Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Reaksi Jokowi soal Potensi Konflik Raja Solo, usai Gusti Purboyo Baca Ikrar Jadi Pakubuwono XIV

Jokowi berpesan agar kepada semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan dan masalah segera mendapat solusi terbaik.

Editor: Torik Aqua
(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)
REAKSI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Reaksi Jokowi soal potensi konflik yang terjadi di Keraton Surakarta soal suksesi Raja Solo. 

Kabar wafatnya PB XIII dikonfirmasi oleh K.P.H. Eddy Wirabhumi, salah satu kerabat Keraton Surakarta.

"Hari ini kita berduka, tadi pagi beliau nggak ada di Rumah Sakit Indriyanti," ujar Eddy, seperti yang dikutip Tribun Solo pada Minggu (2/11/2025).

Dengan berpulangnya PB XIII, takhta Keraton Surakarta kini kosong, dan perhatian publik tertuju pada sosok yang akan meneruskan kepemimpinan adat dan budaya keraton.

Gusti Purbaya dipersiapkan jadi raja

Dilansir dari Antara, Senin (3/11/2025), Gusti Purbaya adalah putra bungsu PB XIII dengan G.K.R. Pakubuwana atau K.R.Ay. Pradapaningsih.

Ia lahir pada 2003 dan telah dinobatkan sebagai putra mahkota Keraton Surakarta pada 27 Februari 2022, saat usia 19 tahun.

Pengukuhan putra mahkota dilakukan dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan SKKS Pakubuwana di Sasana Sewaka, Keraton Solo, bersamaan dengan peringatan naik takhta PB XIII ke-18.

RAJA SOLO WAFAT - Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi saat merayakan ulang tahun ke-74 pada Selasa (28/6/2022). Jenazah Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwana XIII akan disemayamkan di Bangsal Maligi.
RAJA SOLO WAFAT - Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi saat merayakan ulang tahun ke-74 pada Selasa (28/6/2022). Jenazah Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwana XIII akan disemayamkan di Bangsal Maligi. (TribunSolo.com/Eka Fitriani)

Gusti Purbaya resmi menggunakan gelar lengkap KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendro Mataram.

Penobatan ini dilakukan oleh Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo atau Gusti Dipo, setelah musyawarah keluarga keraton.

Gusti Purbaya menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, dan dikabarkan menyiapkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada.

Polemik

Purbaya diketahui mengikuti perkembangan politik nasional dan tak segan mengungkap kritik terhadap kondisi negara.

Ia pernah memicu polemik pada Maret 2025, dengan mengunggah tulisan kontroversial di Instagram, seperti "Nyesel Gabung Republik" dan "Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi".

Saat itu juga mengunggah foto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pengageng Sasono Wilopo, K.P.H. Dani Nur Adiningrat, menjelaskan kritik Purbaya adalah respons atas sejumlah persoalan di Indonesia, seperti kasus Pertamax oplosan, PHK massal di PT Sritex, korupsi timah, dan penanganan pagar laut yang dinilai tidak tegas.

PUTRA MAHKOTA SOLO - Foto Putra Mahkota Keraton Solo, Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko atau KGPAA Hamangkunegoro saat Hajad Dalem Tingalan Dalem Jumenengan SISKS Pakoe Boewono XIII ke-21 di Keraton Solo pada akhir Januari 2025. Putra Mahkota Solo viral di media sosial usai bikin status Nyesel Gabung Republik di Instagram Story, Senin (3/3/2025).
PUTRA MAHKOTA SOLO - Foto Putra Mahkota Keraton Solo, Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko atau KGPAA Hamangkunegoro saat Hajad Dalem Tingalan Dalem Jumenengan SISKS Pakoe Boewono XIII ke-21 di Keraton Solo pada akhir Januari 2025. Putra Mahkota Solo viral di media sosial usai bikin status Nyesel Gabung Republik di Instagram Story, Senin (3/3/2025). (Instagram/@kgpaa.hamangkunegoro)

Dani menegaskan, kritik tersebut tidak merusak hubungan Purbaya dengan Gibran.

Sementara itu, Gusti Purbaya pernah terlibat kasus tabrak lari di Gapura Gladak, Kota Solo, pada Kamis dini hari, 10 Agustus 2023.

Video CCTV menunjukkan kendaraan Pajero putih yang dikendarainya menabrak seorang warga Sragen berinisial H.

Putra mahkota ini awalnya tidak langsung menolong korban karena takut dikeroyok.

Kasus ini kemudian diselesaikan melalui restorative justice bersama pihak korban di Polresta Surakarta.

Tantangan suksesi Keraton Surakarta

Dengan statusnya sebagai putra mahkota, Gusti Purbaya menjadi kandidat utama pengganti Pakubuwono XIII.

Namun, proses suksesi diprediksi memiliki tantangan.

Pegiat sejarah dan budaya Jawa dari IKIP Semarang, R. Surojo, menilai, adik kandung PB XIII dari ibu yang sama juga memiliki peluang menjadi raja, antara lain Gusti Benowo, Gusti Puger, dan Gusti Madu Kusumo.

“Masalah ini tak lepas dari kemelut lama yang terjadi di dalam keraton sejak beberapa tahun silam,” kata Surojo, seperti yang dikutip Tribun Solo, Minggu (2/11/2025).

Sebagian keluarga keraton menolak status permaisuri GKR Pakubuwana, sehingga hak anaknya untuk naik takhta dianggap tidak valid.

“Dari pihak raja sendiri tetap menganggap itu valid. Nah, ini yang jadi persoalan,” ucapnya.

Ia berharap perbedaan pandangan di kalangan keluarga besar Keraton Surakarta bisa segera diselesaikan dengan musyawarah.

“Harapan saya, musyawarah cepat selesai. Tidak ada hambatan. Setelah 40 atau 100 hari wafatnya raja nanti, prosesi suksesi bisa berjalan tanpa ganjalan,” pungkas Surojo.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com  dan di TribunJateng.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved