Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Lagi Jualan Siomay, Maryam Bersyukur Tiap Subuh Siapkan Ribuan Porsi MBG: Dapat Rp1,2 Juta

Di dapur yang dipenuhi aktivitas kala masih pagi buta, Maryam bersama 11 rekannya menyiapkan ratusan porsi makanan setiap hari.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
Muh Amran Amir via Kompas.com
TENAGA PEMORSIAN MBG - Maryam, tenaga pemorsian di dapur MBG Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, senang bisa bekerja melayani ribuan siswa demi MBG, Kamis (6/11/2025). Ia mendapat pemasukan Rp1,2 juta per 10 hari. 

"Sering anak-anak kirim surat. Ada yang minta menu sate, mie ayam, spaghetti. Banyak juga yang kirim ucapan terima kasih dan doa untuk relawan," kata Syahrani tersenyum.

Tim ahli gizi juga menyusun 10 menu bergilir setiap 10 hari.

"Kalau ada request dari anak-anak, kami tampung untuk siklus berikutnya," tambahnya.

Saat ini, kapasitas dapur belum memungkinkan layanan untuk seluruh sekolah, termasuk SLB.

SPPG juga mengusulkan perluasan ke keluarga rentan gizi melalui kerja sama dengan BKKBN dan kader lapangan.

"Kalau nanti layanan itu disetujui, setiap kader akan mendistribusikan makanan ke tempat dan mendapat insentif sesuai juknis," ujarnya.

Syahrani juga berharap dukungan bagi program MBG tetap berlanjut.

"Dengan gizi yang baik, anak-anak bisa tumbuh sehat dan berprestasi. Itu tujuan utama kami," ujarnya.

Baca juga: Dibegal di Jalan Rusak saat Pulang Kerja, Kurir Paket Kehilangan Uang COD Rp10,5 Juta: Ditendang

Berkah yang sama juga dirasakan oleh salah satu ibu rumah tangga (IRT) bernama Sinta yang kini bekerja sebagai pencuci ompreng MBG di SPPG Cibitung Tengah II, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Ia merupakan leader pencuci ompreng MBG yang membawahi 14 pekerja di SPPG tersebut.

"Yang cuci ompreng itu ada 14 orang. Ada ibu rumah tangga, bapak rumah tangga, yang asalnya pengangguran sekarang jadi pekerja," kata Sinta kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025) kemarin.

Sebelum bekerja, Sinta dan rekan-rekan pekerja lainnya melampirkan identitas diri ke SPPG.

Setelah itu, mereka akan mendapatkan pelatihan sesuai keahlian atau masing-masing bidang.

Untuk mencuci ompreng, ada aturan atau tata cara khusus yang diajarkan agar bersih dan steril.

Bukan seperti mencuci peralatan dapur pada umumnya, salah satunya memperhatikan bak pencucian.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved