enggak ada masalah," katanya.

Lebih lanjut Luhut menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto akan menerbitkan Keppres untuk menyelesaikan persoalan utang Kereta Cepat Jakarta Bandung kepada China.

Penerbitan Keppres juga berkaitan dengan restrukturisasi utang KCIC.

"Ya itu kan harus restrukturisasinya. Sekarang sedang dikerjakan, dari kantor saya Seto (Anggota DEN Septian Hario Seto) yang paham betul mengenai itu. Dan tadi pagi saya tanya, kita tinggal tunggu Keppres saja," ujar Luhut.

"Mau Ada Keppres dari Presiden mengenai tim-nya dan saya sudah koordinasi dengan Pak Rosan karena dulu saya yang nanganin. Jadi supaya berlanjut saya sudah beritahu Pak Rosan," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan di Tribunnews.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved