Berita Viral
Pembelaan Pemilik Warung Bakso yang Ditutup Satpol PP Diduga Bahan Non Halal: Sebenarnya Halal
Pemilik warung bakso yang tempatnya ditutup oleh Satpol PP karena menjual bahan non halal belakangan memberikan pengakuannya.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Pemilik warung bakso di Solo beri pengakuan tentang bahan yang selalu halal
- Pembelaan pemilik warung bakso tampaknya tidak mempengaruhi sikap Satpol PP
- Kini warung bakso tersebut tetap berjualan meski jadi sorotan
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah warung di Jalan Veteran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, berakhir ditutup.
Warung tersebut kabar di media sosial awalnya tersebar bahwa menggunakan bahan-bahan tidak halal.
Disitulah polemik ini dimulai, baik pemilik warung atau restoran bersama dengan anggota Satpol PP harus saling membahu.
Satpol PP akhirnya menutup sementara warung makan yang sudah didatangi.
Pembelaan disampaikan oleh pemilik warung bakso kepada Dinas terkait serta media sosial.
Warung ditutup
Warung Bakso Remaja Gading di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, ditutup sementara karena diduga menggunakan bahan non-halal.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo menutup sementara warung makan milik pemilik berinisial GI, sambil menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terkait status halal atau non-halal bahan yang digunakan.
“Hari ini kami perintahkan untuk menutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar. Nanti hasilnya akan kami sampaikan kepada pemilik,” ujar Kepala Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, saat dihubungi pada Senin (3/11/2025).
Satpol PP juga menurunkan spanduk Warung Bakso Remaja Gading tersebut.
“Nanti kita lihat bersama hasilnya. Jika memang terbukti non-halal, maka harus ada keterangan yang jelas dan tidak boleh diklaim sebagai produk halal,” jelas Didik.
Baca juga: PDAM Bondowoso Transformasi Jadi Perumda, Rombak Manajemen dan Perubahan Aturan PAD Digenjot DPRD
Berawal dari temuan
Temuan soal dugaan penggunaan bahan non-halal ini didapat saat sidak Tim Pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Saat didatangi petugas, sang penjual mengakui menggunakan bahan non-halal, namun ia tak mencantumkan keterangan non-halal di lapaknya.
Didik mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli makanan, terutama yang belum memiliki sertifikat halal.
“Kalau tidak ada sertifikasi halal, tentu kehalalannya patut dipertanyakan. Kalau menemukan hal semacam ini, masyarakat sebaiknya segera melapor kepada petugas,” tambahnya.
Didik menegaskan, jika pemilik warung tidak mengindahkan penutupan sementara tersebut, Satpol PP tidak menutup kemungkinan akan memberikan sanksi tegas.
“Apabila peringatan ini tidak diindahkan, maka usaha bisa kami hentikan secara permanen,” tegasnya.
Baca juga: Akses Jalan Antar Desa di Tulungagung Putus Total Akibat Longsor, Perbaikan Diperkirakan Tahun Depan
Klarifikasi pemilik
Pemilik Warung Bakso Remaja Gading di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, memberikan klarifikasi terkait dugaan penggunaan bahan non-halal.
Anak pemilik warung, Thirthania Laura Damayanthie (22), menegaskan seluruh bahan baku yang digunakan adalah halal.
Namun, ia mengakui ayahnya keliru saat diwawancarai petugas.
“Sebenarnya bakso kita itu halal. Tapi waktu Bapak saya diwawancarai (petugas), beliau bingung antara halal dan non-halal, jadi salah jawab.
Padahal semua bahannya halal, tidak ada yang pakai babi atau bahan sejenis itu. Kami semua juga muslim,” jelas Thirthania saat ditemui, Senin (3/11/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com. Selasa, (4/11/2025).
Sebelumnya, satpol PP mengamankan sebuah warung bakso yang baru saja mengaku menjual daging babi setelah didatangi petugas.
Warga menjadi resah lantaran tak sedikit warga berjilbab dan makan bakso di sana.
Dikutip TribunJatim.com dari penelusuran TribunnewsJogja, Rabu (29/10/2025), usaha warung bakso itu tidak berubah dan tetap ramai.
Usaha bakso babi itu pun disebut-sebut buka setiap pukul 14.00 WIB sampai selepas maghrib.
Pembelinya pun dinilai cukup ramai dan diduga ada pula konsumen yang berasal dari luar kota.
Namun, setelah spanduk tulisan bakso babi dipasang, ternyata konsumennya tidak berkurang.
"Setelah dipasang tulisan bakso babi, beberapa hari ini sudah tidak ada konsumen yang menggunakan jilbab beli di sana.
Tapi, sebelum itu, ya kadang-kadang saya juga melihat dan mendekati pembeli jilbab itu untuk menjelaskan bahwa bakso itu ada kandungan babi atau non halal," ujar Handoko.
Usut punya usut, berdasarkan KTP, kata Handoko, penjual bakso babi itu memeluk agama Islam.
Kini, usaha itu dijalani oleh dua orang yakni S dan saudara ipar S.
Sedangkan, istri S sudah meninggal dunia sejak beberapa waktu lalu.
Baca juga: BBM Pertalite Dikeluhkan Warga, Polres Jombang Bakal Gelar Penyelidikan, Periksa Sejumlah SPBU
"Kalau bersapa atau saat saya lewat gitu, ya sering sapa dengan mereka. Tapi, ya mereka enggak pernah ke sini.
Komunikasi kami tetap baik. Tapi, kalau sama warga setempat malah acuh tak acuh, mbak," papar Handoko.
Lebih lanjut, penjual bakso babi itu selepas magrib kerap langsung pulang dan tidak mampir ke warga setempat.
Artinya, yang bersangkutan ke lokasi usaha hanya untuk mencari nafkah dan tidak melakukan komunikasi dengan warga setempat.
Sementara itu, S saat dijumpai memilih bungkam atau tidak memberikan komentar apapun kepada Tribunjogja.com.
Kala itu, ia terlihat ditemani oleh saudara iparnya untuk melayani beberapa konsumen.
"Enggak mau (beri tanggapan). Enggak. Takut salah," ucap saudara ipar S.
Seperti dikabarkan sebelumnya, bakso non halal itu akhirnya ketahuan dan membuat warga serta dewan masjid setempat kaget.
Harusnya, bila berjualan dengan bahan dasar yang non halal, wajiblah memasang label non halal.
Baca juga: Penjual Bakso Babi Tanpa Label Non Halal Ngeluh Susah Jualan Imbas Viral, Ditegur Cuma Jawab Iya-iya
Tentu untuk tidak terkesan menjerumuskan bagi konsumen yang berpantang dengan bahan non halal tersebut.
Ketahuannya bakso babi itu diungkap oleh Ketua RT 4, Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Bambang Handoko.
Dalam penjelasannya, pemilik usaha bakso babi itu disebutnya berinisial S.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kecamatan Pasar Kliwon
Kota Solo
pemilik warung
warung bakso babi tanpa label non halal
Bahan non halal
Multiangle
meaningful
berita viral
| Hukuman untuk Peserta TKA yang Live TikTok saat Ujian, Siswa Lain Malu: Balik ke Moral Pribadi |
|
|---|
| Dipandang Tetangga Orang Mampu, Setyaningsih Tewas Membusuk, 2 Anaknya Kurang Gizi Sebulan Tak Makan |
|
|---|
| Saldo MBG Rp 1 Miliar Lenyap setelah Kepala SPPG Terima Chat Palsu, Nurut Diminta Ganti Kata Sandi |
|
|---|
| Budianto Diperas Rp 1 Miliar Oleh Oknum Polri dan TNI, 1 Polisi Diduga Ditangkap dan TNI Selidiki |
|
|---|
| Nasib Hening Admin Sosmed Walkot Surabaya, Eri Cahyadi Tolak Pengunduran Dirinya: Jangan Mundur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Inilah-pembelaan-pemilik-warung-bakso-di-Solo-yang-ternyata-tidak-halal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.