Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Pedagang Patungan Rp 40 Juta untuk Perbaiki Jalan Pasar Sendiri, Muak 32 Tahun Menunggu

Para pedagang di Pasar Pananjung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat patungan Rp 40 juta untuk perbaiki jalan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Dok Warga via TribunJabar
WARGA PERBAIKI JALAN - Suasana gotong royong pedagang pasar Pananjung Pangandaran dalam perbaikan jalan lingkungan pasar, Sabtu (1/11/2025) pagi. Warga patungan Rp 40 juta untuk perbaiki jalan sendiri karena muak menunggu janji pemerintah. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Para pedagang di Pasar Pananjung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat patungan Rp 40 juta untuk perbaiki jalan.

Mereka sudah lelah menunggu janji perbaikan jalan pasar selama 32 tahun.

Mereka bahu membahu memperbaiki akses jalan pasar dengan cara swadaya pada Sabtu (1/11/2025).

Aksi gotong royong itu lahir dari rasa kecewa yang sudah menumpuk selama bertahun-tahun terhadap janji pemerintah yang seolah hanya sebatas ucapan.


Perbaikan yang tengah dikerjakan mencakup pengerasan serta rabat beton di sejumlah titik yang selama ini menjadi langganan genangan air dan lumpur.

Di antara deru alat sederhana dan suara kerikil yang dihamparkan, tampak ibu-ibu pedagang ikut menenteng ember semen, sementara para pria sibuk meratakan jalan.

Pemandangan itu menjadi simbol kebersamaan dan tekad kuat masyarakat pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih layak.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Pananjung (HPPP) Pangandaran, H. Ujang Suryaman, menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini murni merupakan hasil inisiatif warga pasar sendiri.

Dana yang dipakai bersumber dari sisa dana sosial hasil urunan para pedagang yang biasanya disalurkan untuk kegiatan sosial seperti santunan anak yatim, kegiatan keagamaan, hingga bantuan kesehatan.

“Nah, sisanya ini sekitar Rp 40 juta kami gunakan untuk memperbaiki jalan pasar,” ujar Ujang Suryaman, Sabtu (1/11/2025), melansir dari TribunJabar.

Baca juga: Alasan Pemkot Malang belum Bisa Perbaiki Jalan Rusak di Pasar Gadang Tahun Ini

Ia menuturkan, keputusan memperbaiki jalan secara mandiri ini muncul karena sudah lebih dari 30 tahun kondisi akses di kawasan tersebut tidak tersentuh perhatian pemerintah.

Tak sedikit pedagang yang mengaku jenuh dan kecewa terhadap janji perbaikan yang terus diucapkan namun tak pernah terealisasi.

“Uang yang ditarik pemerintah (UPTD Pasar) dari pedagang itu tidak ada timbal baliknya, kami tidak merasakan manfaatnya,” katanya dengan nada kecewa.

Wakil Ketua HPPP, Ojat, menambahkan bahwa pengerjaan perbaikan ini dilakukan menyesuaikan dengan dana yang tersedia.

Dari hasil urunan sekitar Rp 40 juta, pihaknya memfokuskan perbaikan di area yang paling mendesak dan sering tergenang air.

“Kalau jalan yang tidak terlalu becek, paling hanya diurug pakai batu split. Kami kerjakan sebisanya dengan anggaran yang ada,” ucap Ojat.

Namun, di balik semangat gotong royong itu, masih tersimpan rasa kecewa.

Janji Bantuan Anggaran Rp 300 Juta Tak Pernah Ditepati

Ojat mengungkapkan bahwa pemerintah sebelumnya pernah menjanjikan bantuan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk perbaikan jalan pasar.

Sayangnya, janji itu kandas tanpa kejelasan.

“Dari dulu kami sudah paham, hanya janji-janji saja. Jadi kami putuskan untuk gotong royong memperbaikinya sendiri,” ujarnya tegas.

Di sisi lain, Bupati Pangandaran Hj. Citra Pitriyami sempat menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam memperbaiki pasar Pananjung secara total.

Ia menyebut, revitalisasi menyeluruh membutuhkan dana sekitar Rp 80 miliar, angka yang sulit dipenuhi hanya dari APBD daerah.

“Kalau semua dana dialokasikan dari APBD, itu tidak akan cukup. Untuk sementara, kita fokus pada perbaikan fasilitas dasar seperti drainase dan akses jalan,” ucap Citra.

Keterbatasan anggaran memang bukan hal baru, namun bagi para pedagang yang telah 32 tahun melangkah di jalan berlubang, menunggu bukan lagi pilihan.

Kini, langkah-langkah kecil mereka di atas beton baru menjadi simbol keteguhan bahwa perubahan bisa lahir dari tangan sendiri, tanpa harus menunggu janji yang entah kapan ditepati.

Baca juga: Bobby Nasution Baru Turun Perbaiki Jalan Warga yang Rusak Sudah 15 tahun: Sesuai Yang Kita Miliki

Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah hal serupa juga terjadi.

Warga kecewa 18 tahun jalan di lingkungannya tak tersentuh perbaikan, kini swadaya memperbaiki jalan tersebut.

Aksi swadaya masyarakat itu menjadi viral di media sosial.

Namun demikian, Pemkab Brebes kirim material 3 hari kemudian.

Material itu belum disentuh warga hingga hari keempat perbaikan mandiri.

Warga Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masih melanjutkan aksi gotong royong memperbaiki jalan rusak yang sudah 18 tahun tak tersentuh perbaikan. 

Dengan dana hasil swadaya, termasuk ada warga yang sampai menjual ternak, mereka mengaspal jalan sepanjang sekitar 240 meter dengan lebar 4 meter.

“Sudah hampir rampung ini untuk pengaspalan. Dua harian lagi rampung. Kalau material dari Pemkab Brebes ini baru datang kemarin (Rabu), memang telat,” kata Kepala Desa Tembongraja, Abdul Kholik, Kamis (25/9/2025).

Perbaikan swadaya ini dilakukan setelah kekecewaan warga yang merasa diabaikan.

Eko Sucarko, salah seorang warga, mengaku sudah sering menyampaikan keluhan melalui DPRD maupun pemerintah daerah, tetapi hasilnya hanya janji.

“Hampir 18 tahun jalan ini tidak tersentuh pemerintah. Kami patuh bayar pajak, tapi tidak ada perhatian.

Banyak pengendara sering kecelakaan di sini,” ujar Eko.

Hal senada disampaikan Farida, warga lainnya.

“Dari saya kecil sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah. Kami bergotong royong sebisa kami,” katanya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Brebes sebenarnya telah mengalokasikan Rp 700 juta untuk memperbaiki ruas jalan Salem–Tembongraja.

Namun, karena titik awal sudah lebih dulu digarap warga, pengerjaan dari pemerintah dialihkan ke titik rusak lainnya.

Pelaksana tugas Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Brebes, Agus Pramono, mengakui material baru dikirim Rabu (24/9/2025).

“Sebagian material sudah datang. Tapi karena warga masih bekerja melakukan perbaikan, kita berhenti dulu untuk mobilisasi material. Kita menunggu swadaya selesai,” ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved