Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

29 Tahun Jualan, Pemilik Warung Bakso Solo Baru Akui Pakai Bahan Non Halal, Anak Kaget: Salah Jawab

Warung Bakso Remaja Gading di Kota Solo ditutup sementara karena diduga mengandung bahan non halal.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati - ISTIMEWA
BAKSO SOLO VIRAL - Warung Bakso Remaja Gading yang berlokasi di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, terkait dugaan menggunakan bahan non-halal, ditutup sementara oleh Satpol-PP Solo, pada Senin (3/11/2025) dan stiker yang kini dipasang di warung. 
Ringkasan Berita:
  • Warung Bakso Remaja Gading di Solo ditutup sementara karena diduga pakai bahan non halal
  • Anak pemilik warung klarifikasi ucapan ayahnya soal pakai bahan non halal
  • Wali Kota sempat memberi peringatan soal label halal dan non halal

TRIBUNJATIM.COM - Warung Bakso Remaja Gading di Kota Solo ditutup sementara karena diduga mengandung bahan non halal.

Pemilik warung berinisial GI mengaku menggunakan bahan non-halal, namun ia tak mencantumkan keterangan non-halal di lapaknya.

Kini, anak GI mengklarifikasi ucapan ayahnya.

Diketahui, Bakso Remaja Gading terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Baca juga: Kondisi Warung Bakso Babi yang Viral soal Label Non Halal, Ketua RT Soroti Tingkah Penjualnya

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo menutup sementara warung itu sambil menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terkait status halal atau non-halal bahan yang digunakan.

“Hari ini kami perintahkan untuk menutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar. Nanti hasilnya akan kami sampaikan kepada pemilik,” ujar Kepala Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, saat dihubungi pada Senin (3/11/2025).

Satpol PP juga menurunkan spanduk Warung Bakso Remaja Gading tersebut.

“Nanti kita lihat bersama hasilnya. Jika memang terbukti non-halal, maka harus ada keterangan yang jelas dan tidak boleh diklaim sebagai produk halal,” jelas Didik.

Temuan soal dugaan penggunaan bahan non-halal ini didapat saat sidak Tim Pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Baca juga: Alasan Penjual Bakso Babi Keberatan Dipasang Keterangan Non Halal, Kini Menyesal Warungnya Viral

Saat didatangi petugas, GI mengakui hal itu.

Didik mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli makanan, terutama yang belum memiliki sertifikat halal.

“Kalau tidak ada sertifikasi halal, tentu kehalalannya patut dipertanyakan. Kalau menemukan hal semacam ini, masyarakat sebaiknya segera melapor kepada petugas,” tambahnya.

Didik menegaskan, jika pemilik warung tidak mengindahkan penutupan sementara tersebut, Satpol PP tidak menutup kemungkinan akan memberikan sanksi tegas.

“Apabila peringatan ini tidak diindahkan, maka usaha bisa kami hentikan secara permanen,” tegasnya.

Anak Pemilik Warung Sebut Ayahnya Keliru

Anak pemilik warung, Thirthania Laura Damayanthie (22) memberikan klarifikasi terkait dugaan penggunaan bahan non-halal.

Ia menegaskan seluruh bahan baku yang digunakan adalah halal.

“Sebenarnya bakso kita itu halal. Tapi waktu Bapak saya diwawancarai (petugas), beliau bingung antara halal dan non-halal, jadi salah jawab. Padahal semua bahannya halal, tidak ada yang pakai babi atau bahan sejenis itu. Kami semua juga muslim,” jelas Thirthania saat ditemui, Senin (3/11/2025), melansir dari Kompas.com.

Ia menambahkan, hingga kini hasil uji laboratorium dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Solo belum keluar dan diperkirakan baru diterima pada Jumat (7/11/2025).

“Kalau hasilnya sudah keluar, kami akan klarifikasi resmi,” ujarnya.

Baca juga: Penjual Bakso Babi Tanpa Label Non Halal Ngeluh Susah Jualan Imbas Viral, Ditegur Cuma Jawab Iya-iya

Thirthania juga menyebut pihaknya belum pernah diminta menyerahkan sampel bahan baku secara langsung.

Namun, dari informasi yang diterima, dinas sudah memiliki sampel untuk diuji di laboratorium.

Terkait stiker “non-halal” yang ditempel di warung dan sempat viral di media sosial, ia menyebut hal itu terjadi karena kesalahpahaman.

Pihak keluarga berharap hasil uji laboratorium segera keluar agar dapat memberikan penjelasan resmi kepada publik.

“Harapannya hasil bisa cepat keluar, jadi kami bisa segera memberi tahu media dan pelanggan supaya kepercayaan bisa kembali. Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1996-an,” kata Thirthania.

Sementara itu, Pendamping Halal Kemenag Kota Surakarta, Encep Muhammad Ilham, membenarkan kabar bahwa Bakso Remaja Joyosuran diduga mengandung bahan non halal.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengonfirmasi hal tersebut kepada pengelola warung, dan pengelola mengakui penggunaan bahan non halal.

Sebagai langkah penindakan, pihak dinas telah menempelkan stiker ‘Non Halal’ di warung tersebut untuk memberi informasi kepada masyarakat.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Respati Ardi mengimbau kepada pemilik warung makan agar mengurus sertifikat halal.

Hal itu ia tegaskan saat adanya isu ayam goreng widuran beberapa bulan lalu.

Respati menegaskan jika ada rumah makan non halal, maka wajib memasang spanduk besar dengan tulisan non halal.

"Pasang spanduk yang besar, ada tulisan non halal, biar masyarakat tahu," ujar Respati.

Tak hanya itu, Respati berharap agar karyawan di rumah makan non halal memberi tahu pada konsumen.

“Jadi karyawan di rumah makan tersebut wajib memberitahu kepada konsumen bahwa makanan tersebut tidak halal,” ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved