Berita Viral
Suami Tak Pernah Ada Kabar, Ibu 6 Anak Hidup di Bunker Ruko dan Kerja Ngamen Ketika Malam Tiba
Seorang wanita yang memiliki enam orang anak ditinggalkan begitu saja oleh suaminya hingga harus merawat keenamnya seorang diri.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ia juga mengganti kasur lama yang sudah usang dengan empat kasur baru agar anak‑anak bisa tidur lebih nyaman, meskipun di kamar yang sempit dan tanpa ventilasi.
Meski hidup dalam keterbatasan dan di tengah gemerlap kota Banda Aceh, Arsy tetap tegar bersama anak‑anaknya.
Ia sudah pasrah menerima keadaan meski harus bekerja mengamen di lingkungan yang kumuh.
Anak‑anaknya tetap ia sekolahkan agar mendapatkan pendidikan.
Anak sulungnya yang berusia 12 tahun kini duduk di kelas enam SD, sementara anak kelima yang berusia satu tahun mengalami kondisi stunting dan membutuhkan perhatian khusus.
Kerja saat malam tiba
Arsy bercerita, ia hanya bisa mengamen malam hari setelah salat Isya hingga dini hari, karena siang hari harus merawat bayi berusia empat bulan dan satu tahun, serta mengurus anak‑anak lainnya termasuk antar‑jemput anak sulung ke sekolah.
Untuk antar jemput anak dan pergi mengamen, ia meminjam sepeda motor pengelola kos.
Dari hasil mengamen, ia bisa mendapat Rp150.000 hingga Rp200.000 per malam.
Sebagian ia sisihkan untuk membayar tetangga yang menjaga anak‑anaknya, biasanya Rp30.000 hingga Rp50.000 per hari, dan sisanya untuk makan serta sewa kamar.
Saat mengunjungi keluarga Arsy, Irwansyah juga mengajak pihak pemerintah, mulai dari camat, keuchik, kepala dinas sosial, hingga kepala dinas PUPR.
Politisi Muda PKS ini bahkan menghubungi Baitul Mal dan Dinas Kesehatan agar keluarga ini menjadi prioritas penerima bantuan.
Baca juga: 100 Tahun Usia Kereta yang Akan Antarkan Jenazah Pakubuwono XIII, Sang Raja Diantar ke Loji Gandrung
Menurutnya, keluarga seperti Arsy harus mendapat dukungan penuh, mulai dari bantuan gizi untuk ibu dan anak, beasiswa bagi anak sekolah, hingga perhatian kesehatan bagi balita yang sedang tumbuh kembang.
Sebagai solusi jangka pendek, Irwansyah berkoordinasi dengan Dinas Perkim Banda Aceh, agar keluarga ini bisa pindah ke Rusunawa milik pemerintah di Gampong Keudah, Banda Aceh.
Rusunawa itu dinilai lebih layak karena ruangannya luas dan tidak lembap seperti tempat tinggal saat ini.
Banda Aceh
Bunker Ruko
stunting
kurang gizi
pengamen di jalanan Banda Aceh
Multiangle
berita viral
TribunJatim.com
| 100 Tahun Usia Kereta yang Akan Antarkan Jenazah Pakubuwono XIII, Sang Raja Diantar ke Loji Gandrung |
|
|---|
| Alih Waris Ngeyel Gembok Pagar SD Negeri Imbas Tak Diganti Rugi Pemda, 111 Siswa Belajar di Tenda |
|
|---|
| Terjadi Hal Tak Biasa dalam Kunjungan Wapres Gibran ke Kaligawe Semarang, Warga Sempat Heran |
|
|---|
| ASN Bidan Farida Kini Bantah Dipungli saat Ujian Naik Pangkat, Ngaku Emosi karena Segera Pensiun |
|
|---|
| Alasan Anggota Polisi Waldi Habisi Dosen Erni, Barang-barang Hilang hingga Dugaan Perkosaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Seorang-wanita-beranak-enam-memilih-hidup-mengenaskan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.